Pelajaran Sekolah Sabat 16 Maret 2024

TEMA SEMESTER: KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 11 Sabat, 16 Maret 2024

Berpencar Demi Pemberitaan Injil

“Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.” Matius 10:23.

“Sesudah murid-murid diusir dari Yerusalem oleh penganiayaan, pekabaran Injil tersebar dengan cepatnya ke seluruh wilayah bahkan ke wilayah luar Palestina; dan banyak kelompok-kelompok kecil dari orang-orang yang percaya dibentuk dalam pusat-pusat yang penting.”The Acts of the Apostles, hal. 155.

MINGGU

1. Apakah yang terjadi dengan mereka yang telah tersebar karena peganiayaan, padahal ketika itu mereka sebenarnya hanya mau mengabar kepada orang Yahudi saja?

Kisah 11:19-21. Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. 20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. 21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.

“Injil itu telah diajarkan secara meluas di Anthiokia oleh beberapa murid dari Siprus dan Kirene, yang datang ‘memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.’ ‘Tangan Tuhan menyertai mereka itu’ dan pekerjaan mereka yang sungguh-sungguh menghasilkan buah yang banyak. ‘Sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.’” –The Acts of the Apostles, hal. 156.

SENIN

2. Dengan pandangan yang baru dan dipenuhi Roh Kudus, siapakah yang mereka utus untuk memperkuat pekerjaan di Antiokhia?

Kisah 11:22-24. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. 23Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, 24karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.

“Waktu ia tiba di ladang yang baru itu, Barnabas melihat pekerjaan yang sudah dilaksanakan oleh kasih karunia Ilahi, dan ‘bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan.’” –The Acts of the Apostles, hal. 156.

ORANG KRISTEN  

SELASA

3. Siapa yang dicari Barnabas di Tarsus, dan ke mana ia membawanya untuk ikut dalam pelayanan?

Kisah 11:25, 26, bagian pertama. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. 26Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.

“Sementara pekerjaan berkembang, Bamabas merasa perlu perto-longan yang cocok supaya meningkatkan terbukanya pemeliharaan Allah, dan ia berangkat ke Tarsus untuk mencari Paulus, yang sesudah keberangkatannya dari Yerusalem beberapa waktu sebelumnya, telah be-kerja di ‘daerah-daerah Siria dan Kilikia,’ memberitakan ‘iman yang pernah hendak dibinasakannya.’ Galatia 1:21, 23. Bamabas berhasil mendapatkan Paulus dan membujuk dia untuk kembali dengan dia sebagai seorang teman dalam pelayanan.

“Allah telah memberkati dengan limpahnya pekerjaan Paulus dan Bar-nabas selama mereka tinggal dengan orang-orang percaya di Antiokhia. Tetapi ketika itu belum satupun dari mereka berdua yang telah diurapi dengan resmi kepada pekerjaan Injil. Mereka kini telah mencapai titik dalam pengalaman Kristen dimana Allah segera akan mempercayakan mereka untuk melaksanakan pekerjaan misionaris yang sulit, yang mana akan menuntut mereka akan memerlukan segala keuntungan yang dapat diperoleh melalui perantaraan sidang.” –The Acts of the Apostles, hal. 156, 160.

RABU

4. Pertama kali dipanggil apakah orang-orang percaya di tempat itu? Mengapa?

Kisah 11:26, bagian kedua. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

“Di Antiokhialah murid-murid mula-mula disebut Kristen. Nama itu diberikan kepada mereka sebab Kristus adalah tema yang utama dari khotbah, pengajaran dan percakapan mereka. Dengan terus-menerus mereka menceritakan kembali peristiwa-peristiwa selama hari-hari pelayanan Kristus di dunia ini, di mana murid-murid diberkati dengan kehadiran pribadi-Nya. Dengan tidak mengenal lelah mereka mengenang ajaran-Nya dan mukjizat penyembuhan-Nya. Dengan bibir yang gemetar dan air mata yang berlinang-linang mereka berbicara tentang penderitaan-Nya di taman, pengkhianatan, ujian dan penganiayaan-Nya, kesabaran dan kerendahan hati dengan mana Ia sabar menanggung kehinaan dan siksaan serta ejekan yang diberikan kepada-Nya oleh musuh-musuhNya, dan menyatakan belas kasihan Allah ketika Ia berdoa bagi orang-orang yang menganiayakan Dia. Kebangkitan dan kenaikan-Nya, serta pekerjaanNya di surga sebagai Pengantara bagi manusia yang telah jatuh, adalah pokok pelajaran yang mereka suka pikirkan. Orang-orang kafir boleh menyebut mereka Kristen sebab mereka memang mengkhotbahkan tentang Kristus dan menujukan doa mereka kepada Allah melalui Dia. Allahlah yang memberi mereka nama Kristen. Inilah suatu nama kerajaan, diberikan kepada semua yang menggabungkan diri mereka dengan Kristus.” –The Acts of the Apostles, hal. 157.

KAMIS                                                                  

5. Apa jadinya jika seseorang dianiaya karena menjadi seorang Kristen? Namun demikian, bagaimanakah seharusnya perasaannya mengenai hal ini, karena Dia yang memberikan nyawa-Nya demi manusia?

