DAFTAR ISI
- Kitab Suci (Alkitab)
- Allah Bapa
- Yesus Kristus
- Roh Kudus
- Asal Mula Manusia
- Rencana Penebusan
- Hukum Allah – Sepuluh Hukum
- Sabat – Hukum ke-empat
- Pernikahan
- Perubahan di dalam Hukum Allah
- Hukum-hukum Upacara
- Keadaan Manusia
- Karunia Pemberian Allah
- Kristus Kebenaran Kita
- Pertobatan
- Pengakuan Dosa
- Lahir Baru
- Baptisan Alkitab
- Sidang Tuhan
- Pembasuhan Kaki
- Perjamuan Kudus
- Roh Nubuat
- Reformasi Kesehatan
- Pemerintah
- Bersumpah
- Kaabah
- 2300 Hari
- Pemberitaan Injil
- Dana untuk Memberitakan Injil
- Pekabaran Tiga Malaikat
- Seruan Nyaring dan Pekabaran Malaikat Wahyu 18
- Pemeteraian 144.000
- Kedatangan Yesus Kedua Kali
- Keadaan Orang Mati
- Kebangkitan
- Seribu Tahun (Milenium)
- Rumah Umat Tebusan
PRAKATA
Selama Sidang Allah berada dalam dunia yang gelap ini untuk menghadapi berbagai macam doktrin palsu, maka harus ada suatu pengakuan iman yang jelas agar anggota-anggotanya tahu apa yang mereka percayai dan beritakan mengenai kebenaran masa kini. Inilah alasan mengapa, dari abad ke abad dan didalam menghadapi kemurtadan demi kemurtadan, anak-anak Allah harus membuat prinsip-prinsip ajaran yang akan memperkenalkan mereka kepada dunia sebagai umat-Nya.
Ketika oleh kasih karunia Allah, Gerakan Pembaharuan telah muncul sebagai umat yang sisa sesuai dengan nubuatan dan sebagai jawaban atas kemurtadan yang terjadi di antara umat Advent selama Perang Dunia Pertama, maka perlulah untuk memulihkan dan meninggikan prinsip-prinsip iman Alkitab yang membedakan umat Allah yang hidup di akhir zaman. Itulah sebabnya pada rapat General Konferens di Jerman pada tahun 1925, 37 Prinsip Iman ini telah disetujui dan sekarang diberikan kepada umat kita dalam bentuk perbaikan. Merupakan kerinduan kami yang tulus bahwa prinsip-prinsip ini boleh menjadi pedoman bagi setiap hati yang mengasihi Yesus sebagai Juruselamat pribadinya dan untuk mencapai kesatuan iman yang sesuai dengan Kehendak Allah.
Saudara-saudari di GC
Juli 1997
- KITAB SUCI (ALKITAB)
Kami percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah. Allah sendiri adalah pengarangNya. Didalam perjanjian Lama dan Baru Ia mengungkapkan kehendak-Nya kepada kita.
1 Tesalonika 2:13. “Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.”
Mazmur 119:105. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Yeremia 15:16. “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.”
Alkitab adalah ilham Allah langsung, dan Roh Kudus menerangi pengertian dari penulis-penulisnya.
2 Petrus 1:19-21. “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
2 Timotius 3:15-17. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
Alkitab melaporkan asal-usul dunia kita dan umat manusia, masuknya dosa, dan rencana ilahi bagi penebusan. Hanya melalui Yesus suatu kebahagian, hidup yang kekal dapat diperoleh di dunia yang baru.
Alkitab berisi pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan kepada kita masa lalu, sekarang, dan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Nubuatan-nubuatan yang telah digenapi membuktikan asal-usul Keilahiannya.
Yesaya 46:9,10. “Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan.”
Alkitab menyatakan kepada kita pengetahuan yang diperlukan dan jalan bagi keselamatan Jiwa kita.
Alkitab, sebagai kebenaran, pernyataan Allah yang sempurna, adalah satu-satunya standar yang tidak pernah salah bagi iman dan kehidupan kita. - ALLAH BAPA
Kami percaya kepada kekekalan, kemahakuasaan, kemahahadiran, dan kemahatahuan Allah. Dia adalah Pencipta, Penguasa, dan Pemelihara seluruh alam semesta.
Kejadian 17:1. “Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.”
Mazmur 91:1,2. “Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.”
Mazmur 91:1,2. “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
Mazmur 139:1-12. “Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.”
Yesaya 44:6. “Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.”
Yesaya 45:5,6,18. “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, — Dialah Allah — yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, — dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami–:”Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.”
1 Timotius 6:16. “Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.”
Kami percaya bahwa “Allah adalah Roh” dan suatu Pribadi.
Yohanes 4:24. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Didalam menciptakan manusia menurut “gambar-Nya,” Dia menyatakan diri-Nya sebagai suatu pribadi Allah.
Kejadian 1:26,27. “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”
Daniel 7:9,10. “Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.”
Hanya melalui iman dalam Kristus kita dapat datang kepada Allah.
Ibrani 11:6. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” - YESUS KRISTUS
Kami percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Ia adalah pernyataan gambar dari Bapa-Nya.
Ibrani 1:1-3,8. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.”
Kolose 1:15. “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan”
Kolose 2:9. “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,”
1 Timotius 3:16. “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah (ketuhanan) kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
a. Kami percaya bahwa Yesus Kristus ada di surga dalam sifat Ilahi-Nya sebelum datang ke bumi.
Yohanes 1:1,2. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” Filipi 2:5,6. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,”
Kolose 2:9. “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,”
Yohanes 1:14. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Mikha 5:2. “Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.”
b. Ia dilahirkan di bumi ini dari anak dara Maria, “didalam kandungannya… dari Roh Kudus.”
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita. Matius 1:18-23.
c. Allah telah menciptakan segala sesuatu melalui Dia.
Yohanes 1:1-3. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
Kolose 1:16,17. “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”.
“Sebagai satu pribadi, Allah telah menyatakan diri-Nya dalam Anak-Nya. Yesus, adalah cahaya kemuliaan Bapa, ‘dan gambar wujud Allah.’ (Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, Ibrani 1:1-3), pernah ada di dunia dalam rupa manusia.” -Testimonies for the Church, vol.8, p.265.
d. Melalui penjelmaan, penyaliban, dan kebangkitanNya, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Penebus. Ia adalah satu-satunya perantara antara Allah dan manusia yang telah jatuh. KehidupanNya adalah suatu contoh bagi semua manusia dan terutama bagi semua pengikut-Nya.
Kisah 4:12. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Filipi 2:5-8. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
1 Timotius 2:5 6. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.”
Ibrani 2:17. “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.”
1 Petrus 2:21. “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”
Ulangan 18:15. “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.”
Yohanes 18:37. “Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
e. Hari ini Dia adalah Imam Besar kita di Bilik Yang Maha Suci di Kaabah di surga dan sedang melakukan pekerjan terakhir penebusan.
Ibrani 8:1,2. “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.”
Ibrani 7:24,25. “Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”
Ibrani 4:15,16. “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
Ibrani 9:24-26. “Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.” - ROH KUDUS
Kami percaya bahwa Roh Kudus telah bekerja sejak awal dan selalu aktif dalam pekerjaan penebusan.
Kejadian 1:2. “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”
Mazmur 51:11. “Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku.”
Yesaya 63:10,11. “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka. Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka.”
Pada halaman pertama, Alkitab telah memberitahukan kepada kita tentang pekerjaan-Nya didalam hati manusia.
Kejadian 6:3. Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.”
Kami percaya bahwa Roh Kudus adalah wakil Kristus di dunia. Ia menginsafkan manusia dari dosa dan menuntun kepada pertobatan dan perubahan. Ia membaharui dan mengubah manusia. Ia juga memimpin kepada kebenaran dan pengetahuan akan kehendak Ilahi dan memberikan kuasa penurutan dan kemenangan atas dosa.
Yohanes 3:5,6. Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.”
Yohanes 14:16, 7. “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”
Yohanes 16:13. “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Menafsirkan kebenaran Alkitab menurut kehendak Allah hanya dapat dilakukan melalui Roh Kudus.
Yohanes 14:26. “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Kisah 1:8. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
“Bagaimanapun juga, Roh Kudus masih merupakan suatu rahasia.” -AA, p.52.
Sesuai dengan perintah Yesus, Baptisan dilakukan dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Matius 28:18-20. Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” - ASAL MULA MANUSIA
Kami percaya bahwa pada hari keenam penciptaan Allah telah menciptakan manusia dalam gambarNya sendiri, sempurna, dan dengan kehendak yang bebas.
Kejadian 1:26-28. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.
“Sifatnya selaras dengan kehendak Allah. Pikirannya sanggup memahami perkara-perkara ilahi. Kasihnya murni, seleranya dan keinginannya berada dibawah pengendalian pikiran. Ia suci dan berbahagia… ” -PP, p. 45 (37).
“Disini dengan jelas dinyatakan asal-usul umat manusia; dan catatan Ilahi itu sangat jelas sehingga tidak ada kesempatan untuk mengambil kesimpulan yang salah.
“Tidak ada dasar bagi pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu berevolusi perlahan-lahan dari bentuk binatang atau tumbuh-tumbuhan yang lebih rendah. Pengajaran seperti itu merendahkan pekerjaan Khalik yang Agung menjadi setaraf dengan pemikiran manusia yang picik dan bersifat duniawi.” -PP, p. 45(37). - RENCANA PENEBUSAN
Kami percaya bahwa, melalui ketidaktaatan kepada hukum Ilahi, manusia telah membawa dosa ke dalam dunia.
Kejadian 2:16,17. “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Kejadian 3:6. “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.”
Kemudian sifat manusia menjadi jahat. Akibat dosa adalah maut.
Roma 5:12. “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”
Roma 6:23. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Mazmur 14:3. “Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”
Ayub 14:4. “Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorang pun tidak!“
“Allah adalah kasih.” Kasih yang tak terduga ini telah menyediakan suatu jalan keselamatan bagi manusia yang telah hilang. Satu-satunya jalan adalah bahwa Yesus harus menanggung kesalahan dan hukuman karena dosa.
