Ayat Bacaan MAZMUR 49
Saya melihat bahwa segenap surga menaruh perhatian pada keselamatan kita; dan akankah kita malah bersikap acuh tak acuh? Akankah kita lengah, seolah-olah hanya persoalan kecil saja tentang apakah kita selamat atau terhilang? Akankah kita meremehkan pengorbanan yang telah dilakukan untuk kita? Beberapa telah melakukan ini. Mereka telah menyepelekan tawaran belas kasihan, dan ketidak-berkenanan Allah menimpa mereka. Roh Allah tidak akan selamanya berduka dan tinggal diam. Ia akan pergi jika disedihkan lebih lama lagi. Setelah segala sesuatu yang Allah dapat lakukan untuk menyelamatkan manusia telah dilakukan, mereka masih menunjukkan melalui kehidupan mereka bahwa mereka meremehkan belas kasihan Yesus, maka kematian akan menjadi bagian mereka, dan hal itu harus dibayar dengan sangat mahal. Ini akan menjadi kematian yang mengerikan; karena mereka harus merasakan penderitaan yang Kristus rasakan di kayu salib untuk membeli bagi mereka penebusan yang telah mereka tolak. Dan mereka kemudian akan menyadari apa yang telah hilang dari mereka—itulah kehidupan kekal dan warisan kekal. Pengorbanan besar yang telah dilakukan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa menunjukkan kepada kita betapa berharganya nilai jiwa manusia. Ketika jiwa yang berharga sampai terhilang, maka ia hilang selamanya. (CCh 41.3).
MAZMUR 49
Kebahagiaan yang sia-sia
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. (49-2) Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian, pasanglah telinga, hai semua penduduk dunia, 2 (49-3) baik yang hina maupun yang mulia, baik yang kaya maupun yang miskin bersama-sama! 3 (49-4) Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian. 4 (49-5) Aku akan menyendengkan telingaku kepada amsal, akan mengutarakan peribahasaku dengan bermain kecapi. 5 (49-6) Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan pengejar-pengejarku, 6 (49-7) mereka yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka? 7 (49-8) Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, 8 (49-9) karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya– 9 (49-10) supaya ia tetap hidup untuk seterusnya, dan tidak melihat lobang kubur. 10 (49-11) Sungguh, akan dilihatnya: orang-orang yang mempunyai hikmat mati, orang-orang bodoh dan dungupun binasa bersama-sama dan meninggalkan harta benda mereka untuk orang lain. 11 (49-12) Kubur mereka ialah rumah mereka untuk selama-lamanya, tempat kediaman mereka turun-temurun; mereka menganggap ladang-ladang milik mereka. 12 (49-13) Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan. 13 (49-14) Inilah jalannya orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri, ajal orang-orang yang gemar akan perkataannya sendiri. Sela 14 (49-15) Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka. 15 (49-16) Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku. Sela 16 (49-17) Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, 17 (49-18) sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia. 18 (49-19) Sekalipun ia menganggap dirinya berbahagia pada masa hidupnya, sekalipun orang menyanjungnya, karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, 19 (49-20) namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya. 20 (49-21) Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.