Pelajaran Sekolah Sabat 1 Juni 2024

TEMA SEMESTER: KISAH PARA RASUL
Pelajaran 22, Sabat 1 Juni 2024

Ujian di Kaisarea

Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani. Malahan ia mencoba melanggar kekudusan Bait Allah. Oleh karena itu kami menangkap dia dan hendak menghakiminya menurut hukum Taurat kami.”  Kisah 24:5, 6.

“Lima hari sesudah Paulus tiba di Kaisarea para penuduh datang dari Yerusalem, ditemani oleh Tertulus, seorang ahli pidato yang mereka gunakan sebagai penasihat mereka. Perkara itu diperkenankan untuk pemeriksaan yang cepat. Paulus dibawa di hadapan sidang, dan Tertulus ‘mulai mendakwa dia.’”The Acts of the Apostles, hal. 419.

MINGGU

1. Paulus dibawa ke Antipatris. Ketika duta besar membaca surat itu dan mengetahui bahwa terdakwa berasal dari Kilikia, apa yang dia katakan tentang Paulus?

Kisah 23:31-35. Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka dan membawanya pada waktu malam ke Antipatris. 32 Pada keesokan harinya mereka membiarkan orang-orang berkuda dan Paulus meneruskan perjalanan, dan mereka sendiri pulang ke markas. 33 Setibanya di Kaisarea orang-orang berkuda itu menyampaikan surat itu kepada wali negeri serta menyerahkan Paulus kepadanya. 34 Dan setelah membaca surat itu, wali negeri itu menanyakan Paulus dari propinsi manakah asalnya. Dan ketika ia mendengar, bahwa Paulus dari Kilikia, 35 ia berkata: “Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini.” Lalu ia menyuruh menahan Paulus di istana Herodes.

TERTULUS
SENIN

2. Ketika para penuduh Paulus tiba, siapakah yang mereka bawa? Apakah yang diungkapkan melalui kata-kata orator tersebut mengenai tabiat dan motifnya?

Kisah 24:1-6 Lima hari kemudian datanglah Imam Besar Ananias bersama-sama dengan beberapa orang tua-tua dan seorang pengacara bernama Tertulus. Mereka menghadap wali negeri dan menyampaikan dakwaan mereka terhadap Paulus. 2 Paulus dipanggil menghadap dan Tertulus mulai mendakwa dia, katanya: “Feliks yang mulia, oleh usahamu kami terus-menerus menikmati kesejahteraan, dan oleh kebijaksanaanmu banyak sekali perbaikan yang telah terlaksana untuk bangsa kami. 3 Semuanya itu senantiasa dan di mana-mana kami sambut dengan sangat berterima kasih. 4 Akan tetapi supaya jangan terlalu banyak menghabiskan waktumu, aku minta, supaya engkau mendengarkan kami sebentar dengan kemurahan hatimu yang terkenal itu. 5 Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani. 6 Malahan ia mencoba melanggar kekudusan Bait Allah. Oleh karena itu kami menangkap dia dan hendak menghakiminya menurut hukum Taurat kami.

“Di sini Tertulus turun dalam kepalsuan yang tidak kenal malu; karena tabiat Feliks rendah dan tak beralasan. Dikatakan tentang dia, bahwa “dalam kebiasaan segala jenis nafsu jahat dan kebengisan, ia menja-lankan kuasa raja dengan sifat seorang hamba.” Tacitus, History, ch. 5, par. 9. Mereka yang mendengar Tertulus mengetahui bahwa perkataan-nya yang memuji-muji tidaklah benar, tetapi keinginan mereka untuk mendapatkan hukuman Paulus lebih kuat daripada kasih mereka akan kebenaran.