1 Yohanes 4:16. “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”
Yohanes 3:16. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.“
Yesaya 53:4-6. “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.“
1 Petrus 2:24. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Pengampunan dosa dan pembenaran hanya dimungkinkan oleh kematian Yesus dan kehidupanNya yang benar.
Roma 4:25. “Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.“
Roma 5:1. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.”
Roma 3:24. “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah yang mengangkut dosa dunia, telah disediakan Allah sebelum dunia dijadikan.
Yohanes 1:29. “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
1 Petrus 1:18-20. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.“
Melalui iman dalam Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, yang ditunjukkan dalam penurutan yang setia orang berdosa menerima kehidupan yang kekal. Penurutan adalah buah sejati dari keselamatan.
Roma 8:1-4. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.”
Yohanes 14:15,21. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.“
Didorong oleh kasih dan rasa syukur atas karunia Allah yang tak terukur, melalui kuasa Roh Kudus, orang percaya harus taat kepada semua Perintah-perintah Allah.
Efesus 2:8,9. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.“
Yohanes 15:10. “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”
1Yohanes 5:3. “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat.” - HUKUM ALLAH
Kami percaya bahwa Sepuluh Hukum Allah adalah sempurna dan bahwa itu adalah pedoman yang berlaku bagi kehidupan dan perilaku semua orang.
Pengkhotbah 12:13. “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”
Matius 5:17,18 . “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.“
Roma 3:28,31. “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.”
Roma 7:12. “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.”
Wahyu 12:17. “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.”
Wahyu 14:12. “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”
Alkitab mengajarkan bahwa Allah sendirilah yang mengucapkan Sepuluh Hukum Allah itu di Gunung Sinai dan menuliskannya pada dua loh batu dengan jari-Nya sendiri.
Keluaran 31:18. “Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.”
Keluaran 32:15,16. “Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya; bertulis sebelah-menyebelah. Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu.“
Ulangan 4:1,13. “Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Dan Ia memberitahukan kepadamu perjanjian, yang diperintahkan-Nya kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu.“
Apabila kita mengakui dan tetap memelihara Sepuluh Hukum Allah yang suci, maka kita menunjukkan bahwa kita mengasihi Allah Bapa dan Putra-Nya. Hukum Allah adalah satu pernyataan dari kehendak dan tabiatNya. Itu adalah gambar kesempurnaan Ilahi dan pantulan dari karakter Allah yang sejati. Hukum itu secara khusus menunjukkan prinsip-prinsip kasih, kebenaran, dan perintah Ilahi.
Roma 13:10. “Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.“
1 Yohanes 5:3. “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat.”
Karena itu adalah rohani, maka itu hanya dapat dipelihara melalui kuasa Allah dan iman kepada Yesus Kristus. Sehingga ketika berada ditengah pencobaan dan aniaya, satu-satunya jawaban adalah, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia.” (Kisah 5:29).
Kisah 5:29. “Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.”
Sepuluh Hukum Allah, diberikan oleh Allah sendiri (Keluaran 20:2-17), mari kita baca sebagai berikut:
I
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku
II
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
III
Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
IV
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
V
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
VI
Jangan membunuh.
VII
Jangan berzinah.
VIII
Jangan mencuri.
IX
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
X
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” - SABAT – HUKUM KE EMPAT
Kami percaya bahwa hukum keempat, seperti juga hukum yang lainnya, adalah tak berubah dan berlaku bagi semua orang. Hari sabat telah didirikan oleh Allah sesudah enam hari penciptaan, diberkati dan dikuduskan, dan telah dipisahkan bahwa Allah telah beristirahat pada hari itu. Hari itu telah diberikan sebagai peringatan penciptaan dan suatu hari istirahat bagi umat manusia. Jadi, sabat telah ditetapkan sebagai hari Tuhan. Allah memerintahkan kita untuk menjaga kekudusan hari itu oleh berhenti dari segala pekerjaan, menyembah dan beribadah kepadaNya. Sabat adalah simbol dari penebusan, tanda penyucian, satu bukti penurutan, dan permulaan hidup kekal di dalam kerajaan Allah. Hari sabat Tuhan adalah tanda yang khusus dari anak-anakNya yang setia pada akhir zaman.
Kejadian 2:1-3. “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.”
Keluaran 20:8-11. “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”
Keluaran 31:15. “Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati.” Imamat 23:3. “Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.”
Markus 2:27,28. “Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, Jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”
Lukas 16:17. “Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.”
Pada hari Jumat (hari persiapan) semua persiapan untuk hari ketujuh (Sabat) sudah harus diselesaikan. Itu termasuk mempersiapkan makanan untuk hari sabat, membersihkan rumah, menyiapkan pakaian, dan mandi, sehingga kita dapat memulai hari Sabat dalam damai dan ketenangan.
Keluaran 16:23. “Lalu berkatalah Musa kepada mereka: “Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi.”
“Ada pekerjaan lain yang harus mendapat perhatian pada hari persiapan. Pada hari ini semua perbedaan paham diantara saudara bersaudara, apakah di dalam keluarga atau gereja, harus diselesaikan. Biarlah segala kepahitan dan kemarahan dan dengki diusir dari jiwa. Didalam roh kerendahan hati, ‘Akuilah kesalahanmu satu dengan yang lain, dan saling mendoakan, supaya kamu menjadi sembuh.” Yakobus 5:16. -Testimonies for the Church, vol.6, p. 356.
Mengenai perjalanan kita membaca: “Untuk menjangkau sidang-sidang yang membutuhkan pertolongan kita, dan untuk memberikan pekabaran kepada mereka, yang Allah ingin mereka dengar, bahwa mungkin kita perlu untuk melakukan perjalanan pada hari Sabat, tetapi sedapat mungkin kita harus memastikan tiket kita dan telah mengatur semua keperluan kita pada hari yang lain. Dan bila sudah dalam perjalanan kita harus membuat suatu usaha yang mungkin untuk menghindari tiba ditempat tujuan pada hari Sabat.” -Testimonies for the Church, vol. 6, p. 360.
Pada hari Sabat, kita harus menjauhkan diri dari semua hal duniawi dan perjalanan bisnis, percakapan biasa, dan keramaian. Percakapan kita hendaklah menjadi suatu tabiat rohani dan menjadi kepujian bagi Allah dan bagi kemajuan rohani kita.
Yesaya 58:13,14. “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.”
“Allah telah memerintahkan agar orang yang sakit dan menderita harus dirawat; pekerjaan yang dituntut untuk meringankan beban mereka adalah satu pekerjaan rahmat, dan bukan merupakan pelanggaran Sabat, tetapi semua pekerjaan yang tidak perlu harus dihindari.” -PP, p. 296 (345).
Kami juga meminta agar anak-anak kita tidak pergi ke sekolah pada hari Sabat.
Sesuai dengan urutan penciptaan, satu hari dimulai dan berakhir pada masuk matahari. Oleh karena itu, sabat dimulai pada Jumat sore saat matahari terbenam dan berakhir pada hari Sabat sore saat matahari terbenam.
Kejadian 1:5. “Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.”
Imamat 23:32. “Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu.”
Lukas 4:31,40. “Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” - PERNIKAHAN
Kami percaya bahwa Allah telah menetapkan pernikahan di Firdaus dan bahwa itu telah diberkati dan dikuduskan oleh-Nya.
“Dengan demikian lembaga pernikahan itu berasal dari Khalik alam semesta…
Dan itu adalah salah satu dari dua lembaga yang sesudah kejatuhan manusia kedalam dosa, telah dibawa keluar dari pintu gerbang Firdaus oleh Adam.” -PP, p.46 (39).
Pernikahan itu telah dilembagakan:
(a) Supaya laki-laki dan perempuan dapat saling melengkapi satu dengan yang lain dalam kasih.
Kejadian 2:18. TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
(b) Untuk perkembangbiakan umat manusia.
Kejadian 1:27,28. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
1 Korintus 7:1-9. “Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak. Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah. Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu. Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.”
Pernikahan adalah sebuah perjanjian yang harus menjadi dasar cinta dan kesetiaan seumur hidup dari seorang pria dan seorang wanita.
Matius 19:4. Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?”
Maleakhi 2:14, bagian akhir. Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.”
Allah telah menetapkan perkawinan itu pada prinsip-prinsip tidak mementingkan diri, rasa hormat, menghargai, melupakan diri sendiri, dan tanggung jawab. Laki-laki adalah yang pertama diciptakan; ia adalah pemimpin dan penopang keluarga. Wanita harus menghormati kepemimpinan suami; dan suami, harus mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, untuk siapa Dia telah mati.
Efesus 5:23,25. “Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.”
Pernikahan yang benar adalah penyatuan rohani, mental dan fisik dalam keselarasan iman, hati, dan tubuh. Laki-laki dan perempuan menjadi satu daging.
Kejadian 2:24. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Matius 19:5,6.”Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Kami percaya bahwa orang-orang Kristen harus memperhatikan prinsip yang tidak berlebih-lebihan, sehingga kekuatan fisik dan mental mereka tidak dikorbankan di atas mezbah nafsu dan nafsu birahi yang rendah. Nasihat yang telah diberikan didalam Firman Allah dalam hal ini adalah suatu petunjuk kepada kemurnian dan kehidupan yang menyenangkan Tuhan.
1 Tesalonika 4:3-5. “Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Kami percaya bahwa anggota-anggota sidang tidak boleh menikah dengan mereka yang tidak seiman, atau dengan orang-orang yang tidak percaya. Alkitab menuliskan bahwa perkawinan seperti itu adalah dosa.
Ulangan 7:3,4,6. “Pada tanggal satu bulan sebelas tahun keempat puluh berbicaralah Musa kepada orang Israel sesuai dengan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya demi mereka, setelah ia memukul kalah Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon, dan Og, raja negeri Basan, yang diam di Asytarot, dekat Edrei. “TUHAN, Allah kita, telah berfirman kepada kita di Horeb, demikian: Telah cukup lama kamu tinggal di gunung ini.”
2 Korintus 6:14,15. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?”
Kami percaya bahwa perceraian bukanlah kehendak Allah.
Matius 19:3-9. Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Kata mereka kepada-Nya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?” Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”
Markus 10:9-12. “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.”
Roma 7:1-3. “Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, — sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum — bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup? Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.”
