TEMA SEMESTER: KISAH PARA RASUL
PELAJARAN 4: SABAT, 27 Januari 2024
Roh Kudus Bekerja Di Dalam Petrus
| “Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.” Kisah 3:6-8. |
“Murid-murid Kristus benar-benar menyadari ketidakberdayaan mereka, dengan kerendahan hati dan doa mereka menyatukan kelemahan mereka pada kekuatan-Nya, kebodohan mereka pada kebijaksanaan-Nya, ketidaklayakan mereka kepada kebenaran-Nya, kemiskinan mereka kepada kekayaan-Nya yang tidak ada habisnya. Dikuatkan dan diperlengkapi sedemikian rupa, mereka pun tidak ragu untuk maju dalam pelayanan Tuhan.” –The Acts of the Apostles, hal. 57.
ORANG LUMPUH
MINGGU
1. Ketika Petrus dan Yohanes pergi ke bait suci untuk berdoa, siapakah yang mereka lihat di pintu gerbang?
Kisah 3:1-3. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 2Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. 3Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
“Sesaat setelah kecurahan Roh Kudus, dan segera sesudah doa yang tekun, Petrus dan Yohanes, yang akan pergi ke bait suci untuk berbakti, melihat seorang lumpuh di Gerbang Indah, berusia empat puluh tahun. Sejak lahir hidupnya telah mengalami sakit dan kelemahan. Orang yang malang ini telah lama merindukan untuk melihat Yesus, supaya ia dapat disembuhkan; tetapi ia hampir tak berdaya, dan jauh dari tempat pekerjaan Tabib besar itu. Permohonannya menyebabkan beberapa sahabat akhirnya membawa dia ke gerbang bait suci, tetapi setelah tiba di sana, didapati bahwa Orang yang kepada siapa pengharapannya telah dipusatkan, telah dibunuh dengan kejam.
“Kekecewaannya membangkitkan simpati mereka yang mengetahui berapa lama ia telah mengharapkan untuk disembuhkan oleh Yesus, dan setiap hari mereka membawa dia ke dalam bait suci dengan maksud supaya orang yang lewat dapat dibujuk oleh belas kasihan untuk memberi dia sedikit pemberian guna meringankan kekurangannya..” –The Acts of the Apostles, hal. 57, 58.
MUJIZAT DALAM NAMA YESUS
SENIN
2. Mukjizat apakah yang dilakukan Petrus bagi orang lumpuh itu melalui kuasa Yesus?
Kisah 3:4-7. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.” 5Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 6Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” 7Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan pergelangan kaki orang itu.
“Ketika Petrus dan Yohanes lewat, ia meminta suatu sedekah dari mereka. Murid-murid memandang dia dengan belas kasihan, dan Petrus berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan dapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku.” Sementara Petrus menyatakan kemiskinannya, maka orang yang lumpuh itu berubah; tetapi mukanya bersinar kembali dengan pengharapan, sementara rasul itu melanjutkan “Tetapi apa yang kupunyai, ku-berikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus orang Nazaret itu, berja-lanlah.”
“Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari mengikuti mereka ke dalam bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, dia yang mereka kenal sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.” –The Acts of the Apostles, hal. 58.
SELASA
3. Bagaimana reaksi orang-orang ketika mereka melihat orang lumpuh itu telah disembuhkan?
Kisah 3:8-11. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. 9Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, 10lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. 11Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.
“Mereka pun keheran-heranan karena murid-murid dapat mengadakan mukjizat-mukjizat yang sama dengan yang diadakan oleh Yesus. Di sinilah orang ini, yang selama empat puluh tahun tak berdaya sebab lumpuh, sekarang bergembira karena sepenuhnya dapat menggunakan anggota tubuhnya, bebas dari penyakit, dan berbahagia sebab percaya kepada Yesus.” –The Acts of the Apostles, hal. 58.
ORANG-ORANG TAKJUB
RABU
4. Kata-kata bijak apakah yang Petrus sampaikan kepada orang banyak yang sedang terheran-heran?
Kisah 3:12, 13. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? 13Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
“Ketika murid-murid-Nya melihat orang banyak keheranan, Petrus bertanya, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu” dan “mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?” Ia meyakinkan mereka bahwa penyembuhan itu telah diadakan dalam nama dan jasa Yesus orang Nazaret, yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati. “Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus,” rasul itu menjelaskan, “maka Nama itulah yang telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan iman itu telah memberikan kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.’ (Kisah 3:16).” – The Acts of the Apostles, hal. 59.
