Ayat Bacaan MAZMUR 42, 43
Persekutuan dengan Allah memberi jiwa pengetahuan yang mendalam tentang kehendak-Nya. Namun banyak orang yang mengaku beriman belum mengerti tentang pertobatan yang benar. Mereka belum mempunyai pengalaman bersekutu dengan Bapa melalui Yesus Kristus, dan belum pernah merasakan khasiat kuasa kasih karunia ilahi untuk menyucikan hati. Berdoa dan berbuat dosa, berbuat dosa dan berdoa, hidup mereka penuh dengan kedengkian, tipu daya, iri hati, cemburu, dan cinta diri. Doa-doa dari golongan ini adalah kekejian bagi Allah. Doa yang benar melibatkan segenap jiwa, dan akan mempengaruhi kehidupan. Barangsiapa mencurahkan kerinduan dan keperluannya di hadapan Allah, ia akan merasakan kehampaan segala sesuatu lainnya di luar Allah di kolong langit ini… Ada dua jenis doa—doa yang sekedar lahiriah atau formalitas saja dan doa yang beriman. Pengulangan kalimat-kalimat yang lazim ketika hati tidak merasakan kebutuhan dan kerinduan akan Allah, adalah doa formalitas atau sekedarnya saja…. Kita harus sangat berhati-hati dalam semua doa kita untuk mengungkapkan kerinduan hati dan hanya mengatakan apa yang memang kita maksudkan. … Doa-doa yang paling fasih sekalipun hanya akan sia-sia jika tidak mengungkapkan isi hati yang sebenarnya. Namun doa yang datang dari hati yang tulus dan sungguh-sungguh, ketika kerinduan-kerinduan sederhana dari jiwa diungkapkan sebagaimana ketika kita meminta bantuan seorang sahabat di dunia, dan berharap agar hal itu dikabulkan—inilah doa yang beriman… Kita semua mempunyai banyak kesulitan yang harus dihadapi, banyak masalah membingungkan yang harus dipecahkan. Namun kita mempunyai Penolong yang mahakuasa, yang akan mendengarkan permintaan kita dengan rela dan gembira seperti dia mendengarkan permintaan orang-orang yang, ketika dia berada di bumi ini secara langsung, datang kepadanya untuk meminta bantuan. Jangan mengambil alih urusan hidupmu dari tangan-Nya. (GW 92:36.1; 4T:534.4, Pr 265.4, RH April 7, 1904).
MAZMUR 42
Kerinduan kepada Allah
1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. 2 (42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? 3 (42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: “Di mana Allahmu?” 4 (42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. 5 (42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! 6 (42-7) Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar. 7 (42-8) Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku. 8 (42-9) TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku. 9 (42-10) Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: “Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?” 10 (42-11) Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: “Di mana Allahmu?” 11 (42-12) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
MAZMUR 43
1 Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang! 2 Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh? 3 Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! 4 Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku! 5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!