1 Korintus 7:10,11. “Kepada orang-orang yang telah kawin aku — tidak, bukan aku, tetapi Tuhan — perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.”
“Diantara orang-orang Yahudi seorang pria diperbolehkan menceraikan istrinya karena pelanggaran-pelanggaran sepele, dan wanita itu bebas untuk menikah kembali. Kebiasaan ini membawa kepada keadaan yang buruk dan dosa. Dalam khotbah diatas bukit Yesus dengan jelas menyatakan bahwa tidak boleh ada pemutusan ikatan pernikahan (perceraian), kecuali karena tidak setia kepada sumpah pernikahan. “Barangsiapa,” kataNya, “menceraikan isterinya, kecuali karena zinah dan barangsiapa yang mengawininya ketika ia diceraikan, adalah berbuat zinah. Matius 19:9.” -MB, p. 63(76).
Selanjutnya, jika pasangan nikah berpisah atau bercerai, maka mereka tetap tidak boleh menikah sampai ada suatu perdamaian.
1 Korintus 7:10,11,39. “Kepada orang-orang yang telah kawin aku — tidak, bukan aku, tetapi Tuhan — perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya. Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.”
“Sumpah ini menghubungkan nasib dua individu dengan ikatan yang sia-sia tetapi tangan kematian boleh memutuskan.” -4T, vol.4, p.507.
Selanjutnya kami percaya bahwa pernikahan harus disahkan dihadapan pemerintah sipil dan gereja.
Semua yang bermaksud untuk menikah haruslah, sesudah mempertimbangkan dengan hati-hati dan dengan doa yang sungguh-sungguh, mencari nasihat dari orang tua yang percaya dan penasehat rohani. - PERUBAHAN DALAM HUKUM ALLAH
Kami percaya bahwa nubuatan Daniel 7:25 – “ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum” – telah digenapi. Perintah kedua, yang melarang untuk menghormati dan menyembah patung, telah dihapus dari Sepuluh Hukum Allah. Sabat hukum keempat telah dirobah melalui suatu perkataan kuasa yang tidak sah dari hari pertama Minggu, Minggu, sebagai hari istirahat sipil dan gereja. Hukum ke Sepuluh telah dibagi menjadi dua untuk mengembalikan yang nomor sepuluh. - HUKUM-HUKUM UPACARA
Kami percaya bahwa Allah, melalui Musa, telah memberikan kepada umat Israel berbagai peraturan tentang sistem upacara korban dan pelayananan kaabah. Itu adalah gambaran dari pekerjaan penebusan Kristus yang merupakan bayangan dan lambang dari yang akan datang. Hukum upacara telah berakhir pada saat Yesus berseru di kayu salib, “Sudah selesai.”
Ibrani 10:1. “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.”
Kolose 2:17. “Semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.”
“Ketika Yesus mati di Kalvari, Ia berseru,” Sudah selesai, “dan tirai di Bait Suci” terbelah dua dari atas ke bawah…
“Robeknya tirai Bait Suci menunjukkan bahwa korban-korban dan upacara-upacara orang Yahudi itu tidak lagi diterima. Korban Agung telah dipersembahkan dan telah diterima,…” -EW. p. 253,259, 260 (364, 372).
Sabat-sabat Upacara atau bayangan
Kami percaya bahwa sabat-sabat upacara, yang telah dituliskan oleh Paulus dalam Kolose 2:16,17 (Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.) dan Galatia 4:10, (Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.) hanyalah sebuah bayangan dari pengorbanan dan penebusan Kristus. Kemudian mereka tidak boleh lagi meragukan sabat mingguan, yang telah diberikan kepada umat manusia sebagai hari istirahat. Itu adalah hari Tuhan, yang telah dilembagakan pada saat penciptaan.
Keluaran 20:8-11. “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”
Imamat 23:3. “Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.”
Yesaya 58:13,14. “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia” apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.”
Markus 2:27,28. “Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”
Hukum upacara yang termasuk sabat-sabat bayangan adalah:
Hari raya Roti Tidak Beragi: Paskah yang didahului Hari raya Roti tak Beragi. Hari ke 15 dan hari ke-21 pada bulan pertama dari tahun Yahudi dirayakan sebagai Sabat dan tidak melakukan suatu pekerjaan berat.
Imamat 23:5-8. “Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.”
Hari Raya Pentakosta atau hari raya Mingguan: Hari kelima puluh, dihitung dari hari keenam belas dari bulan pertama, yang dirayakan sebagai suatu Sabat.
Imamat 23:15,16,21. “Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN. Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun.”
Keluaran 34:22. “Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kau rayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun.”
Hari raya bunyi nafiri: Hari pertama dari bulan ketujuh, hari raya tiup nafiri, diselenggarakan dalam persiapan untuk Hari Pendamaian (Grafirat).
Imamat 23:24,25. “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.”
Hari Raya Pendamaian: Hari kesepuluh bulan ketujuh, yang dikenal sebagai hari pendamaian telah ditetapkan sebagai suatu sabat yang paling suci. Itu adalah rangkaian puncak dari upacara-upacara sabat bayangan.
Imamat 23:27,28,31,32. “Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu.”
Hari raya Pondok Daun: Hari kelima belas dan dua puluh dua dari bulan ketujuh telah dirayakan dengan sukacita dirayakan sebagai hari Sabat dari perayaan Kaabah.
Imamat 23:34-36,39,40. “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. Itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh. Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.”
Jika Yesus telah menghapuskan Sabat mingguan dan melembagakan hari Minggu oleh kematiannya, maka suatu perintah khusus untuk hal ini akan ditemukan dalam Alkitab. Yesus dan bahkan rasul-rasul tidak pernah menyatakan perubahan seperti itu.
Matius 5:17,18. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”
Matius 24:20. “Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.”
Kisah 13:13,14,42-44. “Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.”
Kisah 16:13. “Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.”
Kisah 17:2. “Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.”
Kisah 18:2-4,11. “Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. Kata mereka: “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat.” - KEADAAN MANUSIA
Kami percaya bahwa setelah kejatuhan, manusia telah kehilangan kemuliaannya di hadapan Allah. Sejak saat itu, umat manusia berada dibawah akibat-akibat dari dosa tersebut. Manusia telah dilahirkan dengan kelemahan dan kecenderungan-kecenderungan yang jahat dan takhluk pada kuasa maut.
Keadaannya menjadi sangat lemah karena pelanggaran sehingga membuat tidak mungkin baginya, dengan kekuatannya sendiri, melawan kuasa kejahatan itu…
“Didalam kemurtadan manusia telah menjadi jauh dari Tuhan; dunia telah terputus dengan surga. Antara jurang yang memisahkan itu, itu tidak ada hubungan.” -SC 17,20 (17,20).
“Ketika seorang manusia melanggar hukum Ilahi, sifatnya menjadi jahat.” -GC, p. 505.
“Manusia telah menjadi begitu rusak oleh dosa sehingga tidak mungkin baginya, dalam dirinya sendiri, untuk berada dalam keselarasan dengan-Nya yang sifatnya adalah murni dan baik.” -PP, p. 64.
Inilah mengapa keadaan manusia telah menjadi tak berpengharapan.
Roma 3:10-12. Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”
Roma 6:23. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Mazmur 51:5. “Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.”
Galatia 5:19-21. “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.” Galatia 5:19-21. “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
Roma 7:18-20. “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.” - KARUNIA PEMBERIAN ALLAH
Kami percaya bahwa karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Dia telah mengutus Anak-Nya ke dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia. Meskipun kejahatan dan pemberontak kan terjadi dimana-mana, tetapi suatu jalan bagi penebusan manusia telah disediakan.
Efesus 1:4. “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Efesus 2:8. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.
1 Petrus 1:19,20. “Melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.”
Yesus Kristus telah lahir sebagai manusia dan taat kepada Bapa-Nya dalam segala hal. Melalui kehidupan dan kematianNya sebagai Pengganti kita, suatu dasar bagi pendamaian dan penyelamatan telah diletakkan. Ia telah dibangkitkan untuk pembenaran dan pengangkatan kita ke surga untuk mendamaikan dan membenarkan orang-orang berdosa yang telah bertobat kepada Allah di kaabah disurga melalui darahNya yang sudah dicurahkan dan melalui kebenaranNya. Kebenaran dan kebaikan Allah telah dinyatakan dalam pekerjaan penyelamatan penebusan ini. Dosa-dosa kita telah ditanggungkan kepada Kristus, dan suatu jalan pengampunan telah dinyatakan.
Roma 3:24. “Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
Janji-janji dan pengakuan Allah demi kepentingan kita adalah tak terbatas. Tahta anugerahNya itu sendiri menjadi daya tarik tertinggi oleh karena ditempati oleh seseorang yang mengizinkan kita untuk memanggilNya Bapa….
“Tidak lama lagi Anak Allah akan mendekati tutup pendamaian supaya dia dapat menjadi klien dari Pembela kita yang besar. Dalam penyesalannya yang dalam dan permohonan bagi pengampunan Kristus mengambil sendiri kasusnya dan menghadapkannya kepada Bapa sebagai permohonanNya sendiri.”
“Ketika Kristus menjadi perantara demi kita, maka Allah membuka seluruh kekayaan anugerahNya bagi kita, untuk dinikmati dan untuk dibagikan kepada orang lain.” -6T, p.363,364.
Kami percaya bahwa kita telah menjadi anak-anak Allah melalui kasih karunia-Nya. Itu menghasilkan penebusan, kelahiran kembali, dan penerimaan kita sebagai ahli waris bersama dengan Kristus.
Titus 2:11. “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.”
Yohanes 1:16. “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.”
1 Petrus 1:13. “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.”
Kasih karunia adalah perasaan tidak layak. Itu mencakup pemberian Allah dari AnakNya untuk mati menggantikan tempat kita. Melalui penumpahan darahNya dan kebenaranNya, orang berdosa dapat berdiri dihadapan Allah.
1 Yohanes 1:7. ” Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” - KRISTUS KEBENARAN KITA
Kami percaya bahwa tanpa kebenaran Kristus tidak ada manusia fana yang dapat berdiri di hadapan Allah yang suci. Nabi Yesaya mengungkapkan sebagai berikut: “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.” Yesaya 64:6.
