Renungan Petang 21 Januari 2024

Ayat Bacaan       Ayub 19, 20

Maka kita pun akan mengetahui bahwa kebenaran kita sendiri memang seperti kain kotor, dan bahwa hanya darah Kristus saja yang dapat menyucikan kita dari kekotoran dosa, dan memperbaharui hati kita menjadi serupa dengan Dia. Seberkas sinar kemuliaan Allah, satu pancaran kesucian Kristus, menembusi jiwa, membuat setiap titik kekotoran menjadi sangat jelas terlihat, dan menyingkapkan setiap cacat dan cela tabiat manusia. Menjadi jelas terlihat adanya keinginan-keinginan hawa nafsu yang cemar, hati yang tidak setia, dan bibir yang najis. (SC 28.3, 4).

AYUB 19

Ayub yakin bahwa Allah akan memihak kepadanya
1 Tetapi Ayub menjawab: 2 “Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan? 3 Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku. 4 Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku itu. 5 Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku, dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku, 6 insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jala-Nya atasku. 7 Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan. 8 Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap. 9 Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku. 10 Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya. 11 Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya. 12 Pasukan-Nya maju serentak, mereka merintangi jalan melawan aku, lalu mengepung kemahku. 13 Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku. 14 Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku. 15 Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing. 16 Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis. 17 Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku. 18 Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku. 19 Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku. 20 Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku. 21 Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku. 22 Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku? 23 Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab, 24 terpahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! 25 Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. 26 Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, 27 yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu. 28 Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut dia dan mendapatkan padanya sebab perkaranya!, 29 takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang, agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan.”

AYUB 20

1 Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa
Maka Zofar, orang Naama, menjawab: 2 “Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar lagi. 3 Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian. 4 Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu kala, sejak manusia ditempatkan di bumi, 5 bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata? 6 Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan, 7 namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia? 8 Bagaikan impian ia melayang hilang, tak berbekas, lenyap bagaikan penglihatan waktu malam. 9 Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya, dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi. 10 Anak-anaknya harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya. 11 Tulang-tulangnya boleh penuh tenaga orang muda, tetapi tenaga itupun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu. 12 Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, 13 menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, 14 namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya. 15 Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya. 16 Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular. 17 Ia tidak boleh melihat batang-batang air dan sungai-sungai yang mengalirkan madu dan dadih. 18 Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya; ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya. 19 Karena ia telah menghancurkan orang miskin, dan meninggalkan mereka terlantar; ia merampas rumah yang tidak dibangunnya. 20 Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya, dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya. 21 Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal. 22 Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya. 23 Untuk mengisi perutnya, Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya yang menyala-nyala, dan menghujankan itu kepadanya sebagai makanannya. 24 Ia dapat meluputkan diri terhadap senjata besi, namun panah tembaga menembus dia. 25 Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya, mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya: ia menjadi ngeri. 26 Kegelapan semata-mata tersedia bagi dia, api yang tidak ditiup memakan dia dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya. 27 Langit menyingkapkan kesalahannya, dan bumi bangkit melawan dia. 28 Hasil usahanya yang ada di rumahnya diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya. 29 Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik, milik pusaka yang dijanjikan Allah kepadanya.”