“Dalam dakwaannya, Tertulus menuduh Paulus dengan kejahatan yang kalau memang dapat dibuktikan, akan menghasilkan keputusan yang merupakan pengkhianatan yang tinggi terhadap pemerintah. “Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani. Malahan ia mencoba melanggar kekudusan Bait Allah. “Tertulus kemudian menyatakan bahwa Lisias, komandan garnisun di Yerusalem, telah dengan keras mengambil Paulus dari orang-orang Yahudi waktu mereka sudah hampir menghakiminya dengan undang-undang gereja, dan dengan demikian telah memaksa mereka untuk membawa persoalan itu kepada Feliks. Pernyataan-pernyataan ini dibuat dengan rencana agar supaya pembela menyerahkan Paulus kepada pengadilan bangsa Yahudi. Segala tuduhan ini disokong dengan suara keras oleh orang-orang Yahudi yang hadir, yang tidak berusaha untuk menyembunyikan kemarahan mereka kepada orang tahanan itu.’” –The Acts of the Apostles, hal. 419, 420.

SELASA

3. Seberapa berbedakah kata-kata yang digunakan Paulus dengan kata-kata orator Yahudi dalam pembelaannya?

Kisah 24:10-14. Lalu wali negeri itu memberi isyarat kepada Paulus, bahwa ia boleh berbicara. Maka berkatalah Paulus: “Aku tahu, bahwa sudah bertahun-tahun lamanya engkau menjadi hakim atas bangsa ini. Karena itu tanpa ragu-ragu aku membela perkaraku ini di hadapanmu: 11 Engkau dapat memastikan, bahwa tidak lebih dari dua belas hari yang lalu aku datang ke Yerusalem untuk beribadah. 12 Dan tidak pernah orang mendapati aku sedang bertengkar dengan seseorang atau mengadakan huru-hara, baik di dalam Bait Allah, maupun di dalam rumah ibadat, atau di tempat lain di kota. 13 Dan mereka tidak dapat membuktikan kepadamu apa yang sekarang dituduhkan mereka kepada diriku. 14 Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut sekte. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi.

“Feliks cukup cerdik untuk membaca pembawaan dan tabiat penuduh-penuduh Paulus. Ia mengetahui apa sebenarnya motif mereka dalam menyanjung-nyanjung dia, dan ia melihat juga bahwa mereka telah gagal untuk memperkuat tuduhan mereka terhadap Paulus. Berbalik kepada orang yang tertuduh, ia memberi isyarat kepadanya untuk menjawab tuduhan-tuduhan itu. Paulus tidak menggunakan kata-kata pujian yang sia-sia, tetapi hanya menyatakan bahwa ia dapat dengan lebih senang mempertahankan dirinya sendiri di hadapan Feliks, sebab terakhir-terakhir ini orang ini sudah lama menjadi pembela, dan sebab itu mempunyai pengertian yang begitu baik akan undang-undang dan kebiasaan-kebiasaan orang Yahudi. Menyinggung mengenai tuduhan yang dihadapkan kepadanya, dengan jelas dan tenang ia menyatakan bahwa tidak seorang pun dari mereka yang benar. Ia menyatakan bahwa ia tidak menyebabkan keributan di suatu bagian manapun di Yerusalem, pula ia tidak menajiskan bait suci. ‘Dan tidak pernah orang mendapati aku sedang bertengkar dengan seseorang,’ ia berkata, ‘atau mengadakan huru-hara, baik di dalam Bait Allah, maupun di dalam rumah ibadat, atau di tempat lain di kota. Dan mereka tidak dapat membuktikan kepadamu apa yang sekarang dituduhkan mereka kepada diriku.’” –The Acts of the Apostles, hal. 420.

PENGHARAPAN KEPADA ALLAH

RABU

4. Pengharapan penuh berkat apakah yang diucapkan oleh Paulus?

Kisah 24:15, 16. Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar. 16Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

“Sementara mengakui bahwa dengan ‘Jalan yang mereka sebut sekte’ ia telah berbakti kepada Allah dari nenek moyangnya, ia juga menyatakan bahwa ia telah selamanya percaya ‘kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalarn kitab nabi-nabi,’ dan sesuai dengan ajaran yang jelas dari Kitab Suci, ia berpegang pada iman orang yang bangkit dari orang mati. Dan ia selanjutnya menyatakan bahwa maksud yang memerintah dari kehidupannya ialah ‘senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang mumi di hadapan Allah dan manusia.’” –The Acts of the Apostles, hal. 421.

KAMIS

5. Mengapa Felix menunda persidangan itu sampai kepala pasukan tiba disitu? Sementara itu, keistimewaan apakah yang ia berikan kepada rasul?