Untuk menyajikan dengan jelas masalah penting ini bagi kehidupan iman kita, kesaksian berikut dikutip:
“Oleh karena kita penuh dosa dan najis, maka kita tidak dapat menurut hukum yang suci itu dengan sempurnanya. Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri yang dapat memenuhi segala tuntutan hukum Allah itu. Tetapi Kristus telah membuat sebuah jalan kelepasan bagi kita. Dia hidup di dunia ini di tengah-tengah pencobaan dan godaan, sama seperti yang kita hadapi, Dia menghidupkan satu kehidupan tanpa dosa. Dia mati untuk kita, dan sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan kebenaran-Nya pada kita.” -SC, p. 62(71).
Roma 5:1. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.”
Roma 1:16,17. “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Roma 3:23,24. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
“Apakah pembenaran oleh iman itu? Itu adalah pekerjaan Allah didalam menaruh kemuliaan manusia dalam debu, dan melakukan bagi manusia apa yang tidak dapat dilakukannya dengan kekuatannya sendiri. Apabila manusia melihat ketidak berdayaan mereka, mereka disiapkan untuk dipakaikan dengan kebenaran Kristus.” -Review and Herald, 16 September 1902.” -Christ Our Righteousness, by A.G Daniells, p.104
“Dengan demikian mereka mendapat pengampunan dosa-dosa yang lampau, karena panjang sabar Allah. Lebih dari ini, Kristus memenuhi manusia dengan sifat-sifat Allah. Ia membangun tabiat manusia menurut tabiat Ilahi, suatu tenunan kekuatan dan keindahan rohani yang elok rupanya. Dengan demikian kebenaran hukum digenapi dalam orang yang percaya pada Kristus.” -DA, p. 762(415).
“Dengan penurutan-Nya yang sempurna Ia telah memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mentaati hukum-hukum Allah. Bila kita menyerahkan diri kita kepada Kristus, hati itu dipersatukan dengan hati-Nya, kehendak dibenamkan dalam kehendak-Nya, Pikiran menjadi satu dengan pikiran-Nya, pikiran ditaklukkan kepada-Nya; kita menghidupkan kehidupan-Nya. Itulah artinya dipakaikan dengan pakaian kebenaran-Nya. Kemudian manakala Tuhan memandang kita, Ia melihat, bukan pakaian daun ara, bukan ketelanjangan dan cacat dosa, melainkan pakaian kebenaran-Nya sendiri, yang merupakan penurutan yang sempurna atas hukum Yehuwa.” -COL, p.312(241,242).
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”
Roma 8:1,34. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”
Yeremia 33:15,16. “Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita.”
“Kebenaran yang olehnya kita dibenarkan dipertalikan. Kebenaran yang olehnya kita disucikan diberikan. Yang pertama adalah hak kita ke surga, yang kedua adalah kelayakan kita ke surga.” RH, 4 Juni 1895. -Christ Our Righteousness, by A.G Daniells, p. 98. - PERTOBATAN
Kami percaya bahwa di bawah pengaruh firman Allah dan pekerjaan Roh Kudus manusia menyadari kondisinya yang hilang.
Mazmur 32:1-5. “Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a.”
Mazmur 51:3,4. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! “
Yohanes 16:7,8. “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.”
“Didalam pertobatan termasuk penyesalan akan dosa dan berpaling daripadanya.
“Tapi ketika hati diserahkan kepada pengaruh Roh Allah, hati nurani akan dibangunkan, dan orang berdosa akan melihat sesuatu yang dalam dan sucinya hukum Allah yang kudus, yang menjadi dasar PemerintahNya di surga dan di bumi.
“Kita tidak akan meninggalkan dosa kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa itu, sebelum kita mengenyahkannya dari dalam hati kita, tidak akan ada perubahan yang nyata dalam kehidupan.” -SC, p.23, 24.
2 Korintus 7:10. “Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.”
Kita tidak dapat bertobat tanpa Roh Kudus, yang membangunkan hati nurani, sehingga kita dapat menerima pengampunan dosa-dosa kita tanpa Kristus. - PENGAKUAN DOSA
Kami percaya bahwa semua orang yang mengakui dosa mereka akan menerima pengampunan dan pembenaran, karena Yesus telah mencurahkan darah-Nya bagi semua orang yang bertobat.
1 Yohanes 1:9. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
1 Yohanes 2:1. “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.”
Amsal 28:13. “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”
“Tuhan tidak mengharuskan kita untuk melakukan beberapa hal yang menyedihkan agar kita dapat memperoleh pengampunan dosa. Ziarah melelahkan, atau melakukan penebusan dosa yang menyakitkan, untuk menitipkan jiwa-jiwa kami kepada Allah di surga atau untuk menebus pelanggaran kita, tetapi dia yang mengakuinya dan meninggalkan dosanya akan disayangi.
“Pengakuan yang sungguh-sungguh senantiasa merupakan satu sifat yang unik, serta mengakui dosa-dosa secara khusus. Mungkin keadaan dosanya itu sedemikian rupa sehingga harus dibawa ke hadapan Allah saja; mungkin pula kesalahan-kesalahan mereka itu haruslah diakui kepada orang-orang yang telah menderita karenanya, atau mungkin pula kesalahan yang dilakukan dihadapan orang banyak, maka perlu diakui dihadapan orang banyak.” -SC, p. 37, 38. - LAHIR BARU
Kami percaya bahwa seseorang yang telah memberikan hidupnya kepada Yesus Kristus dan Menerima Dia sebagai Juruselamat pribadinya akan mengalami kelahiran baru.
Yohanes 1:12,13. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”
“Apabila Roh Allah sudah menguasai hati, maka kehidupanpun diubahkannya. Segala pikiran yang penuh dosa dibuang jauh, segala perbuatan jahat ditinggalkan; kasih, kerendahan hati, dan damai menggantikan amarah, iri hati, dan perselisihan. Sukacita menggantikan dukacita, dan wajah memantulkan cahaya surga. Tidak seorang pun yang dapat melihat tangan yang mengangkat beban itu, atau melihat cahaya yang turun dari istana yang di surga. Berkat itu datang apabila oleh iman jiwa menyerahkan dirinya kepada Allah. Lalu kuasa yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia itu pun menciptakan satu makhluk baru menurut peta Allah.” -DA, p. 173.
2 Korintus 5:17. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
“Perbedaan itu akan jelas dan pasti tentang apa mereka dulu dan apa mereka sekarang…
“Di dalam hati yang telah dibaharui oleh anugerah Ilahi, kasih adalah merupakan prinsip perbuatan.” -SC, p. 57, 59.
“Dalam kelahiran baru, hati dibawa kadalam keselarasan dengan Allah, yang juga membawa keselarasan dengan hukum-Nya. Bilamana perubahan besar ini terjadi pada orang berdosa, ia telah terlepas dari kematian kepada kehidupan, dari dosa kepada kesucian, dari pelanggaran dan pemberontakan kepada penurutan dan kesetiaan. Hidup lama yang terpisah dari Allah telah berakhir, hidup baru yang telah berdamai dan beriman kepada Allah, telah mulai.” -GC, p. 468.
“Kelahiran baru adalah satu-satunya jalan dimana kita dapat memasuki kota Allah.” -Testimonies for the Church, vol 9, p 23.
Yohanes 3:3-8. “Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Yohanes 1:12,13. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”
1 Petrus 1:23. “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
Yakobus 1:18. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas.”
2 Petrus 1:3,4. “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” - BAPTISAN ALKITAB
Kami percaya bahwa baptisan adalah perjanjian dari suatu hati nurani yang baik dengan Allah. Perintah Yesus kepada sidangNya dapat kita baca sebagai berikut: “Karena itu pergilah, ajarkanlah semua bangsa (menjadi) murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,…” Matius 28:18-20.
Kristus telah menetapkan baptisan sebagai tanda masuk kepada kerajaan rohaniNya. Upacara ini melambangkan kematian dan kebangkitan Yesus yaitu kematian manusia lama dan kebangkitan kepada suatu kehidupan yang baru didalam Kristus.
Kisah 2:37,38. “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Kisah 8:36-39. “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” [Sahut Filipus: “Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya: “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”] Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.”
Roma 6:2-5. “Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.”
Kolose 2:12. “Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”
Baptisan adalah suatu pengakuan terbuka bahwa seseorang mau mengikuti Yesus. Baptisan dilakukan dengan cara diselamkan dalam air. Petunjuk yang seksama sesuai dengan kebenaran Alkitab dan suatu pemeriksaan baptisan harus mendahului baptisan iman.
Untuk alasan ini, baptisan bayi hanya dianggap sebagai adat kebiasaan manusia, karena itu tidak memiliki dasar Alkitabiah.
Orang yang tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat tidak diijinkan untuk dibaptis.
Sebelum diterima dengan baptisan atau dengan suara, setiap jiwa harus melepaskan keanggotaannya terlebih dahulu dari gerejanya yang lama.
Baptisan kedua dapat dilakukan hanya apabila baptisan pertama itu tidak selaras dengan peraturan Alkitab atau orang itu berada dalam kondisi kebodohan.
Kisah 19:2-6. Katanya kepada mereka: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka: “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka: “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus: “Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus.” Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.” - SIDANG TUHAN
Kami percaya bahwa Yesus adalah Kepala Gereja. Gereja adalah suatu tubuh dari orang-orang yang percaya yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan dan hidup sesuai dengan ajaran-ajaran dan perintah-Nya.
Efesus 5:23. “Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.”
Efesus 4:15. “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”
Kolose 1:18. “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.”
Anggota-anggota gereja dipersiapkan untuk kekekalan melalui pengajaran, pengalaman, nasihat, dan teguran-teguran di sekolah Kristus.
1 Timotius 3:15. “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.”
Standar kehidupan dan penuntun gereja yang tidak dapat berubah adalah Alkitab. Itu berisi Karakter Ilahi dari kebenaran dan kasih, Sepuluh Hukum Allah, yang telah ditunjukkan dalam kehidupan Yesus. Melalui sepuluh hukum, maka gereja yang sisa dapat dikenali di segala zaman, sebagaimana halnya kemurtadan.
