Pelajaran Sekolah Sabat 6 Januari 2024

Persembahan Sekolah Sabat Istimewa untuk NORMAN COLLEGE, EE.UU.

Tuhan memberkati persembahanmu yang murah hati!

PELAJARAN 1

TEMA: KISAH PARA RASUL

Panggilan

“Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Markus 9:35.

Para pemimpin Yahudi berpikir bahwa mereka terlalu bijaksana untuk mendapat petunjuk, terlalu benar untuk mendapat keselamatan, terlalu terhormat untuk mendapat penghormatan yang datang dari Kristus. Juruselamat berbalik dari mereka dan mempercayakan kepada orang lain kesempatan yang telah mereka sia-siakan dan pekerjaan yang mereka telah remehkan.” –The Acts of the Apostles, hal. 16.

”YANG LEMAH DI MATA DUNIA”

MINGGU                                                                                                                                           

1.Siapakah yang Yesus panggil untuk melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi?

Matius 10:1-4. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 2Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, 3Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, 4Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

“Adalah pada pengurapan kedua belas murid bahwa langkah yang pertama sudah diambil dalam pengorganisasian gereja yang sesudah kepergian Kristus harus melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi ini. Tentang pengurapan ini catatan Alkitab menyatakan, ‘Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.’ Markus 3:13, 14.

“Murid-murid itu harus maju terus sebagai saksi-saksi Kristus, untuk menyatakan apa yang telah mereka lihat dan dengar tentang Dia.” –The Acts of the Apostles, hal. 18, 19.

SENIN

2.Mengapa ia memilih orang-orang dari Pendidikan formal yang rendah?

1 Korintus 1:25-29.Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. 26Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 27Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, 28dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, 29supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

“Yesus memilih nelayan yang tidak berpendidikan formal karena mereka tidak disekolahkan dalam tradisi dan adat istiadat yang telah salah pada zaman mereka itu. Mereka adalah orang-orang yang disanggupkan oleh karena sifat pembawaan mereka dan mereka adalah orang-orang yang rendah hati dan mudah diajar, orang-orang yang dapat dididik-Nya bagi pekerjaan-Nya. Dalam pekerjaan hidup yang biasa banyak orang yang dengan sabar melakukan pekerjaan hidup sehari-hari, tidak menyadari bahwa ia memiliki kuasa yang, jika digunakan, akan mengangkat dia pada suatu taraf yang sama dengan orang yang dihormati oleh dunia. Jamahan tangan yang terampil diperlukan untuk membangkitkan kesanggupan-kesanggupan yang masih terpendam. Orang-orang yang seperti itulah yang dipanggil Tuhan untuk menjadi teman-teman sekerja-Nya, dan diberikan-Nya kepada mereka itu kesempatan untuk dapat bergaul dengan Dia. Tidak pernah ada seorang yang sebesar Dia di dunia ini. Apabila murid-murid selesai mendapat pendidikan dari Juruselamat, mereka tidak lagi bodoh atau tak berpendidikan. Mereka menjadi seperti Dia dalam pikiran, dan tabiat, dan orang-orang pun dapat memperoleh pengetahuan dari mereka yang telah mereka peroleh dari Yesus.” –The Desire of Ages, hal. 250.

“Selama tiga setengah tahun murid-murid mendapat petunjuk dari Guru yang terbesar yang pernah dikenal dunia. Oleh perhubungan dan pergaulan pribadi, Kristus melatih mereka untuk pekerjaan-Nya. Setiap hari mereka berjalan dan bercakap-cakap dengan Dia, mendengarkan perkataan-Nya yang menghibur orang yang lelah dan yang berbeban berat, dan melihat kenyataan kuasa-Nya untuk kepentingan orang sakit dan yang dirundung kemalangaan. Kadang-kadang Ia mengajar mereka sambil duduk dengan mereka di lereng gunung; kadang-kadang di tepi pantai atau sementara berjalan, Ia menyatakan rahasia-rahasia kerajaan Allah.” –The Acts of the Apostles, hal. 17.

MEROBOHKAN TEMBOK PEMISAH

SELASA

3. Bagaimana Yesus menunjuk-kan kepada murid-murid-Nya bahwa Injil akan segera berfokus pada orang-orang bukan Yahudi?

Lukas 7:1-10. Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. 2Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 3Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. 4Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, 5sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” 6Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” 9Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!” 10Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.

 Markus 7:24-30. Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. 25Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. 26Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. 27Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” 28Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” 29Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” 30Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

“Juruselamat rindu untuk membukakan kepada murid-murid-Nya kebenaran mengenai merobohkan “tembok pemisah” antara Israel dan bangsa-bangsa yang lain—kebenaran bahwa “orang-orang bukan Yahudi” dengan orang Yahudi “turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.” Efesus 2:14; 3:6. Kebenaran ini dinyatakan terpisah pada waktu Ia memberi pahala pada iman seorang perwira di Kapernaum dan juga pada waktu mengkhotbahkan Injil kepada penduduk Sikhar. Lebih jelas lagi hal itu dinyatakan pada kesempatan kunjungannya ke Fenisia, ketika Da menyembuhkan anak perempuan dari perempuan Kanaan (Siro-fenisia). Pengalaman ini menolong murid-murid untuk mengerti bahwa di antara orang-orang yang dianggap oleh banyak orang sebagai yang tidak layak untuk keselamatan, terdapatlah jiwa-jiwa yang sedang lapar akan terang kebenaran.