KAMIS
5. Perhatikanlah kata-kata hikmat dan nasihat Petrus dalam ayat-ayat berikut.
Kisah 3:14-18. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. 15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. 16 Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. 17 Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. 18 Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
“Rasul-rasul itu berbicara dengan jelas mengenai dosa yang besar dari orang-orang Yahudi dalam menolak dan membunuh Putra kehidupan; tetapi mereka berhati-hati agar tidak mendatangkan pada kekecewaan di hati para pendengar mereka itu…. Ia menyatakan bahwa Roh Kudus sedang memanggil mereka untuk menyesal akan dosa mereka dan bertobat, dan meyakinkan mereka bahwa tidak ada pengharapan keselamatan kecuali oleh rahmat Dia yang mereka telah salibkan itu. Hanya melalui iman dalam Dia saja dosa-dosa mereka dapat diampuni. Demikianlah murid-murid mengkhotbahkan kebangkitan Kristus. Banyak dari mereka yang menunggu untuk mendengarkan kesaksian ini, dan bila mereka mendengarnya mereka percaya. Itu membawa kepada pikiran mereka perkataan yang telah diucapkan oleh Kristus, dan mereka berdiri pada barisan orang-orang yang menerima Injil. Benih yang sudah ditaburkan oleh Juruselamat bertumbuh dan mengeluarkan buah.” –The Acts of the Apostles, hal. 59, 60.
JUMAT
6.Seruan apakah yang ia sampaikan kepada para pendengarnya?
Kisah 3:19, 20. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, 20agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
SABAT
7. Apa tujuan Allah yang penuh berkat dalam mengutus Anak-Nya?
Kisah 3:26. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.
“Kristus tidak datang dengan cara yang mereka harapkan, dan meskipun sekali-sekali mereka telah diyakinkan bahwa Ialah Anak Allah, namun mereka telah melumpuhkan keyakinan dan menyalibkan Dia. Dalam kemurahan Allah memberikan kepada mereka bukti selanjutnya, dan sekarang kesempatan yang lain diberikan kepada mereka untuk berbalik kepada-Nya. … Tetapi merasa aman dalam kebenaran mereka sendiri, guru-guru Yahudi itu pun menolak untuk mengakui bahwa orang-orang yang sedang mempersalahkan mereka karena menyalibkan Kristus itu sedang berbicara di bawah petunjuk Roh Kudus.” –The Acts of the Apostles, hal. 61.
Untuk Direnungkan
“Pada hari berikutnya setelah hari penyembuhan orang lumpuh, Annas dan Kayafas, dengan beberapa orang besar yang lain di bait suci, berkumpul bersama-sama untuk pengadilan, dan orang-orang hukuman dibawa di hadapan mereka. Dalam ruangan dan di hadapan beberapa orang-orang terhormat yang sama itu, Petrus pernah dengan memalukannya menyangkal Tuhannya. Pengalaman ini datang timbul di pikirannya sementara ia menghadapi penghakimannya sendiri. Sekarang ini mempunyai suatu kesempatan untuk menebus perasaan pengecutnya dahulu. “Mereka yang hadir yang mengingat peran yang telah dijalankan oleh Petrus pada waktu pengadilan Tuhannya dahulu, memuji diri mereka sendiri bahwa ia sekarang tentu dapat juga ditakut-takuti oleh ancaman penjara dan kematian. Tetapi diri Petrus dahulu yang pernah menyangkal Kristus karena lebih mengikut dorongan hati dan percaya diri sendiri, sungguh jauh berbeda dari Petrus yang kini dibawa di hadapan Sanhedrin untuk diadili. Sejak kejatuhannya ia telah bertobat. Ia tidak lagi sombong dan membanggakan diri, tetapi rendah hati dan tidak percaya pada diri sendiri. Ia dipenuhi dengan Roh Kudus, dan dengan pertolongan kuasa ini ia telah berketetapan untuk menghilangkan noda kemurtadannya oleh menghormati nama yang suatu saat dahulu pernah disangkalnya.” –The Acts of the Apostles, hal. 62.