Wahyu 12:17. “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.”
Wahyu 14:12. “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”
“Jemaat adalah alat yang ditentukan oleh Allah untuk keselamatan manusia. Jemaat itu telah diorganisasikan untuk pelayanan, dan tugasnya ialah membawa kabar Injil ke seluruh dunia.” -AA, p. 9.
Jadi mereka dapat menjadi terang bagi dunia, dalam doa pengantaraanNya Yesus berdoa untuk persatuan para pengikut-Nya.
Yohanes 17:21. “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”
Efesus 4:16. “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
Kami percaya bahwa semua anggota gereja akan mengikuti peraturan gereja, karena kasih kepada Allah dan umat-Nya.
Ibrani 13:7,17. “Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.”
1 Tesalonika 5:12,13. “Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.” - PEMBASUHAN KAKI
Kami percaya bahwa pembasuhan kaki harus mendahului Perjamuan Tuhan. Mempersiapkan hati untuk saling melayani dalam kerendahan hati dan kasih, dan dengan demikian menuntun kepada satu persekutuan yang erat.
Yohanes 13:1-17. “Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.”
“Perkataan ini berarti lebih daripada kebersihan tubuh. Kristus masih berbicara tentang pembersihan yang lebih tinggi sebagaimana yang digambarkan oleh yang lebih rendah…. Ketika Yesus mengikat pinggang-Nya dengan sebuah handuk untuk membasuh debu dari kaki mereka, dengan perbuatan itu Ia ingin membasuh kerenggangan, kecemburuan, dan kesombongan dari hati mereka. Hal ini jauh lebih penting daripada membasuh kaki mereka yang berdebu. Dengan roh yang ada pada mereka pada saat itu, tidak seorang pun dari mereka bersedia untuk perjamuan suci dengan Kristus. Sampai pada saat mereka dibawa dalam kerendahan hati dan kasih, mereka tidak bersedia untuk mengambil bagian dalam perjamuan Paskah atau dalam upacara peringatan yang telah ditetapkan oleh Kristus.” -DA, p. 646. - PERJAMUAN KUDUS
Kami percaya bahwa Perjamuan Tuhan adalah suatu peringatan tentang penderitaan dan kematian Yesus. Roti yang tak beragi adalah lambang dari tubuh Yesus, dan anggur yang tidak beralkohol, adalah simbol dari darahNya yang sudah dicurahkan.
Matius 26:26-28. “Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”
1 Korintus 10:16,17. “Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.”
1 Korintus 1:23-26. “Tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.”
“Ketika Ia makan Paskah dengan murid-murid-Nya, Ia mendirikan sebagai gantinya upacara yang akan menjadi peringatan pengorbanan-Nya yang besar itu…..
“Roti yang tidak beragi yang digunakan pada hari raya Paskah ada dihadapan-Nya. Anggur Paskah, yang tidak beralkohol, ada di atas meja. Lambang ini digunakan Kristus untuk menggambarkan pengorbanan-Nya sendiri yang tidak bercacat-cela. Tidak ada sesuatu yang dinajiskan dengan ragi, lambang dari dosa dan kematian, yang dapat menggambarkan “Anak Domba yang tak bernoda dan bercacat.” 1 Petrus 1:19.” -DA, p. 652, 653.
1 Petrus 1:19. “Melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”
Pengampunan dari dosa tidaklah terjadi hanya oleh mengambil bagian dalam makan roti dan minum anggur. Memperingati „pengorbanan dan kematian Yesus,‟ itu dilakukan untuk menguatkan jemaat.
Persiapan itu meliputi pemeriksaan diri, pengakuan salah, pengakuan dosa, dan penyesalan yang tulus atas dosa.
“Upacara Baptisan dan Perjamuan Kudus adalah dua tugu peringatan yang sangat besar, satu di luar dan yang satu di dalam gereja. Di atas peraturan ini tertulis nama Allah yang benar.” -6T, p.91.
Hanya seseorang yang telah mengikat perjanjian dengan Allah melalui baptisan dan yang telah menjadi anggota gereja yang boleh mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus.
“Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: “Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorang pun dari bangsa asing boleh memakannya.” Keluaran 12:43. - ROH NUBUAT
Kami percaya bahwa Kristus telah berbicara kepada Sidang-Nya dalam Perjanjian Lama dan Baru melalui para nabi-Nya.
2 Tawarikh 20:2. “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!”
2 Petrus 1:19-21. “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri.”
Ibrani 1:1-3. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.”
Petunjuk yang telah diberikan melalui Roh Nubuat berasal dari surga dan itu adalah suara Allah kepada umat-Nya. Allah telah memberikan karuniaNya kepada sidangNya, untuk diperhatikan dan diikuti, dan itu telah diberikan kepada kita melalui tuntunan Roh Kudus.
Sesuai dengan Wahyu 12:17 dan 19:10,
“Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. “Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.”
Tuhan telah menjanjikan karunia nubuat ini kepada sidangNya yang terakhir, yang memelihara Hukum-hukum Allah. Dalam menggenapi nubuatan ini, Tuhan telah memberikan karunia nubuat kepada umat-Nya. Pada tahun 1844, Allah telah menggunakan Ellen G. White sebagai pesuruhNya untuk menyatakan kehendakNya bagi sidang dan bagi dunia yang sedang binasa. Melalui pekerjaannya didalam berbicara dan tulisan, orang-orang yang tak terhitung jumlahnya telah menemukan jalan untuk berdamai dengan Allah.
Semua ciri-ciri yang menunjukkan seseorang sebagai seorang nabi Allah (Yang setia kepada firman Allah, Percaya kepada Yesus sebagai Penebus, Menerima Sepuluh Hukum Allah, dan buah Roh Kudus) telah ditemukan dalam kehidupan dan pekerjaan utusan Allah ini. Ia menjelaskan posisinya yang berhubungan dengan Alkitab dalam kata-kata berikut:
“Di dalam firman-Nya, Allah telah menyampaikan kepada manusia pengetahuan yang perlu untuk keselamatan. Alkitab harus di terima sebagai pernyataan kehendak Allah yang teguh dan penuh kuasa. Alkitab adalah standar tabiat, yang menyatakan doktrin (ajaran) dan ujian pengalaman. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:16,17). RV. -The Great Controversy, hal. Vii.
Dalam gereja Sidang Tuhan ada saat-saat dimana tidak hanya pria tapi juga wanita yang setia dipanggil untuk menyampaikan kepada umat Allah pekabaran-pekabaran dan amaran yang penting bagi kehidupan dan keselamatan.
Sebagai contoh:
Miryam
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari. (Keluaran 15:20),
Deborah
Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel. (Hakim-hakim 4:4),
Hulda
Maka pergilah imam Hilkia, Ahikam, Akhbor, Safan dan Asaya kepada nabiah Hulda, isteri seorang yang mengurus pakaian-pakaian, yaitu Salum bin Tikwa bin Harhas; nabiah itu tinggal di Yerusalem, di perkampungan baru. Mereka memberitakan semuanya kepadanya. (2 Raja-raja 22:14-16),
Hana
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, (Lukas 2:36),
Dan anak-anak perempuan Filipus
Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk bernubuat. (Kisah 21:9)
Jadi, gereja yang benar akan sangat menghargai karunia ini dan menerima dengan syukur dan mengikuti petunjuk yang telah Tuhan berikan.
Bilamana suatu gereja mengabaikan atau meremehkan karunia ini, itu sama dengan meremehkan cara yang Tuhan inginkan untuk memimpin kepada keselamatan dan berkat.
Amsal 29:18. “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”
2 Tawarikh 20:20. “Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” - REFORMASI KESEHATAN
–Kesehatan dan Gizi
Kami percaya bahwa Tuhan telah menciptakan manusia yang sempurna. Tubuh, jiwa dan roh adalah milik Tuhan. Adalah kehendakNya agar manusia bergembira dalam kesehatan rohani, mental dan fisik. Itulah sebabnya, adalah kewajuban kita untuk mematuhi prinsip-prinsip kesehatan, yang tidak hanya untuk kesehatan kita sendiri, tetapi juga agar lebih mampu untuk melayani umat manusia.
Lukas 9:2. “Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang.”
1 Tesalonika 5:23;24. “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”
“Reformasi kesehatan adalah merupakan salah satu cabang pekerjaan besar yang akan melayakkan suatu umat bagi kedatangan Tuhan. Itu sangat berhubungan dengan Pekabaran malaikat ketiga seperti tangan dengan tubuh.” -Counsel on Health, p. 20,21.
Ketika Sang Pencipta memberikan makanan kepada manusia di surga, Dia menunjukkan apa yang menjadi dasar makanan terbaik bagi manusia – makanan dari tumbuh-tumbuhan. Biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan adalah makanan yang telah dipilih oleh Pencipta kita. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.” Kejadian 1:29. Kemudian ditambahkan lagi sayur-sayuran. “Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu.” Kejadian 3:18. Oleh karena itu, kita berpantang dari setiap jenis daging (ayam, ikan, atau lainnya). Dan juga, kita harus menjauhkan diri dari minuman-minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein (seperti minuman cola – coca-cola, pepsi cola, big cola, kratindeng, dll), bumbu-bumbu yang pedas, keju pedas, kopi, teh hitam, tembakau, dan setiap jenis narkotika. Kami juga menganjurkan untuk tidak mencampur susu dan gula.
1 Korintus 6:19,20. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Sebagai umat Advent, kami juga telah menerima banyak terang melalui kesaksian Roh Nubuat tentang bagaimana memelihara kesehatan kita. Yang pertama adalah, kita harus menjaga kesehatan tubuh kita melalui makanan sehat, yang telah diberikan kepada pasangan manusia pertama, dan menggunakan obat-obatan alami. Tetapi, jika itu disebabkan karena pengaruh dari luar, pengaruh yang tidak sehat, kebiasaan hidup sebelumnya yang tidak baik, stres atau faktor-faktor lain dari gaya hidup modern, yang membuat kita menjadi sakit dan membutuhkan pertolongan medis, maka kita harus, sedapat mungkin, mencari dokter yang dapat dipercaya. Khususnya dalam situasi seperti ini, kita dapat mempercayai janji bahwa Tuhan Allah adalah Dokter kita yang benar-benar dapat menolong dan menyembuhkan. Obat-obatan boleh digunakan hanya jika sangat diperlukan dan harus digunakan dengan hati-hati.
