Pelajaran Sekolah Sabat 23 Maret 2024

TEMA SEMESTER: KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 12 Sabat, 23 Maret 2024

Malaikat-Malaikat Yang Melayani

“Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14.

“Kepada para pekerja bagi Allah, catatan tentang pelayanan malaikat ini hendaknya membawakan kekuatan dan keberanian. pada dewasa ini, sama seperti pada zaman rasul-rasul, pesuruh-pesuruh surga yang berkeliling melayani ini, berusaha menghibur orang yang berduka, menjaga yang belum bertobat, dan memenangkan hati manusia kepada Kristus. kita tidak dapat melihat mereka secara pribadi; meskipun demikian, mereka ada dengan kita, memimpin, menunjukkan jalan, dan menjaga kita.”The Acts of the Apostles, hal. 152.

MATI SYAHIDNYA YAKOBUS

MINGGU

1. Bagaimana Yakobus, saudara laki-laki Yohanes, menjadi martir? Rencana apakah yang dimiliki penguasa yang sama terhadap Petrus?

Kisah 12:1-4. Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. 2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. 3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. 4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

“Herodes juga memegang kedudukan yang meliputi wilayah jajahan Galilea. Ia mengaku sebagai seorang penganut agama Yahudi, dan kelihatan amat rajin dalam menyelenggarakan upacara-upacara dari hukum orang Yahudi. Karena ingin memperoleh dukungan orang-orang Yahudi, sambil mengharap dengan demikian menjadikan ia tetap aman pada jabatan dan kehormatannya, ia meneruskan untuk menjalankan keinginannya dengan menganiaya sidang Kristus, merusakkan rumah dan harta orang-orang percaya, dan memenjarakan anggota-anggota sidang yang terkemuka. Ia membuang Yakobus, saudara Yohanes, ke dalam penjara, dan mengirim seorang algojo untuk membunuh dia dengan pedang, sebagaimana juga, Herodes inilah penyebabnya sehingga nabi Yohanes (Yohanes Pembaptis) dipancung. Melihat bahwa orang Yahudi amat senang dengan usaha ini, ia lalu memenjarakan Petrus juga.

“Adalah selama perayaan Paskah kekejaman ini dipraktekkan. Sementara orang-orang Yahudi merayakan kelepasan mereka dari Mesir, dan berpura-pura dengan semangat besar mengagungkan hukum Allah, pada waktu yang sama mereka melanggar tiap-tiap prinsip hukum oleh menganiaya dan membunuh orang-orang yang percaya kepada Kristus.” –The Acts of the Apostles, hal. 143, 144.

SENIN                                                                  

2. Dalam posisi yang menekan apakah Petrus terikat? Bagaimana Tuhan menggunakan kesempatan ini untuk menyelamatkan hamba-Nya dari bahaya yang lebih besar?

Kisah 12:4-6. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. 5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. 6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

“Teringat akan keluputan yang dulu dari rasul-rasul yang dipenjarakan, Herodes pada kesempatan ini mengambil tindakan pencegahan yang berganda. Untuk mencegah segala kemungkinan untuk kelepasan, Petrus telah ditaruh di bawah pengawasan enam belas serdadu, yang dalam penjagaan yang berlapis-lapis, menjaga dia siang dan malam. Dalam selnya ditempatkan dua serdadu dan diikat dengan dua rantai, tiap rantai diikatkan pada pergelangan tangan dari salah seorang dari serdadu itu. Ia tidak sanggup bergerak tanpa diketahui mereka. Dengan pintu penjara yang tertutup rapat, dan penjagaan yang kuat di hadapan mereka, segala kesempatan kelepasan atau jalan keluar melalui jalan manusia telah diputus. Tetapi kesulitan manusia adalah kesempatan Allah.

“Sementara, dengan berbagai-bagai dalih, pelaksanaan hukuman Petrus ditangguhkan sampai sesudah Paskah, anggota-anggota sidang pun mempunyai waktu untuk menyelidiki hati mereka dengan sepenuhnya dan untuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Mereka berdoa tanpa henti-hentinya untuk Petrus, karena mereka merasa bahwa kelihatannya ia tidak dapat terhindar lagi dari maksud itu. Mereka menyadari bahwa mereka telah sampai ke tempat di mana, tanpa pertolongan khusus dari Allah, jemaat Kristus akan dibinasakan.” –The Acts of the Apostles, hal. 145.

SELASA

3. Apakah Petrus kesal ataupun marah karena pemenjaraannya? Siapakah yang dia percayai?

Kisah 12:6. Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Mazmur 4:9 (4:8 KJV). Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.

“Itu adalah malam yang terakhir sebelum pelaksanaan eksekusi yang telah direncanakan. Seorang malaikat yang berkuasa dikirim dari surga untuk menyelamatkan Petrus. Gerbang-gerbang yang kuat yang tertutup, telah terbuka bagi orang suci dari Allah tanpa pertolongan tangan manusia. Malaikat Yang Mahatinggi pun lewat, dan gerbang pun kembali tertutup tanpa kedengaran suaranya. Ia memasuki sel itu, dan di sana Petrus berada, sedang tertidur dalam kedamaian yang tentram dalam kepercayaan yang sempurna.” –The Acts of the Apostles, hal. 146.

TAMU YANG TAK DIDUGA

RABU

4. Siapakah yang masuk ke dalam penjara di tengah kegelapan yang mengerikan itu? Pada titik manakah Petrus memahami apa yang Surga lakukan untuk membantu gereja?

