TEMA SEMESTER: KISAH PARA RASUL
PELAJARAN 4, Sabat 10 Februari 2024
Jangan Mendukakan Roh Kudus
| “Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.” Matius 12:31. |
“Tetapi Allah membenci kepura-puraan (kemunafikan / muka dua) dan kepalsuan. Ananias dan Safira menjalankan penipuan dalam urusan mereka kepada Allah; mereka berdusta kepada Roh Kudus, dan dosa mereka diganjar dengan hukuman yang cepat dan ngeri.” –The Acts of the Apostles, hal. 72.
MINGGU
1. Apakah hal mengesankan yang Barnabas, seorang Lewi dari Siprus lakukan?
Kisah 4:36, 37. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
“Kedermawanan di pihak orang-orang percaya adalah akibat kecurahan Roh Kudus. Orang-orang yang bertobat kepada Injil adalah menjadi “satu hati dan satu jiwa.” Satu minat yang sama mengendalikan mereka—yakni demi kemajuan dari tugas yang dipercayakan kepada mereka; dan sifat loba atau ketamakan pun tidak mempunyai tempat lagi dalam kehidupan mereka. Kasih mereka untuk saudara-saudara mereka dan terhadap pekerjaan yang telah mereka dukung, adalah lebih besar daripada kasih mereka akan uang dan hart benda. Pekerjaan mereka menyaksikan bahwa mereka menghargai nilai jiwa manusia sebagai yang lebih tinggi daripada kekayaan dunia.
“Demikianlah akan terjadi bila Roh Allah telah mengmbil alih kepemilikan kehidupan. Mereka yang hatinya diisi dengan kasih Kristus, akan mengikuti teladan dari Dia yang demi kepentingan kita telah rela menjadi miskin, supaya oleh kemiskinanNya kita boleh dijadikan kaya. Uang, waktu, pengaruh—segala pemberian telah mereka terima dari tangan Allah, yang semuanya akan mereka nilai sebagai suatu alat untuk memajukan pekerjaan Injil. Demikianlah adanya pada sidang yang mula-mula; dan bila dalam sidang sekarang ini kelihatan bahwa oleh kuasa Roh anggota-anggota telah mengambil kasih mereka dari perkara-perkara dunia, dan bahwa mereka rela mengadakan pengorbanan supaya sesama manusia boleh mendengar kabar Injil, maka kebenaran yang dimasyhurkan akan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pendengar-pendengarnya.” –The Acts of the Apostles, hal. 70, 71.
ANANIAS AND SAFIRA
SENIN
2. Melihat bagaimana Barnabas telah berhasil merebut hati umat itu, maka apakah keputusan Ananias dan Safira?
Kisah 5:1-3. Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 2Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 3Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
“Bersama-sama dengan yang lain, orang-orang yang mengaku murid-murid ini telah mendapat kesempatan untuk mendengar kabar Injil yang dikhotbahkan oleh rasul-rasul. Mereka telah hadir bersama-sama dengan orang-orang percaya yang lain ketika terjadi setelah rasul-rasul selesai berdoa, “goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” Kisah 4:31. Keyakinan yang dalam menguasai semua yang hadir, dan di bawah pengaruh langsung dari Roh Allah, Ananias dan Safira telah mengadakan perjanjian untuk memberikan kepada Allah hasil penjualan dari harta tertentu.
“Sesudah itu, Ananias dan Safira mendukakan Roh Kudus oleh menyerah kepada perasaan tamak. Mereka mulai menyesali perjanjian yang telah mereka buat dan tidak lama kemudian hilanglah pengaruh yang manis dari berkat yang telah menghangatkan hati mereka dengan kerinduan untuk melakukan perkara-perkara yang besar demi pekerjaan Kristus. Mereka pikir mereka telah terlalu tergesa-gesa, sehingga, mereka harus mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Mereka membicarakan kembali persoalan itu, dan mengambil keputusan untuk tidak memenuhi perjanjian mereka. Tetapi mereka melihat bahwa orang yang memberikan harta miliknya untuk mencukupi keperluan saudara-saudara yang lebih miskin, dihormati di antara orang-orang percaya; dan malu bila saudara-saudaranya mengetahui bahwa jiwa mereka yang cinta diri sendiri merasa iri terhadap sesuatu yang mereka telah serahkan dengan sungguh-sungguh kepada Allah, maka mereka pun mengambil keputusan untuk menjual harta mereka dan pura-pura memberikan segala hasilnya ke dalam perbendaharaan jemaat, tetapi sebenarnya menahan sebagian besar untuk mereka sendiri. Dengan demikian mereka dapat menjamin penghidupan mereka dari simpanan mereka itu dan pada waktu yang sama, juga mendapat penghormatan yang tinggi dari saudara-saudara mereka.” –The Acts of the Apostles, hal. 71, 72.