Keluaran 15:26. Firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau.”
“Udara bersih, sinar matahari, bebas dari pemakaian obat, istirahat, olahraga, makan yang teratur, penggunaan air bersih dan percaya pada kuasa ilahi — inilah obat-obat yang sebenarnya. Setiap orang harus mengetahui bahan obat-obat alami dan bagaimana cara menggunakan nya.” -The Ministry of Healing, p. 127(120).
–Pakaian
Sebagai orang-orang Advent, kita juga harus menjadi pembaharu dalam berpakaian. Kita tidak boleh memakai pakaian yang berlebihan atau yang tidak sehat, mode-mode yang ekstrim yang melanggar standar kesopanan dan yang secara langsung menyokong penyebaran pengaruh tak bermoral, atau alas kaki yang tidak sehat (sepatu dan sendal).
1 Timotius 2:9,10. “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.”
1 Petrus 3:3-5. “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapan nya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya”
Yesaya 3:16-24. “TUHAN berfirman: Oleh karena wanita Sion telah menjadi sombong dan telah berjalan dengan jenjang leher dan dengan main mata, berjalan dengan dibuat-buat langkahnya dan gemerencing dengan giring-giring kakinya, maka Tuhan akan membuat batu kepala wanita Sion penuh kudis dan TUHAN akan mencukur rambut sebelah dahi mereka. Pada waktu itu Tuhan akan menjauhkan segala perhiasan mereka: gelang-gelang kaki, jamang-jamang dan bulan-bulanan; perhiasan-perhiasan telinga, pontoh-pontoh dan kerudung-kerudung; perhiasan-perhiasan kepala, gelang-gelang rantai kaki, tali-tali pinggang, tempat-tempat wewangian dan jimat-jimat; cincin meterai dan anting-anting hidung; pakaian-pakaian pesta, jubah-jubah, selendang-selendang dan pundi-pundi; cermin-cermin, baju-baju dalam dari kain lenan, ikat-ikat kepala dan baju-baju luar. Maka sebagai ganti rempah-rempah harum akan ada bau busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas tali, sebagai ganti selampit rambut kepala yang gundul, sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain kabung; dan tanda selar sebagai ganti kemolekan.”
Perhiasan-perhiasan luar, yang menarik perhatian bagi pemakainya, tidaklah menghormati Allah.
Mengenai rambut, Alkitab mengatakan sebagai berikut: “Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.” 1 Korintus 11:14,15.
Bila kasih Yesus ada dalam hatinya, maka setiap orang percaya akan menjadi contoh dalam hal-hal ini. - PEMERINTAH
Kami percaya bahwa pemerintah ditetapkan oleh Allah dan bahwa, sebagai pelayan Allah, ia bertanggung jawab untuk melindungi yang baik dan menghukum yang jahat.
Roma 13:3,4. “Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.”
Untuk alasan inilah, kami merasa berkewajiban untuk melaksanakan kewajiban itu, selama kita tidak dipaksa untuk melanggar perintah-perintah Allah.
Kisah 4:19. “Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.”
Kisah 5:29. “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.”
Yesus berkata, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar…..” Matius 22:21 Oleh karena itu, kami wajib membayar pajak dan iuran.
Kami percaya bahwa adalah perlu untuk berdoa bagi pemerintah, supaya ada kedamaian dan ketertiban di masyarakat, agar setiap orang dapat bebas menghidupkan imannya, dan pekabaran Injil Kristus tidak terhalang.
1 Timotius 2:1,2. “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.”
Sesuai dengan perintah Hukum ke-enam, “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13), dan ajaran-ajaran Yesus, kami, sebagai pengikut-Nya, tidak boleh berpartisipasi dalam hal-hal politik, pemberontakan, dan pertumpahan darah, atau perang. - BERSUMPAH
Kami percaya bahwa, sesuai dengan firman Allah, bahwa sumpah palsu dan penggunaan yang tidak perlu dari sumpah itu adalah kekejian di hadapan Allah.
Matius 5:34-37. “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”
Yakobus 5:12. “Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.”
Biasanya perkataan orang percaya sejati adalah, “Ya, diatas yang ya, dan Tidak, diatas yang tidak” Namun demikian, sumpah yang dibolehkan sesuai dengan Injl, menyerukan kepada Allah sebagai saksi bahwa perkataan yang diucapkan adalah kebenaran, didukung oleh Allah.
Ulangan 6:13. “Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu:
Roma 1:9. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.“
Baca Khotbah di atas Bukit, hal 79-82. -MB, p.66, 67. - KAABAH
Kami percaya bahwa yang menjadi pusat dari pelayanan ibadah pada zaman Perjanjian Lama adalah Kaabah, pertama dalam bentuk tenda yang mudah di bawa, dan kemudian dibangun seperti sebuah kuil. Kaabah di dunia terdiri dari halaman, Bilik Suci dan Bilik yang Maha Suci. Korban-korban dipersembahkan di halaman luar.
Ibran 9:1-7. “Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka, tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.”
Melalui darah, dosa dipindahkan ke kaabah, sehingga kaabah menjadi kotor. Korban-korban yang telah dibawa karena dosa menunjuk kepada Yesus, “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. “Yohanes 1:29. Para imam dipilih sebagai perantara antara Allah dan manusia.
Sekali setahun, pada Hari Pendamaian besar, tempat kudus itu dibersihkan. Imam Besar masuk ke dalam Bilik yang Maha Suci dan memercikkan darah dari korban penghapus dosa dan di depan tabut perjanjian. Dengan demikian persyaratan hukum dipenuhi. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 6:23. Kemudian, sebagai Pengantara, ia mengambil dosa-dosa itu dan membawanya keluar dari kaabah. Dosa-dosa itu dipindahkan kepada seekor kambing yang hidup, yang kemudian dihalaukan ke padang gurun. Melalui upacara ini, orang Israel diperdamaikan, dan tempat kudus, dibersihkan.
Imamat 16:15,16,20-22. “Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka. Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu,…. dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.”
Kaabah di dunia ini memiliki pola aslinya di surga, di mana saat ini Yesus sebagai Imam Besar. Hanya melalui pekerjaan pengantaraan Nya orang-orang percaya boleh mendapatkan pengampunan, pembenaran, dan penyucian.
1 Timotius 2:5,6. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.“
Ibrani 8:1-5. “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: “Ingatlah,” demikian firman-Nya, “bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
Ibrani 9:11,12,15. “Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, — artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, — dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.”
Wahyu 11:19. “Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.“
“Tempat kudus di Surga adalah pusat pekerjaan Kristus bagi kepentingan manusia. Untuk kepentingan setiap orang yang hidup di dunia ini. Dibuka untuk melihat rencana penebusan, membawa kita kepada dekatnya akhir zaman dan untuk menyatakan kabar kemenangan dalam pertikaian antara kebenaran dan dosa.”
Pengantaraan Kristus bagi manusia di dalam Tempat yang Kudus di atas adalah sama pentingnya dengan rencana keselamatan seperti kematian-Nya di atas kayu salib. Oleh kematian-Nya Ia memulaikan pekerjaan itu yang sesudah kebangkitan-Nya Dia naik untuk menyelesaikannya di Surga. Oleh iman, kita harus masuk ke dalam tabir, “di mana Yesus sebagai Perintis bagi kita.” (“Di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” Ibrani. 6:20). -GC, p. 488, 489. - 2.300 HARI
Kami percaya bahwa 2.300 petang dan pagi dari Daniel 8:14 (Maka ia menjawab: “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dibersihkan (dipulihkan dalam keadaan yang wajar).“) merupakan suatu jangka waktu tertentu, sampai akhir zaman. Sesuai dengan hari-tahun- dalam penafsiran nubuatan satu hari sama denagn satu tahun (Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu: Bilangan 14:34; dan Kalau engkau sudah mengakhiri waktu ini, berbaringlah engkau untuk kedua kalinya, tetapi pada sisi kananmu dan tanggunglah hukuman kaum Yehuda empat puluh hari lamanya; Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun. Yehezkiel 4:6)
– 2.300 hari adalah benar-benar tahun.
Berdasarkan Daniel 9:24-27, Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus. Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.”
Masa itu telah dimulai dengan perintah (Dekrit) ke-tiga untuk membangun kembali Yerusalem, yang telah diberikan oleh Raja Artahsasta pada tahun 457 SM. Dari sini – rentang waktu perhitungan nubuatan terpanjang dalam Alkitab-70 minggu (sama dengan 490 tahun) dimulai. Inilah waktu yang telah ditetapkan bagi bangsa Yahudi dan telah berakhir pada tahun 34 TM. Sisa 1810 tahun tiba pada tahun 1844 “pada akhir zaman. “Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: “Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!” Daniel 8:17. Pada tahun ini, Yesus telah mengakhiri pekerjaan pelayanan-Nya di Bilik Suci dan memulai pekerjaan-Nya sebagai Imam dalam Bilik yang Maha Suci.
Sebagaimana dalam upacara lambang ada pekerjaan pendamaian pada akhir tahun, demikian juga sebelum pekerjaan Kristus untuk menebus manusia diselesaikan, ada pekerjaan pendamaian untuk memindahkan dosa-dosa dari Tempat Kudus. Inilah upacara yang telah dimulai pada waktu masa 2300 hari itu berakhir. Pada waktu itu, sebagaimana diramalkan oleh nabi Daniel, Imam Besar kita memasuki Bilik yang Maha Kudus untuk melaksanakan bagian terakhir dari pekerjaan-Nya, — untuk memulihkan tempat kudus itu…
Dalam upacara kaabah di dunia ini, hanya mereka yang datang ke hadirat Allah dengan pengakuan dosa dan pertobatanlah, yang dosa-dosanya melalui darah korban karena dosa dipindahkan ke tempat yang kudus, yang mendapat bahagian dalam upacara pendamaian pada hari itu. Jadi pada hari besar pendamaian yang terakhir dan pada pengadilan pemeriksaan, yang akan dipertimbangkan hanyalah kasus dari mereka yang mengaku umat Allah…..