1 Petrus 4:14, 16. KJV. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Di pihak mereka dia dibicarakan dengan jahat, tetapi di pihakmu dia dimuliakan… 16Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

“Teladan pengikut-pengikut Kristus di Antiokhia harus menjadi ilham bagi setiap orang percaya yang hidup di kota-kota besar di dunia pada masa sekarang. Sementara adalah perintah Allah bahwa pekerja-pekerja pilihan yang berserah dan bertalenta harus ditempatkan di tengah-tengah populasi penduduk yang mana itu penting untuk memimpin dalam usaha-usaha publik, juga adalah maksud-Nya bahwa anggota sidang yang tinggal di kota-kota akan menggunakan talenta yang diberikan Allah kepada mereka dalam pekerjaan untuk menarik jiwa-jiwa. Ada berkat yang limpah tersedia bagi barangsiapa yang berserah sepenuhnya kepada panggilan Allah. Sementara pekerja-pekerja berusaha sedemikian rupa menarik jiwa kepada Kristus, mereka akan mendapati bahwa banyak orang yang tidak akan pernah dicapai dengan cara lain, bersedia menyambut usaha perseorangan yang cerdas.” –The Acts of the Apostles, hal. 158.

PENGURAPAN BARNABAS DAN SAULUS

JUMAT

6. Siapa yang meletakkan tangan mereka ke atas Barnabas dan Paulus? Tetapi siapa sebenarnya yang memilih mereka untuk pekerjaan khusus mereka?

Kisah 13:1-3. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. 2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” 3Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

“Keadaan-keadaan yang dihubungkan dengan pengkhususan Paulus dan Bamabas oleh Roh Kudus pada garis pelayanan tertentu menunjukkan dengan jelas bahwa Tuhan bekerja melalui agen yang tertentu dalam sidangnya yang diorganisasikan. Bertahun-tahun sebelumnya, ketika maksud Ilahi mengenai Paulus mula-mula dinyatakan kepadanya oleh Juruselamat Sendiri, Paulus dengan segera dihubungkan dengan anggota-anggota sidangnya yang baru diorganisir di Damsyik. Tambahan pula, sidang di tempat itu tidak ditinggalkan begitu lama di dalam kegelapan perihal pengalaman pribadi dari orang-orang Farisi yang bertobat ini. Dan kini, ketika perintah Ilahi yang diberikan pada waktu itu dilaksanakan lagi dengan sepenuhnya, maka Roh Kudus, sekali lagi menyaksikan Paulus sebagai bejana pilihan untuk membawa Injil kepada orang-orang kafir, meletakkan bagi sidang pekerjaan pengurapannya dan teman sekerjanya. Ketika para pimpinan sidang di Antiokhia ‘beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’

“Paulus menganggap peristiwa pengurapannya yang resmi itu menandai permulaan jangka waktu yang baru dan penting dalam hidup pekerjaannya. Adalah sejak ini ia menentukan permulaan kerasulannya dalam gereja Kristen.” –The Acts of the Apostles, hal. 162, 164.

PENTINGNYA JEMAAT/SIDANG/GEREJA

SABAT

7. Pertanyaan apakah yang Saulus tanyakan kepada Yesus ketika Dia menampakkan diri kepadanya di jalan menuju Damsyik? Siapakah pihak yang tidak disukai oleh orang yang berpikiran bebas?

Kisah 9:6. Dan dia gemetar dan heran berkata, “Tuhan, apa yang Engkau ingin aku perbuat? Berfirmanlah Tuhan kepadanya: “Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.”

“Dia menghentikan dia pada jalannya dan menyadarkan dia akan dosanya; tetapi ketika Saulus bertanya, Apakah yang Engkau ingin aku perbuat? (Kisah 9:6 KJV). Juruselamat pun menaruh orang Yahudi yang sedang bertanya-tanya itu untuk berhubungan dengan sidangNya, di sanalah ia memperoleh pengetahuan tentang kehendak Allah mengenai dia. Terang yang ajaib yang menerangi kegelapan Saulus adalah pekerjaan Tuhan; tetapi ada juga suatu pekerjaan yang harus dilakukan baginya oleh murid-murid. Kristus telah melakukan pekerjaan nyata dan meyakinkan; dan sekarang, orang yang bertobat ini berada dalam keadaan siap untuk belajar dari orang-orang yang telah ditentukan Allah untuk mengajari kebenaran-Nya.” –The Acts of the Apostles, hal. 120, 121.

“Masih ada di dalam sidang, orang-orang yang tetap cenderung kepada kebebasan pribadi. Mereka tampaknya belum sanggup untuk menyadari bahwa roh suka kebebasan justru akan cenderung untuk memimpin umat manusia menjadi terlalu percaya pada diri sendiri dan percaya pada penilaian atau pertimbangannya sendiri daripada menghormati nasihat dan menghargai setinggi-tingginya pertimbangan saudara-saudaranya, terutama dari mereka yang telah ditunjuk Allah untuk kepemimpinan umat-Nya. Allah telah memberikan jemaat-Nya wibawa ataupun kewenangan dan kuasa yang istimewa yang tidak ada seorang pun dapat dibenarkan untuk tidak menghargai dan meremehkannya, karena barangsiapa yang melakukan hal ini berarti meremehkan suara Allah.” –The Acts of the Apostles, hal. 163.

Untuk Direnungkan “Sementara terang Injil bercahaya dengan terangnya di Antiokhia, suatu pekerjaan yang penting diteruskan oleh rasul-rasul yang masih tinggal di Yerusalem… “Yang terkemuka di antara rasul-rasul yang mengambil bagian dalam pekerjaan adalah Petrus, Yakub, dan Yohanes, yang merasa yakin bahwa Allah telah menunjuk mereka untuk mengkhotbahkan Kristus di antara orang-orang senegeri di tanah mereka. Dengan setia dan bijaksana mereka bekerja, menguji segala perkara yang telah dilihat dan didengar oleh mereka dan mengarahkan kepada ‘firman yang telah disampaikan’ (2 Petrus 1:19), dalam usaha untuk ‘seluruh kaum Israel . . . bahwa Allah telah membuat Yesus’ yang orang-orang Yahudi telah ‘salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.’ Kisah 2:36.” –The Acts of the Apostles, hal. 165.