SELASA
3. Mengapa Ananias dan Safira dikalahkan? Prinsip penting apakah yang diberikan kepada jemaat?
Kisah 5:2-11. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 3Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 4Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” 5Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. 6Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. 7Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. 8Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” 9Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” 10Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. 11Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
“Hikmat Ilahi yang tak terbatas menunjukkan bahwa sinyal pernyataan murka Allah adalah perlu untuk menjaga sidang yang baru itu dari kehilangan semangat. Jumlah mereka dengan cepat bertambah. Sidang akan terancam jika dalam pertambahan yang cepat akan orang-orang percaya, ditambahkan juga pria dan wanita yang sementara mengaku menyembah Allah, sedang sambil memuja Mamon. Pehukuman ini membuktikan bahwa manusia tidak dapat menipu Allah, dan bahwa Ia mengetahui dosa-dosa yang tersembunyi dalam hati, dan bahwa Ia tidak dapat dipermainkan. Hal itu ditentukan sebagai amaran kepada jemaat, untuk memimpin mereka menjauhkan diri dari kepura-puraan dan kemunafikan dan berjaga-jaga dari merampok kepunyaan Allah.
“Sementara itu imam besar dan orang-orang yang bersamanya telah ‘memanggil dewan bersama-sama, dan seluruh senat bani Israel.’ Para imam dan penguasa telah memutuskan untuk melemparkan tuduhan pemberontakan kepada para murid, dan menuduh mereka membunuh Ananias. dan Safira, dan bersekongkol untuk mencabut wewenang para imam. Mereka berharap dapat membangkitkan kemarahan orang banyak sehingga mereka akan mengambil Tindakan mereka dan akan menangani murid-murid itu seperti yang telah mereka lakukan terhadap Yesus. Mereka sadar bahwa banyak orang yang sebelumnya tidak menerima ajaran Kristus telah merasa bosan dengan pemerintahan sewenang-wenang penguasa Yahudi dan ingin adanya perubahan. Para imam khawatir jika orang-orang yang tidak puas ini kemudian menerima kebenaran yang diberitakan oleh para rasul, dan mengakui Yesus sebagai Mesias, maka kemarahan seluruh umat pun akan timbul terhadap para pemimpin agama, yang kemudian akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan mereka, yakni pembunuhan Kristus. Mereka memutuskan untuk mengambil tindakan tegas untuk mencegah terjadinya hal ini.” –The Acts of the Apostles, hal. 73, 80.
TANDA-TANDA DAN MUJIZAT-MUJIZAT
RABU
4. Apakah yang para rasul lakukan bagi orang-orang yang sakit? Mengapa orang Saduki marah dengan hal ini?
Kisah 5:12-18. Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. 13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. 14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, 15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. 16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan. 17 Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. 18 Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.
“Imam-imam dan penguasa-penguasa mendengar dengan keheranan kesaksian yang jelas dan berani dari rasul-rasul. Kuasa dari Juruselamat yang sudah bangkit sesungguhnya telah berlaku kepada murid-murid, dan pekerjaan mereka telah disertai dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat yang setiap hari menambah jumlah orang-orang percaya. Di sepanjang jalan di mana murid-murid akan lewat, orang banyak membaringkan orang sakit “di atas balai-balai dan tilam, supaya apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.” Di sini juga dibawa orang-orang yang diganggu oleh roh jahat. Orang banyak berkumpul di sekeliling mereka dan orang-orang yang disembuhkan berseru dengan puji-pujian kepada Allah dan memuliakan nama Penebus.
