Pelajaran Sekolah Sabat 25 Mei 2024

TEMA SEMESTER: KISAH PARA RASUL

Pelajaran 21, Sabat 25 Mei 2024

Persekongkolan

Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan.Mazmur 64:3.

Sementara Tuhan memberikan keberanian kepada hamba-Nya, musuh-musuh Paulus berhasrat untuk merencanakan kebinasaannya. Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah untuk mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum sebelum mereka membunuh Paulus. Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari empat puluh orang.’ (Kisah 23:12, 13).” –The Acts of the Apostles, hal. 413.

MINGGU

1. Apakah yang dilakukan kepala pasukan itu pada keesokan harinya? Siapakah yang dia panggil untuk turut hadir ke pengadilan itu?

Kisah 22:30. Namun kepala pasukan itu ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu pada keesokan harinya ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan, supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka.

“Sang rasul sekarang harus diadili oleh pengadilan yang sama dimana dia sendiri pernah menjadi anggotanya sebelum dia bertobat. Saat dia berdiri di hadapan para penguasa Yahudi, sikapnya tenang, dan raut wajahnya memperlihatkan kedamaian Kristus.” –The Acts of the Apostles, hal. 410.

SENIN

2. Mengapa Imam Besar Ananias memerintahkan agar Paulus dipukuli? Bagaimana rasul menegurnya?

 Kisah 23:1-3. Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: “Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.” 2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus. 3 Membalas itu Paulus berkata kepadanya: “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku.”

“‘Sambil menatap anggotaanggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang mumi di hadapan Allah.” Mendengar perkataan ini, kebencian mereka menyalanyala kembali. “Tetapi imam besar Ananias menyuruh orang-orang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus. “Pada perintah yang melampaui batas kemanusiaan ini, Paulus berseru, “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku?’…

“Bukannya menegur rencana kejam ini, para imam dan penguasa malah menyetujuinya. Paulus telah mengatakan kebenaran ketika dia membandingkan Ananias (imam besar) dengan kubur yang dilabur putih. Namun Tuhan turun tangan untuk menyelamatkan nyawa hamba-Nya.” –The Acts of the Apostles, hal. 410, 414.

SELASA

3. Paulus mengetahui siapa Ananias dan dengan jelas mengungkap kemunafikannya. Apakah yang dia katakan selanjutnya, oleh mengetahui bahwa Sanhedrin terbagi-bagi atas golongan yang berbeda-beda?

Kisah 23:4-7. Dan orang-orang yang hadir di situ berkata: “Engkau mengejek Imam Besar Allah?” 5 Jawab Paulus: “Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!” 6 Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: “Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.” 7 Ketika ia berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki dan terbagi-bagilah orang banyak itu.

“Dua golongan itu mulai membantah satu sama lain, dan dengan demikian kekuatan pertentangan mereka terhadap Paulus dipecahkan. ‘Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya: Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya, ‘Janganlah kita melawan Allah.’ Kisah 23:9 KJV.” –The Acts of the Apostles, hal. 411.

RABU

4. Apakah perbedaan paham yang ada diantara orang Saduki dan Farisi?

Kisah 23:8. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

“Dalam kekacauan yang terjadi selanjutnya, orang-orang Saduki ingin menangkap rasul, supaya mereka boleh membunuh dia; sementara orang-orang Farisi ingin melindungi dia. ‘Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.’ (Kisah 23:10).” –The Acts of the Apostles, hal. 412.

KAMIS

5. Kata-kata penyemangat apakah yang Tuhan berikan kepada Paulus?

Kisah 23:11. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”

“Dan sekarang dia berada di penjara, dan dia tahu bahwa musuh-musuhnya, karena kedengkian mereka, akan melakukan segala cara untuk membunuhnya. Mungkinkah pekerjaannya bagi gereja-gereja telah berakhir dan serigala-serigala buas mulai masuk sekarang? Perjuangan Kristus sangat dekat dengan hati Paulus, dan dengan rasa cemas yang mendalam ia memikirkan bahaya yang menimpa gereja-gereja yang tersebar, karena mereka dihadapkan pada penganiayaan terhadap orang-orang seperti yang ia temui dalam dewan Sanhedrin. Dalam kesusahan dan keputusasaan dia menangis dan berdoa.

