Renungan Pagi 20 Januari 2024

Ayat Bacaan       Ayub 14, 15

“Harga yang telah dibayar untuk penebusan kita, yakni pengorbanan tak terhingga dari Bapa surgawi kita dalam memberikan Anak-Nya untuk mati bagi kita, seharusnya memberi kita gambaran yang mulia tentang apa jadinya kita kelak melalui Kristus. Ketika rasul Yohanes yang menerima Wahyu melihat betapa besarnya, dalamnya dan luasnya kasih Bapa terhadap umat manusia yang binasa, dia pun dipenuhi dengan rasa hormat dan pujian kepada-Nya; dan, karena tidak dapat menemukan bahasa yang cocok untuk mengungkapkan keagungan dan kelembutan kasih ini, dia pun mengundang kepada dunia untuk melihatnya.” (SC 15.1).

AYUB 14

Setelah mati tidak ada harapan lagi
1 “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. 2 Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan. 3 Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu, dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili? 4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak! 5 Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya, 6 hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya. 7 Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh. 8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu, 9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. 10 Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia? 11 Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering, 12 demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya. 13 Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula! 14 Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku; 15 maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu. 16 Sungguhpun Engkau menghitung langkahku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku; 17 pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan, dan kesalahanku akan Kaututup dengan lepa. 18 Tetapi seperti gunung runtuh berantakan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya, 19 seperti batu-batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, demikianlah Kauhancurkan harapan manusia. 20 Engkau menggagahi dia untuk selama-lamanya, maka pergilah ia, Engkau mengubah wajahnya dan menyuruh dia pergi. 21 Anak-anaknya menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu; atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya. 22 Hanya tubuhnya membuat dirinya menderita, dan karena dirinya sendiri jiwanya berduka cita.”

AYUB 15

Pendapat Elifas bahwa orang fasik akan binasa
1 Maka Elifas, orang Teman, menjawab: 2 “Apakah orang yang mempunyai hikmat menjawab dengan pengetahuan kosong, dan mengisi pikirannya dengan angin? 3 Apakah ia menegur dengan percakapan yang tidak berguna, dan dengan perkataan yang tidak berfaedah? 4 Lagipula engkau melenyapkan rasa takut dan mengurangi rasa hormat kepada Allah. 5 Kesalahanmulah yang mengajar mulutmu, dan bahasa orang licik yang kaupilih. 6 Mulutmu sendirilah yang mempersalahkan engkau, bukan aku; bibirmu sendiri menjadi saksi menentang engkau. 7 Apakah engkau dilahirkan sebagai manusia yang pertama, atau dijadikan lebih dahulu dari pada bukit-bukit? 8 Apakah engkau turut mendengarkan di dalam musyawarah Allah dan meraih hikmat bagi dirimu? 9 Apakah yang kauketahui, yang tidak kami ketahui? Apakah yang kaumengerti, yang tidak terang bagi kami? 10 Di antara kami juga ada orang yang beruban dan yang lanjut umurnya, yang lebih tua umurnya dari pada ayahmu. 11 Kurangkah artinya bagimu penghiburan Allah, dan perkataan yang dengan lemah lembut ditujukan kepadamu? 12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala, 13 sehingga engkau memalingkan hatimu menentang Allah, dan mulutmu mengeluarkan perkataan serupa itu? 14 Masakan manusia bersih, masakan benar yang lahir dari perempuan? 15 Sesungguhnya, para suci-Nya tidak dipercayai-Nya, seluruh langitpun tidak bersih pada pandangan-Nya; 16 lebih-lebih lagi orang yang keji dan bejat, yang menghirup kecurangan seperti air. 17 Aku hendak menerangkan sesuatu kepadamu, dengarkanlah aku, dan apa yang telah kulihat, hendak kuceritakan, 18 yakni apa yang diberitakan oleh orang yang mempunyai hikmat, yang nenek moyang mereka tidak sembunyikan, 19 ketika hanya kepada mereka negeri itu diberikan, dan tidak ada seorang asingpun masuk ke tengah-tengah mereka. 20 Orang fasik menggeletar sepanjang hidupnya, demikian juga orang lalim selama tahun-tahun yang disediakan baginya. 21 Bunyi yang dahsyat sampai ke telinganya, pada masa damai ia didatangi perusak. 22 Ia tidak percaya, bahwa ia akan kembali dari kegelapan: ia sudah ditentukan untuk dimakan pedang. 23 Ia mengembara untuk mencari makan, entah ke mana. Ia tahu, bahwa hari kegelapan siap menantikan dia. 24 Ia ditakutkan oleh kesesakan dan kesempitan, yang menggagahinya laksana raja yang siap menyergap. 25 Karena ia telah mengedangkan tangannya melawan Allah dan berani menantang Yang Mahakuasa; 26 dengan bertegang leher ia berlari-lari menghadapi Dia, dengan perisainya yang berlapis tebal. 27 Mukanya telah ditutupinya dengan lemak, dan lapisan lemak dikenakannya pada pinggangnya; 28 ia menetap di kota-kota yang telah hancur, di rumah-rumah yang tidak dapat didiami orang, yang ditentukan untuk tetap menjadi reruntuhan. 29 Ia takkan menjadi kaya dan hartanya tidak kekal, serta miliknyapun tidak bertambah-tambah di bumi. 30 Ia tidak akan luput dari kegelapan, tunasnya akan dilayukan oleh nyala api, dan ia akan dilenyapkan oleh nafas mulut-Nya. 31 Janganlah ia percaya kepada kesia-siaan, akan tertipulah ia, karena kesia-siaan akan menjadi ganjarannya. 32 Sebelum genap masanya, ajalnya akan sampai; dan rantingnyapun tidak akan menghijau. 33 Ia seperti pohon anggur yang gugur buahnya dan seperti pohon zaitun yang jatuh bunganya. 34 Karena kawanan orang-orang fasik tidak berhasil, dan api memakan habis kemah-kemah orang yang makan suap. 35 Mereka menghamilkan bencana dan melahirkan kejahatan, dan tipu daya dikandung hati mereka.”