Dan disertai oleh malaikat-malaikat surgawi, Imam Besar kita itu memasuki tempat yang maha kudus, dan di sana tampil di hadapan Allah, ikut pada pelayanan-Nya yang terakhir untuk manusia — untuk melakukan pelayanan pengadilan pemeriksaan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi semua yang berhak menerimanya.” -GC, p. 421, 480.
Pada saat ini, Yesus telah memulai pekerjaan penutupan di Bilik yang Maha Suci di surga, seperti yang dilambangkan dalam pelayanan kaabah di dunia. Pada saat yang sama adalah pengadilan pemeriksaan.
Daniel 7:9,10,13. “Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.”
Kemudian diputuskan nasib mereka yang telah beristirahat di dunia yang layak untuk kebangkitan dan mereka yang hidup yang layak untuk diubahkan dan masuk ke dalam kemuliaan yang kekal. Pekerjaan pendamaian berakhir dan pintu kasihan ditutup. - PEMBERITAAN INJIL
Kami percaya pada tugas agung pemberitaan Injil dari Yesus: “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, ajarlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18-20.
Kami menganggap itu sebagai suatu kehormatan dan kewajiban untuk bekerja sama dalam menyebarkan Injil ke seluruh dunia melalui perkataan dan tulisan.
Matius 11:29,30. “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
Matius 24:14. “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Markus 16:15,16. “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Kisah Para Rasul 1:8. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.“
Wahyu 14:6-12. “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.” Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.” Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” - DANA UNTUK MEMBERITAKAN INJIL
Kami percaya bahwa Allah adalah pemilik dunia. “Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.” Mazmur 24:1. Ia telah mengangkat kita menjadi penatalayan-Nya. Setiap umat percaya memiliki hak dan kewajiban untuk memberikan persepuluhan dari semua harta dan pendapatan yang Tuhan telah berikan sebagai berkat bagi mereka.
Persepuluhan digunakan untuk menunjang utusan-utusan yang melayani dalam pekerjaan Tuhan dan untuk pekerjaan pemberitaan Injil. Perpuluhan adalah milik Allah, Tuhan menganggap penipu orang yang menahan perpuluhan.
Kejadian 28:22. “Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Nehemia 13:10-12. “Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya. Aku menyesali para penguasa, kataku: “Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja?” Lalu kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya. Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.“
Maleakhi 3:6-12. “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?” Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.“
Matius 23:23. “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Ibrani 7:4-9. “Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik. Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham. Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji. Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi. Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup. Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan.”
1 Korintus 9:13,14. “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.”
“Rencana Allah dalam sistem persepuluhan indah dalam kesederhanaan dan kesamaannya. Semua orang dapat berpegang pada rencana itu dengan iman dan keberanian karena hal itu berasal dari Allah. Disitu tergabung kesederhanan dan kegunaannya, dan rencana itu tidak memerlukan pengetahuan yang mendalam untuk memahami dan melakukannya. Semua orang boleh merasa bahwa mereka dapat mengambil bagian dalam memajukan pekerjaan penyelamatan yang agung itu. Setiap pria, wanita dan orang muda boleh menjadi bendahara bagi Tuhan dan boleh menjadi perantara untuk memenuhi tuntutan atas perbendaharaan itu…. ” -Testimonies for the Church, vol. 3, p. 388, 389. –NBS, hal. 104,105.
“Selain persepuluhan Tuhan menuntut buah pertama dari semua pertambahan.” -Testimonies for the Church, vol. 6, p.384.
Perembahan-persembahan lainnya, seperti persembahan anggota bekerja, persembahan syukur, Persembahan Sekolah Sabat, persembahan khusus, dan persembahan bagi orang miskin, diberikan untuk melayani dalam menunjang pemberitaan dan pekerjaan Injil.
Dengan pemberian ini kita mengungkapkan rasa syukur kita yang dalam atas berkat-berkat dan kemurahanNya. Kesetiaan dan kesadaran didalam membayar perpuluhan dan persembahan-persembahan membuat kita makin bertumbuh dalam kasih, menolong kita mengatasi sifat egoisme dan keserakahan, dan akan dihargai dengan berkat-berkat Surga.
2 Korintus 9:6,7. “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
Kisah 20:35. “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” - PEKABARAN TIGA MALAIKAT
Kami percaya bahwa pekabaran Wahyu 14:6-12 berlaku untuk akhir zaman. Dalam hubungan dengan pekabaran rangkap tiga, mereka membawakan pekabaran amaran terakhir bagi dunia yang sedang binasa dan yang diberitakan kepada setiap bangsa, suku, dan kaum.
Wahyu 14:6-12. “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.” Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.” Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”
Pekabaran Malaikat pertama menunjuk kepada Injil yang kekal dan pengumuman bahwa saat penghakiman telah tiba. Dan mendorong semua orang untuk takut akan Allah sang Pencipta, memuliakan dan menyembah Dia.
Wahyu 14:6,7. “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”
Pekabaran Malaikat kedua mengumumkan tentang kejatuhan Babel. Selama berabad-abad, sistem keagamaan yang palsu yang bertentangan dengan Kitab Suci, telah menyebabkan kekacauan besar (Babel). Ini telah ditunjukkan dalam arti khusus pada pertengahan abad ke-19, ketika gereja-gereja menolak pekabaran Alkitab bahwa Kristus segera datang.
Pekabaran malaikat ketiga menunjuk kepada hasil-hasil dari menerima sistem agama palsu. Itu berisi ancaman yang sangat menakutkan yang ditujukan Allah kepada umat manusia. Sesuai dengan Wahyu 14:9-12 “Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.”
Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” tanda (Hari Minggu) bertentangan dengan hukum keempat (Sabat) dari Alkitab. “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Keluaran 20:8-11. Perhatian manusia ditujukan kepada hukum Allah, terutama hukum Sabat (meterai Allah).
Tujuan dari pekabaran rahmat terakhir ini adalah untuk menunjukkan kepada manusia keseluruhan dari sepuluh hukum Allah yang mengikat kuat dan untuk menyiapkan suatu umat bagi kedatangan Yesus kedua kali. Pekabaran itu juga menunjukkan kepada kita bahwa saat penghakiman telah tiba dan hanya melalui Yesus Kristuslah pembebasan dari kesalahan dan dosa menjadi mungkin. Tiga pekabaran ini melambangkan tiga malaikat, yang menuntun kepada suatu pembaharuan, yang memimpin kepada pertobatan dan perubahan. Ciri-ciri yang tak dapat salah adalah: “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” Wahyu 14:12
Semua yang menolak panggilan belas kasihan ini akan mengalami hukuman-hukuman yang telah diramalkan oleh Allah, yaitu pencurahan tujuh kutuk terakhir. Wahyu 16.
Pekabaran tiga malaikat dimulai dengan munculnya Gerakan Advent dan akan ditutup dengan seruan nyaring dari pekabaran tiga malaikat. - SERUAN NYARING DAN MALAIKAT WAHYU 18
Kami percaya bahwa seruan nyaring malaikat ketiga telah dimulai pada tahun 1888 pada konferensi di Minneapolis dengan pekabaran “Kristus Kebenaran kita.” Itulah awal dari “Terang” dari malaikat Wahyu 18:1-4. “Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.” Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”
“Waktu ujian telah ada didepan kita, karena seruan nyaring malaikat ketiga telah dimulai dalam pernyataan Kebenaran Kristus, Juruselamat yang mengampuni dosa. Inilah permulaan terang malaikat yang kemuliaannya akan memenuhi seluruh bumi…” -(The Review and Herald, November 22, 1892) 1 SM, p. 363(292).
“Kristus Kebenaran kita” adalah pekabaran yang telah disampaikan Allah untuk diberikan kepada dunia. Itu adalah pekabaran malaikat ketiga, yang harus dikumandangkan dengan suara nyaring, dan diikuti dengan pencurahan RohNya dalam suatu ukuran besar.” -TM, p.92.
Ketika pekabaran tiga malaikat berkembang menjadi seruan nyaring, malaikat yang lain datang bergabung dalam pekerjaan ini.
“Malaikat yang tergabung dalam penyiaran pekabaran malaikat yang ketiga, menerangi seluruh dunia ini dengan kemuliaannya. Suatu pekabaran yang mencakup seluruh dunia dan kuasa yang luar biasa diramalkan di sini.
Pekerjaan itu akan mirip dengan pekerjaan pada hari Pentakosta. Sebagaimana “hujan awal” telah diberikan dengan kecurahan Roh Kudus pada pembukaan pekabaran Injil yang menyebabkan benih berharga itu bertumbuh, demikian juga “hujan akhir” akan diberikan pada penutupannya, untuk mematangkan tuaian.” -GC, p. 611.
Banyak yang menolak pekabaran “Kristus Kebenaran Kita” dan hal ini memiliki akibat-akibat yang serius. Ketika pecah perang dunia pertama (1914-1918), telah muncul suatu krisis yang hebat. Hukum keempat dan keenam telah dilanggar secara terbuka; tetapi beberapa anggota yang tetap setia kepada sepuluh hukum dan hidup dibawah tuntunan Roh Allah, bergerak maju dalam satu pekerjaan pembaharuan yang menyeluruh di berbagai negara.
Sebenarnya, itulah orang-orang yang setia, atau umat yang sisa yang telah dinubuatkan dalam Wahyu 12:17; 14:12 dan 3:14-22, yang Allah akan gunakan pada penutupan pekerjaanNya untuk membawakan pekabaran amaran terakhir kepada dunia.
“Buku Wahyu 18 menunjuk kepada waktu sebagai akibat penolakan amaran rangkap tiga Wahyu 14:6-14, bilamana gereja mencapai keadaan sepenuhnya yang diramalkan oleh malaikat yang kedua, maka umat Tuhan yang masih berada di Babilon akan dipanggil keluar untuk memisahkan diri dari persekutuannya. Pekabaran itu adalah pekabaran yang terakhir yang pernah diberikan kepada manusia, dan akan mencapai tujuannya….