“Di saat yang gelap ini Tuhan tidak lalai terhadap hamba-Nya. Dia yang telah menjaganya dari gerombolan pembunuh di halaman kaabah; Dia yang telah bersamanya ketika diperhadapkan pada sidang Sanhedrin; Dia juga yang bersamanya di dalam markas itu; dan Dia menyatakan diri-Nya kepada saksi-Nya yang setia sebagai jawaban atas doa sungguh-sungguh rasul untuk meminta bimbingan. ‘Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.’ (Kisah 23:11).” –The Acts of the Apostles, hal. 412, 413.

JUMAT

6. Persekongkolan apakah yang dirancang oleh lebih dari empat puluh komplotan orang Yahudi untuk melawan Paulus? Siapakah yang mendengar tentang rencana mereka, dan apa yang dia lakukan?

Kisah 23:12-21. Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus. 13 Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang. 14 Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: “Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus. 15 Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu.” 16 Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu. Ia datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukannya kepada Paulus. 17 Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: “Bawalah anak ini kepada kepala pasukan, karena ada sesuatu yang perlu diberitahukannya kepadanya.” 18 Perwira itu membawanya kepada kepala pasukan dan berkata: “Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukannya kepadamu.” 19 Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: “Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?” 20 Jawabnya: “Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama, seolah-olah Mahkamah itu mau memperoleh keterangan yang lebih teliti dari padanya. 21 Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka, sebab lebih dari pada empat puluh orang dari mereka telah siap untuk menghadang dia. Mereka telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh dia; sekarang mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu.”

“Kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang “penghadangan” pembunuh-pembunuh itu, “datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukan kepada Paulus. Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: Bawalah anak ini kepada kepala pasukan karena ada sesuatu yang perlu disampaikan kepadanya. Perwira itu membawa kepada kepala pasukan dan berkata: Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukan kepadamu.” (Kisah 23:16-18).” –The Acts of the Apostles, hal. 412, 413.

SABAT

7. Apakah yang dilakukan kepala pasukan untuk menyelamatkan rasul dari musuh-musuhnya? Apa motif sebenarnya orang Yahudi ingin membunuh rasul Paulus?

Kisah 23:23-30. Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: “Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira-kira pada jam sembilan malam ini. 24 Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks.” 25 Dan ia menulis surat, yang isinya sebagai berikut: 26 “Salam dari Klaudius Lisias kepada wali negeri Feliks yang mulia. 27 Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar, bahwa ia adalah warganegara Roma. 28 Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, aku menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka. 29 Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan. 30 Kepadaku telah diberitahukan, bahwa ada komplotan merencanakan membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedang kepada para pendakwa telah kuberitahukan, bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu.”

“Lisias dengan segera mengambil keputusan untuk memindahkan Paulus dari batas kekuasaannya kepada Feliks sebagai penuntutnya. Sebagai suatu umat, orang-orang Yahudi berada dalam kegemparan dan kejengkelan, dan keributan yang sering terjadi. Kehadiran yang terus-menerus dari rasul itu di Yerusalem boleh memimpin kepada akibat-akibat yang berbahaya kepada kota itu sendiri. Sebab itu ia ‘memanggil dua perwira dan berkata: Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira-kira jam sembilan malam ini. Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks.’ (Kisah 23:23)…

“Kasus Paulus bukanlah kasus pertama di mana seorang hamba Allah menemukan perlindungan di antara orang-orang kafir, dari kejahatan orang-orang yang mengaku umat Yehova. Dalam kemarahan mereka terhadap Paulus, orang-orang Yahudi telah menambahkan kejahatan lain ke dalam katalog gelap yang menandai sejarah bangsa itu. Mereka semakin mengeraskan hati terhadap kebenaran dan membuat nasib mereka semakin pasti.” –The Acts of the Apostles, hal. 415, 416.

Untuk Direnungkan

“Kata-kata teguran Juruselamat kepada orang-orang Nazaret, dalam kasus Paulus, tidak hanya berlaku bagi orang-orang Yahudi yang tidak percaya, tetapi juga bagi saudara-saudaranya yang seiman. Sekiranya para pimpinan jemaat mau sepenuhnya menyerahkan perasaan pahit mereka terhadap rasul itu, dan mau menerima dia sebagai seorang yang dipanggil secara khusus oleh Allah untuk memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi, maka Tuhan akan meluputkan dia bagi mereka. Tuhan tidak menetapkan bahwa pekerjaan Paulus harus segera berakhir, namun Dia tidak mau melakukan mujizat untuk melawan keadaan yang telah disebabkan oleh tindakan para pemimpin jemaat di Yerusalem.” –The Acts of the Apostles, hal. 417.

Leave a comment