Kisah 12:7-11. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. 8 Lalu kata malaikat itu kepadanya: “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” 9 Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. 10 Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. 11 Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”

“la mencoba mengingat peristiwa-peristiwa pada waktu-waktu yang telah lampau, la teringat bahwa ia sedang tertidur ketika itu, diikat di antara dua serdadu, dengan sandalnya dan pakaian luarnya dikeluarkan, la menyelidiki dirinya dan mendapati dirinya telah kembali berpakaian lengkap dan berikat pinggang. Pergelangan tangannya yang bengkak sebab memakai besi yang kejam, sudah terbebas dari belenggu. la menyadari bahwa kelepasannya itu bukanlah penipuan, bukan sekedar khayal atau mimpi, tetapi suatu kenyataan yang diberkati. Pada keesokan harinya ia seharusnya dituntun untuk hukuman mati; tetapi, lihatlah, seorang malaikat telah melepaskan dia dari penjara dan dari kematian. ‘Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: ‘Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang-orang Yahudi.’” –The Acts of the Apostles, hal. 148.

KEENGGANAN UNTUK MEMBUKAKAN PINTU

KAMIS

5. Setelah dibebaskan, ke rumah siapa Petrus pergi dan mengetuk? Apakah yang terjadi setelah seorang saudari muda mendengar suaranya ketika jemaat sedang berdoa untuknya?

Kisah 12:12-16. Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa. 13 Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. 14 Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. 15 Kata mereka kepada perempuan itu: “Engkau mengigau.” Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: “Itu malaikatnya.” 16 Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang.

“Rasul itu dengan segera pergi ke rumah di mana saudara-saudaranya sedang berkumpul dan di mana mereka pada saat itu sedang terlibat dalam doa yang sungguh-sungguh untuk dia. ‘Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bemama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. Kata mereka kepada perempuan itu: ‘Engkau mengigau.’ Tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka, ‘Itu malaikatnya.’

“‘Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang. Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceritakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara.’ Dan Petrus, ‘ke luar dan pergi ke tempat lain.’ Kesukaan dan pujian memenuhi hati orang-orang percaya, sebab Allah telah mendengar dan menjawab doa mereka dan telah melepaskan Petrus dari tangan Herodes.” –The Acts of the Apostles, hal. 148.

JUMAT

6. Ketika pagi tiba dan para prajurit menyadari bahwa Petrus telah pergi, apakah yang terjadi di penjara?

Kisah 12:18, 19. Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus. 19 Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.

“Ketika penjaga-penjaga di depan pintu mendapati bahwa Petrus telah meloloskan diri, mereka dipenuhi dengan ketakutan. Telah dinyatakan dengan tegas bahwa nyawa mereka akan dituntut sebagai pengganti dan oleh sebab hal inilah mereka menjadi sangat waspada. Ketika pegawai-pegawai datang untuk membawa Petrus, serdadu-serdadu masih berada di pintu penjara, palang dan penghalang masih terpasang kuat pada tempatnya, rantai-rantai masih terkunci kepada pergelangan tangan dari dua serdadu; tetapi, tawanannya sudah pergi.

“Ketika laporan tentang kelepasan Petrus dibawa kepada Herodes, ia merasa jengkel dan marah. Menuduh penjaga penjara tidak setia dalam tugasnya, ia memerintahkan mereka untuk dihukum mati. Herodes sebenarnya mengetahui bahwa tidak ada kuasa manusia yang dapat melepaskan Petrus, tetapi ia malah bertekad untuk tidak mengakui bahwa kuasa Ilahi lah yang telah menggagalkan rencananya, dan ia berdiri dengan keberanian yang lancang dalam menentang Allah.” –The Acts of the Apostles, hal. 149.

SABAT

7. Namun, kematian mengerikan apakah yang dialami Herodes?

Kisah 12:20-23. Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja. 21 Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. 22 Dan rakyatnya bersorak membalasnya: “Ini suara allah dan bukan suara manusia!” 23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.

“Berpakaikan jubah yang berkilau-kilau dengan perak dan emas, yang menangkap berkas-berkas sinar matahari yang berkilauan dalam lipatan jubahnya mempesona mata dari setiap orang yang melihatnya, menunjukkannya sebgai sosok yang menawan… Mereka lebih jauh menyatakan bahwa sementara mereka telah menghormati dia sebagai raja, maka selanjutnya mereka harus menyembah dia sebagai dewa…

“Malaikat yang sama yang telah datang dari istana surga untuk me-lepaskan Petrus, adalah pesuruh yang juga membawakan murka dan hukuman kepada Herodes. Malaikat memukul Petrus untuk membangunkan dia dari tidur; dan dengan pukulan yang berbeda ia (malaikat itu) memukul raja yang jahat itu, menurunkan kesombongannya dan membawakan kepadanya penghukuman dari Yang Mahatinggi. Herodes pun mati dalam penderitaan yang luar biasa baik jiwa maupun raganya, di bawah penghukuman pembalasan dari Allah.” –The Acts of the Apostles, hal. 149, 152.

Untuk Direnungkan
“Kita perlu mengerti lebih baik daripada apa yang kita sadari tugas malaikat-malaikat itu. Adalah baik untuk mengingat bahwa tiap-tiap anak Allah mempunyai kerjasama dengan makhluk-makhluk yang suci. Tentara terang dan kuasa yang tidak kelihatan mengunjungi orang-orang miskin dan yang rendah yang percaya dan menuntut janji-janji Allah. Kerubium dan serafim, dan malaikat-malaikat melebihi dalam kekuatan, berdiri pada tangan kanan Allah, “ mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan.’ Ibrani 1:14.”The Acts of the Apostles, hal. 154.