“Tetapi masih ada umat Allah di Babilon; dan sebelum penghukuman-Nya dilaksanakan, orang-orang yang setia ini harus dipanggil keluar agar mereka “jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya” dan supaya mereka “jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Wahyu 18:4). Sejak pergerakan yang dilambangkan oleh malaikat yang turun dari langit, menerangi dunia ini dengan kemuliaannya, dan berseru dengan suara yang kuat, mengumumkan dosa-dosa Babilon. Sehubungan dengan pekabarannya, panggilan ini terdengar, “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah daripadanya.” Pengumuman ini, yang disatukan dengan pekabaran malaikat yang ketiga, menjadi amaran terakhir yang akan diberikan kepada penghuni dunia ini.” -GC, p. 390, 604. - PEMETERAIAN 144.000
Kami percaya bahwa Alkitab telah menuliskan tentang dua kelompok dari orang-orang yang ditebus; yaitu, Rombongan besar, yang dimulai dengan Adam dan sampai kepada penutupan masa Pintu Kasihan, dan satu kelompok lagi yaitu 144.000 dalam jumlah.
Pekerjaan Pemeteraian 144.000 telah dimulai dengan proklamasi pekabaran tiga malaikat. Melalui penurutan mereka kepada sepuluh hukum mereka telah menunjukkan kesetiaan mereka. Mereka telah dikenal oleh karena pemeliharaan sabat mereka, yang melambangkan meterai Allah. Kami percaya bahwa pekerjaan Pemeteraian akan berlangsung sampai pintu kasihan ditutup. Israel rohani akan dikumpulkan dari segala bangsa, kaum dan bahasa.
Wahyu 7:2-8. “Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu; dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.”
Wahyu 14:1-5. “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.”
Meterai Allah adalah tanda Penebusan. Mereka yang telah memilih Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka dan menyerahkan diri mereka dibawah tuntunanNya akan mengalami perubahan dalam karakter mereka. Mereka menerima kebenaranNya; dan dibawah pengaruh Roh Kudus, mereka semakin menyerupai Kristus dan mengasilkan buah penurutan. Buah itu adalah pemeliharaan sabat, yang telah disampaikan sebagai meterai atau tanda hubungan antara Allah dan umat percaya.
Yehezkiel 20:12,20. “Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka. kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.”
Orang-orang yang tidur (mati) yang telah dimeteraikan, melalui satu kebangkitan Istimewa dekat sebelum kedatangan Kristus, akan dipersatukan dengan orang-orang percaya yang hidup yang telah dimeteraikan. Mereka bersama-sama akan mendengar suara Allah yang mengumumkan perjanjian damai dengan umatNya. Sebagai “buah sulung” dari penebusan mereka akan menyaksikan kedatangan Kristus kedua kali, dan melihat rombongan besar orang yang telah bangkit dan diangkat untuk diterima oleh Kristus.
Daniel 12:1,2. “Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.”
Wahyu 1:7. “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.”
“Tanda atau meterai Allah dinyatakan didalam pemeliharaan sabat hari ke-tujuh, memperingati hari penciptaan Tuhan. Tanda binatang adalah sebaliknya – yaitu pemeliharaan terhadap hari pertama dari minggu.” -8T, p.117.
“Hanya hukum ke-empat dari sepuluh hukum yang memiliki meterai dari Pemberi Hukum yang Agung, Pencipta langit dan bumi.” -6T, p.350. - KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI
Kami percaya bahwa kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali akan dapat dilihat dan didengar oleh semua umat manusia.
Wahyu 1:7. “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.“
Matius 24:30. “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.”
Markus 13:26,27. “Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.”
Kisah 1:9-11. “Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.“
1 Tesalonika 4:16,17. “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”
Anak-anak Allah di segala waktu memiliki pengharapan yang besar dalam menunggu peristiwa besar yang mulia ini. Henokh “keturunan yang ketujuh dari Ada” mengabarkan tentang hal ini. Abraham menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. Nabi-nabi menubuatkan tentang hal itu, dan Yesus memberikan suatu jaminan yang meyakinkan bahwa Ia akan datang kembali untuk menjemput pengantin (SidangNya), untuk bersama-sama dengan Dia.
Matius 5:8. “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.“
Yudas 14,15. “Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.“
Ibrani 11:8-10. “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.”
Yohanes 14:1-3. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Mereka yang menunggu kedatangan Yesus akan melihat dengan suka cita pada saat kemunculanNya, “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!” Yesaya 25:9.
Kedatangan Yesus Kristus adalah merupakan puncak dari rencana Penebusan. Orang-orang yang dibangkitkan dan orang-orang percaya yang masih hidup akan naik di awan dengan Tuhan Yesus untuk bersama-sama dengan Dia selamanya.
Tanda-tanda zaman, yang Yesus telah katakan dalam Matius 24, Lukas 21, dan Markus 13, menunjukkan kepada kita bahwa kedatangan Kristus sudah dekat.
2 Petrus 3:9-12. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.”
1 Tesalonika 5:2-7. “Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman — maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin — mereka pasti tidak akan luput. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.”
2 Timotius 3:1-5. “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!“
Wahyu 19:7,8. “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]“
Hari dan jam kedatangan-Nya adalah rahasia bagi kita.
Matius 24:36. “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.”
Oleh karena itu, kita harus siap setiap saat.
Matius 24:42-44. “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” - KEADAAN ORANG MATI
Kami percaya bahwa upah dosa adalah maut. Dalam kematian orang tidak tahu apa-apa. Yesus membandingkan kematian itu dengan tidur.
Yohanes 11:11-14. “Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: “Lazarus sudah mati.”
Semua manusia, apakah baik atau jahat, berada dalam keadaan tidak sadar (tidak tahu apa-apa) ketika mati.
Pengkhotbah 9:5,6. “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.“
Ayub 14:12. “Demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.”
Hanya Allah, sendiri saja yang memiliki keabadian, yang akan memberikan hidup yang kekal kepada orang-orang yang telah ditebus pada saat kebangkitan.
1 Timotius 6:15,16. “Yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.“
1 Tesalonika 4:13-17. “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”
1 Korintus 15:51-55. “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?“ - KEBANGKITAN
Kami percaya bahwa, pada kedatangan Yesus Kristus, orang benar yang mati akan dibangkitkan dalam keadaan kekal dan, orang-orang kudus yang masih hidup, akan diubahkan oleh Tuhan Yesus.
1 Tesalonika 4:13-18. “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.”
Roma 6:5. “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.”
1 Korintus 15:51-53. “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.”
Wahyu 20:6. “Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
Orang-orang jahat akan dibangkitkan sesudah masa seribu tahun untuk menerima hukuman mereka yang terakhir.
Wahyu 20:5, bagian pertama. “Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu.” - SERIBU TAHUN (MILLENIUM)
Kami percaya bahwa masa seribu tahun berlangsung antara kebangkitan pertama dan kedua. “Pada kedatangan Kristus, orang fasik akan dihapuskan dari muka bumi, — dihabiskan oleh roh mulut-Nya dan dibinasakan oleh terang kemuliaan-Nya.” -GC, p. 657(694).
2 Tesalonika 1:6-8. “Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.“
1 Tesalonika 2:8. “Pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.”
Yesaya 24:12,22. “Yang terdapat dalam kota hanya kerusakan, pintu gerbang telah didobrak dan runtuh. Mereka akan dikumpulkan bersama-sama, seperti tahanan dimasukkan dalam liang; mereka akan dimasukkan dalam penjara dan akan dihukum sesudah waktu yang lama.”
Selama masa itu tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Seperti akibat dari bencana alam yang hebat, bumi akan berada dalam kondisi yang sangat menyedihkan.
Yeremia 4:23,24. “Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya. Aku melihat kepada gunung-gunung, ternyata goncang; dan seluruh bukit pun goyah.”
Yeremia 25:32,33. “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, malapetaka akan menjalar dari bangsa ke bangsa, suatu badai besar akan berkecamuk dari ujung-ujung bumi. Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN dari ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang.”
“Selama masa seribu tahun, orang-orang kudus akan hidup dan memerintah bersama Kristus di surga dan akan menghakimi para malaikat yang jatuh dan orang fasik. Bumi akan menjadi sunyi. Hanya Setan dan malaikat-malaikatnya yang akan tinggal di sini.” -GC, p. 65;
Wahyu 20:1-3.”Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.”
Pada akhir seribu tahun, Kristus akan turun ke bumi bersama dengan semua orang-orang kudus. Kemudian orang fasik akan dibangkitkan dari antara orang mati. Setelah itu, Kota Suci akan turun, dan Setan dan para malaikatnya, dengan orang jahat yang telah dibangkitkan, akan mengepung Kota Suci itu. Allah akan mengirim kan api dari langit, dan dosa dan orang berdosa akan binasa selamanya, dengan demikian bumi akan menjadi bersih.
Wahyu 20:4,5, bagian pertama, 7-10. “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.”
Maleakhi 4:1,3. “Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.” - RUMAH UMAT TEBUSAN
Kami percaya bahwa Tuhan akan membuat langit yang baru dan bumi yang baru setelah seribu tahun. Bumi yang baru ini akan menjadi rumah umat tebusan. Yerusalem Baru akan menjadi ibukota dari kerajaan kekal ini. Raja segala raja akan memiliki tahta-Nya di sana.
Yesaya 45:18; 65:17. “Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, — Dialah Allah — yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, — dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami –: “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain. “Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.”
Wahyu 21:1-3. “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”
Melalui rencana penebusan yang telah diletakan dengan bijaksana, yang didasarkan pada kasih Allah yang kekal, semua umat tebusan, telah bebas dari ancaman penyakit, penderitaan, dan kematian, akan bersukacita di hadapan Allah yang kekal.
Yesaya 65:25. “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus,” firman TUHAN.”
2 Petrus 3:13. “Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.”
Wahyu 21:3-5. “Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ‘Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
hubungi kami untuk selengkapnya …
Singkatan-singkatan
AA – Acts of the Apostels
PP – Patriarchs and Prophets
SC – Step to Christ
COL – Christ Object Lessons
MB – The thoughts from Mount of blessing
GC – The Great Controversy
DA – The Desire of Ages
MH – The Ministry of Healing
EW – The Early Writings
TM – Testimonies to Ministers and Gospel Workers
T – Testimonies for the Church