“Imam-imam dan penguasa-penguasa melihat bahwa Kristus dipuja lebih dari mereka. Sementara orang-orang Saduki, yang tidak percaya akan kebangkitan, mendengar rasul-rasul menyatakan bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati, mereka amat marah, menyadari bahwa kalau rasul-rasul itu terus dibiarkan untuk mengkhotbahkan tentang Juruselamat yang sudah bangkit, dan melakukan mujizat-mujizat dalam nama-Nya, maka ajaran mereka bahwa tidak akan ada kebangkitan akan ditolak oleh semua orang, dan sekte orang-orang Saduki tidak lama lagi akan punah. Sementara itu, orang-orang Farisi amat marah bila mereka melihat bahwa kecenderungan pengajaran murid-murid adalah untuk meruntuhkan upacara-upacara orang Yahudi, dan membuat upacara-upacara korban menjadi tidak berarti lagi.” –The Acts of the Apostles, hal. 77, 78.
KAMIS
5. Apakah hal pertama yang dilakukan oleh para murid itu ketika mereka dibebaskan dari penjara? Mengapa para penguasa malah mencela mereka?
Kisah 5:19-28. kjv Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: 20 “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” 21 Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. 22 Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, 23 katanya: “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya.” 24 Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. 25 Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.” 26 Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka. 27 Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, 28 katanya: “Bukankah dengan keras kami telah melarang kamu mengajar dalam Nama itu? Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.”
JUMAT
6. Nasihat bijak apakah yang diberikan Gamaliel kepada Sanhedrin? Teladan apa yang dia berikan?
Kisah 5:34-39. Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar. 35 Sesudah itu ia berkata kepada sidang: “Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! 36 Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. 37 Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. 38 Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, 39 tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.” Nasihat itu diterima.
“Namun di dalam dewan tersebut ada satu orang yang mengenali suara Tuhan dalam perkataan yang diucapkan oleh para murid. Dialah Gamaliel, seorang Farisi yang bereputasi baik dan terpelajar serta berkedudukan tinggi. Akal budinya yang jernih melihat bahwa tindakan kekerasan yang direncanakan oleh para imam justru akan menimbulkan akibat yang mengerikan. Sebelum berbicara kepada mereka yang hadir, dia meminta agar para tahanan itu keluar dulu sebentar. Dia tahu betul elemen-elemen yang harus dia tangani; dia tahu bahwa para pembunuh Kristus itu tidak akan ragu-ragu untuk melaksanakan maksud mereka.” –The Acts of the Apostles, hal. 82.
SABAT
7. Setelah dibujuk oleh Gamaliel untuk membebaskan para rasul, apakah yang dilakukan para anggota Sanhedrin sebelum membebaskan mereka? Apakah perasaan para rasul yang setia mengenai hal ini?
Kisah 5:40, 41. Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah (memukuli) mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. 41Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
“Imam-imam melihat semua pandangannya ini masuk akal, dan terpaksa setuju dengan Gamaliel. Namun demikian prasangka dan kebencian mereka tidak dapat ditahan. Dengan amat segan, sesudah memukuli para rasul dan mengancam mereka kembali dengan risiko nyawa mereka (para rasul) untuk tidak lagi mengkhotbahkan dalam nama Yesus, mereka (para Sanhendrin) pun melepaskan para rasul itu. “Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus.’” –The Acts of the Apostles, hal. 83.
Untuk Direnungkan
“Dalam kasus Ananias dan Safira, dosa penipuan terhadap Allah itu telah dihukum dengan cepatnya. Dosa yang sama sering terulang dalam sejarah sidang kita dan dilakukan oleh banyak orang di zaman kita. Tetapi meskipun hal itu tidaklah disertai dengan pernyataan ketidaksenangan Allah yang dapat dilihat secara kasat mata, namun tidaklah kurang mengerikannya pada pemandangan-Nya sekarang daripada zaman rasul-rasul. Amaran itu telah diberikan; Allah dengan jelas telah menyatakan kebencian terhadap dosa ini; dan semua orang yang menyerahkan diri kepada kepura-puraan dan ketamakan dapat dipastikan bahwa mereka sedang membinasakan jiwa mereka sendiri.” –The Acts of the Apostles, hal. 76.