Kristus, Kecukupan dan Kuasa bagi Kita

Perantaraan Kristus bagaikan rantai emas yang diikatkan pada takhta Allah. Dia telah mengubah pahala pengorbanan-Nya menjadi doa. Yesus berdoa, dan dengan doa itu, Ia telah berhasil…

‘Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.’ (Yesaya 62:1-3).

Yesus yang berdoa untuk kemenangan itu, dan Dia memanggil gereja-Nya untuk bergabung dengan-Nya: ‘Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang, dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.‘ (Yesaya 62:6, 7).

‘Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa! Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebutkan mereka “bangsa kudus”, “orang-orang tebusan TUHAN”, dan engkau akan disebutkan “yang dicari”, “kota yang tidak ditinggalkan”.’ (Yesaya 62:10-12).

Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: “Ini Aku, ini Aku!” kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku.’ (Yesaya 65:1). Kristus melekatkan diri-Nya dengan umat-Nya. Sebagai Pengantara dan Penjamin mereka, Dia digambarkan menempatkan diri-Nya di sisi mereka di dekat mezbah; dan doa-doa mereka yang naik kepada Bapa dalam nama-Nya menjadi harum dengan dupa jasa-jasa-Nya sendiri. Doa-doa orang-orang kudus menggaungkan suara perantaraan-Nya, dan Dia memberikan kecukupan-Nya pada doa-doa tersebut.

Allah telah memberimu talentamu. Dia telah memilihmu untuk memikul tanggung jawab, bukan karena engkau telah memiliki pendidikan yang sempurna, bukan karena engkau adalah seorang orator, atau seorang yang memiliki kecerdasan cemerlang; melainkan, Dia telah memilihmu karena melalui kasih karunia-Nya engkau mau berjalan dengan rendah hati di hadapan Allah dan menunjukkan kesetiaan dalam hal terkecil sekalipun.

Jangan biarkan dirimu putus asa, tetapi perhatikanlah perkataan Kristus ini, ‘Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati,’ (Wahyu 3:2). Ketika salep mata dioleskan, banyak orang yang akan menyadari bahwa tugas-tugas mereka tidak terpenuhi, dan hati nurani mereka akan disadarkan. Namun kata-kata rasul yang diilhami yang hadir, saat ini, ya sekarang ini, dapat menjadi pengharapan bagi mereka yang selama ini tertinggal dalam kelalaian dan kini gemetar menatap masa depan. Dia menyatakan, ‘dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.’ (Efesus 5:16). Ingatlah, semua tergantung pada penggunaan talenta yang telah dipercayakan kepadamu untuk dikerjakan. Jika engkau menolak menggunakan kekuatanmu, maka kekuatan itu pasti akan menjadi lemah dan membusuk. Tuhan telah memberikan kepada tiap-tiap manusia pekerjaannya masing-masing.

Kita telah lama dianugerahi hak istimewa dan kepercayaan suci, dan sekarang krisis sedang menimpa kita—saat-saat yang penuh kecemasan dan yang khidmat dalam pengalaman kita. Sebagai umat, kita baru hanya menyentuh pekerjaan misionaris dengan ujung jari kita. Banyak yang tidak diperingatkan dan sedang terjerat dalam tipu muslihat Setan. Kesuksesan nyata dalam beberapa bidang pekerjaan kita nampaknya telah menyebabkan banyak orang malah mundur, berpuas diri, dan bukannya terus maju dalam perjuangan sampai ke batas akhir.

Seluruh jemaat perlu bangkit dan bertekuk lutut di hadapan Allah. Kesombongan harus diusir, karena selama ini ia itulah berhala yang disayangi. Keegoisan, ambisi, dan harga diri telah membuat manusia berjalan dengan keangkuhan dalam imajinasi pikirannya sendiri.

Hendaknya tiap-tiap anggota jemaat mencari Allah. Hendaklah mereka merendahkan diri di hadapan Allah. Ini adalah tugas tiap-tiap pribadi. …Engkau tidak dapat bertobat demi orang lain. Engkau tidak dapat memberikan tebusan bagi jiwa orang lain. Tebusan telah dibayarkan, dengan harga yang mahal. Yesus dan segenap surga masih sedang bekerja demi keselamatan manusia. Serahkanlah pemeliharaan jiwamu kepada Allah sebagai Pencipta yang setia. Lihatlah, bukan pada kelemahanmu, tetapi pandanglah Yesus untuk mendapat kecukupan dan kuasa.

‘Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;’ (Efesus 6:10, 11). ‘dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.’ (Kolose 1:11, 12).

Oh, betapa berharganya kemungkinan-kemungkinan yang adalah peluang dan kesempatan yang ada bagi setiap orang yang percaya dan percaya kepada Yesus! Ketika manusia sebenarnya tidak dapat memperbaiki kondisinya yang buruk, Yesus membayar tebusan dengan mati sebagai penggantinya. ‘O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!’ (Roma 11:33).

… 7LtMs, Ms 8, 1892.

(Letters and Manuscript – Volume 7 1891, 1892: Manuscript 8, 1892).