Renungan Petang 25 Mei 2024

Ayat Bacaan MAZMUR 142

Jauh lebih banyak kekudusan yang melekat pada hari Sabat daripada yang telah dinyatakan oleh sebagian besar orang yang mengaku sebagai pemelihara hari Sabat. Allah telah sangat dihina oleh mereka yang tidak memelihara hari Sabat sesuai dengan perintah-Nya, baik secara tersurat maupun tersirat. Dia menyerukan pembaharuan dalam pemeliharaan hari Sabat.
Sebelum matahari terbenam biarlah anggota keluarga berkumpul untuk membaca firman Allah, bernyanyi dan berdoa. Dibutuhkan pembaharuan di sini, karena banyak yang masih lalai. Kita perlu mengaku kepada Allah dan kepada satu sama lain. Kita hendaknya memulai dari awal kembali untuk membuat pengaturan khusus agar setiap anggota keluarga dapat bersiap untuk menghormati hari yang telah diberkati dan dikuduskan oleh Allah ini.
Dalam ibadah keluarga biarlah anak-anak turut mengambil bagian. Biarlah semua membawa Alkitab mereka dan masing-masing membaca satu atau dua ayat. Kemudian hendaknya nyanyian pujian yang sudah diketahui bersama agar dinyanyikan, diikuti dengan doa. Untuk ini, Kristus telah memberikan suatu contoh. Doa Bapa Kami tidak dimaksudkan untuk diulangi sekedar bentuknya saja, namun merupakan suatu ilustrasi tentang bagaimana seharusnya doa kita—yakni sederhana, sungguh-sungguh, dan menyeluruh. Dalam permohonan sederhana, sampaikanlah kepada Allah kebutuhan kita dan ungkapkan rasa syukur kita atas belas kasihan-Nya. Dengan demikian kita mengundang Yesus sebagai tamu yang disambut ke dalam rumah dan hati kita. Dalam keluarga, doa-doa panjang mengenai perkra-perkara yang tidak berarti adalah tidak pada tempatnya. Hal tersebut menjadikan waktu doa (dalam ibadah keluarga ini) sebagai suatu hal yang melelahkan, padahal hal itu seharusnya dianggap sebagai suatu keistimewaan dan berkat. Jadikan saat ibadah ini sebagai hal yang menarik dan menyenangkan.
Saat matahari terbenam [pada akhir hari Sabat], biarlah suara doa dan nyanyian pujian menandai berakhirnya jam-jam suci Sabat itu dan untuk mengundang kehadiran Allah dalam menjalani lagi kehidupan sepanjang minggu kerja yang akan datang.
Menguduskan Sabat bagi Allah mengandung makna keselamatan kekal. Allah telah bersabda: “Siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati.” 1 Samuel 2:30. (CCh 263, 264).

MAZMUR 142

Doa seorang yang dikejar-kejar

1 Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa. (142-2) Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN. 2 (142-3) Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya. 3 (142-4) Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku. 4 (142-5) Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku. 5 (142-6) Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: “Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!” 6 (142-7) Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku. 7 (142-8) Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.

Leave a comment