“Demikianlah Kristus berusaha mengajar murid-murid-Nya kebenaran, bahwa di dalam kerajaan Allah tidak ada garis pemisah, tidak ada kasta, tidak ada keningratan; bahwa mereka harus pergi kepada segala bangsa, membawakan kepada mereka kabar keselamatan tentang kasih Juruselamat.” –The Acts of the Apostles, hal. 19, 20.

RABU

4. Bagaimanakah rencana Kristus untuk mencapai kesatuan di antara kedua belas murid, yang memiliki perbedaan tabiat yang mencolok?

Yohanes 17:21, 23. supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku…. 23Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

“Dalam diri murid-murid yang pertama itu telah dinyatakan perbedaan sifat yang jelas. Mereka itu yang harus menjadi guru-guru dunia, dan mereka mewakili dengan luas berbagai-bagai jenis tabiat. Dengan maksud agar supaya mereka dapat berhasil sesuai dengan panggilan mereka, maka orang-orang ini, yang berbeda-beda dalam ciri-ciri bawaan dan dalam kebiasaan kehidupannya, perlu datang kepada persatuan perasaan, pikiran dan perbuatan. Persatuan ini adalah tujuan yang hendak Kristus raih. Untuk dapat meraih tujuan ini maka Ia harus berusaha untuk membawa mereka ke dalam persatuan dengan diri-Nya terlebih dahulu. Beban tugas-Nya bagi mereka dinyatakan dalam doa-Nya kepada Bapa-Nya, …” –The Acts of the Apostles, hal. 20.

JANJI-JANJI YANG BERHARGA

KAMIS

5. Dengan kata-kata penyemangat apakah Dia katakan kepada murid-murid-Nya dalam menyatakan bahwa Dia akan datang kembali?

Yohanes 14:1-3. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

“Ia mengucapkan kepada mereka juga perkataan pengharapan dan keberanian. “Janganlah gelisah hatimu” katanya; “percayalah kepada Allah, dan percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Yohanes 14:1-4. Untuk kepentinganmulah Aku telah datang ke dalam dunia ini; demi engkaulah Aku telah bekerja. Bila pun Aku pergi, Aku masih akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk engkau. Aku datang ke dunia ini untuk menyatakan diri-Ku kepadamu, supaya engkau boleh percaya. Aku pergi kepada Bapa-Ku dan engkau bekerja sama dengan Dia demi kepentinganmu.” –The Acts of the Apostles, hal. 21.

JUMAT

6. Janji berharga apa lagi yang Dia berikan kepada mereka?

Yohanes 15:26, 27; 14:16, 17. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 27Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.” … Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 17yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

“Dengan ini, Kristus tidak bermaksud bahwa para murid akan melakukan upaya yang lebih mulia daripada yang Dia telah lakukan, namun bahwa pekerjaan mereka akan mempunyai skala yang lebih besar. Ia tidak hanya mengacu pada sekedar pekerjaan mukjizat, namun pada segala hal yang terjadi di bawah pimpinan Roh Kudus. ‘Jika Penghibur itu datang,’ kata-Nya, ‘yang akan Kuutus dari Bapa, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.’ Yohanes 15:26, 27.

“Dengan ajaibnya perkataan-perkataan ini digenapi. Sesudah kecurahan Roh Kudus, murid-murid sangat dipenuhi dengan kasih kepada-Nya dan bagi jiwa-jiwa untuk siapa Dia telah mati, sehingga hati dilebur oleh perkataan-perkataan yang diucapkan dan doa-doa yang dipersembahkan oleh mereka. Mereka berbicara dalam kuasa roh; dan di bawah pengaruh kuasa itu, beribu-ribu orang pun dipertobatkan.” –The Acts of the Apostles, hal. 22.

SABAT

7.Apakah arti dari permohonan Yesus yang sungguh kepada Bapa-Nya ini, “bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka”?

Yohanes 17:20, 21. Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; 21supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

“Ketika doa Kristus dipercayai sepenuhnya, ketika petunjuknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari umat Allah, maka kesatuan perbuatan akan terlihat dalam barisan kita. Saudara akan terikat pada saudaranya melalui ikatan emas kasih Kristus. Hanya Roh Allah yang dapat mewujudkan kesatuan ini. Dia yang menguduskan diri-Nya dapat menguduskan murid-murid-Nya. Jika bersatu dengan-Nya, maka mereka akan dipersatukan juga dengan satu sama lain dalam iman yang maha suci. Ketika kita memperjuangkan kesatuan ini sebagaimana yang Allah kehendaki untuk kita perjuangkan, maka kesatuan itu akan datang kepada kita.” –Testimonies for the Church, jilid 8, hal. 243.

Untuk Direnungkan. “Sebagai wakil Kristus, rasul-rasul harus memberikan kesan yang menentukan kepada dunia. Kenyataan bahwa mereka adalah orang-orang yang dianggap rendah tidak akan mengurangkan pengaruh mereka, tetapi justru menambahkannya; karena pikiran para pendengarnya akan dibawa dari mereka kepada Juruselamat, yang meskipun tidak kelihatan, masih bekerja untuk mereka. Ajaran-ajaran yang ajaib dari rasul-rasul, perkataan keberanian dan kepercayaan mereka, akan memastikan kepada semua orang bahwa bukanlah dalam kuasa sendiri mereka bekerja, tetapi dalam kuasa Kristus. Dengan merendahkan diri, mereka akan menyatakan bahwa Ia yang sudah disalibkan oleh orang-orang Yahudi adalah Putra Kehidupan, Anak Allah yang hidup, dan bahwa dalam nama-Nya mereka melakukan pekerjaan yang telah dilakukan-Nya.” The Acts of the Apostles, hal. 22.