Kisah 24:22, 23. Tetapi Feliks yang tahu benar-benar akan Jalan Tuhan, menangguhkan perkara mereka, katanya: “Setibanya kepala pasukan Lisias di sini, aku akan mengambil keputusan dalam perkaramu.” 23Lalu ia menyuruh perwira itu tetap menahan Paulus, tetapi dengan tahanan ringan, dan tidak boleh mencegah sahabat-sahabatnya melayani dia.

“Rasul itu berbicara dengan kesungguh-sungguhan dan ketulusan yang nyata, dan perkataannya membawa keyakinan yang dalam. Klaudius Lisias, dalam suratnya kepada Feliks, telah membawa kesaksian yang sama mengenai kelakuan Paulus. Tambahan lagi, Feliks sendiri mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang agama orang Yahudi daripada yang banyak orang sangkakan. Hal-hal yang Paulus sebutkan dengan jelas mengenai kenyataan-kenyataan dalam perkara itu membuat Feliks untuk mengerti lebih terang lagi tentang motif-motif dengan mana orang Yahudi diperintahkan untuk mencoba menghakimi rasul itu tentang hasutan dan kelakuan yang bersifat pengkhianatan. Gubernur itu tidak memuaskan mereka oleh menghukum dengan tidak adil seorang warganegara Roma, pula ia tidak akan menyerahkannya kepada mereka untuk dibunuh tanpa pengadilan yang adil. Namun demikian, bagi Feliks, tidak ada motif yang lebih tinggi daripada kepentingan diri sendiri, dan ia dikendalikan oleh sifat suka dipuji dan keinginan untuk naik pangkat. Takut untuk melukai orang-orang Yahudi menahan dia dari berbuat keadilan yang sepenuhnya kepada seorang yang ia ketahui tidak bersalah itu. Sebab itu ia memutuskan untuk menangguhkan pengadilan sampai Lisias hadir, dengan mengatakan, ‘Setibanya kepala pasukan Lisias di sini, aku akan mengambil keputusan dalam perkaramu.’” –The Acts of the Apostles, hal. 421.

KEBENARAN DAN PENGHAKIMAN

JUMAT                                                                   

6. Apakah yang Paulus khotbahkan kepada Feliks dan istrinya? Kata-kata ketakutan apa yang diungkapkan Feliks ketika dia mendengar tentang kebenaran yang mendalam itu?

Kisah 24:24, 25. Dan setelah beberapa hari datanglah Feliks bersama-sama dengan isterinya Drusila, seorang Yahudi; ia menyuruh memanggil Paulus, lalu mendengar dari padanya tentang kepercayaan kepada Yesus Kristus. 25Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.”

“Ia menegakkan di hadapan Feliks dan Drusila tabiat Allah yang adalah kebenaran dan keadilan-Nya, dan sifat hukum-Nya. Ia menunjukkan dengan jelas bahwa adalah kewajiban manusia untuk hidup tenang dan bertarak, mengendalikan nafsu di bawah pengendalian pertimbangan akal budi, sesuai dengan hukum Allah, dan memelihara tenaga badani dan pikiran dalam keadaan yang sehat. Ia menyatakan bahwa sudah pasti akan datang suatu masa penghukuman bila semua akan diganjar sesuai dengan perbuatan yang dilakukan di dalam tubuh, dan bahwa akan dinyatakan dengan jelas bahwa kekayaan, kedudukan, atau titel semata tidak akan berkuasa untuk mendapatkan bagi manusia kemurahan Allah atau melepaskan dia dari akibat dosa. Ia menunjukkan bahwa kehidupan ini adalah waktu persiapan manusia untuk kehidupan yang akan datang. Sekiranya ia melalaikan hak dan kesempatan sekarang ia akan menderita kehilangan yang kekal; tidak ada percobaan baru akan diberikan kepadanya.

“Paulus merenung-renungkan terutama tentang jangkauan yang luas dari hukum Allah. Ia menunjukkan bagaimana hal itu meluas sampai kepada rahasia-rahasia yang dalam dari sifat akhlak manusia dan menyatakan segala sesuatu yang telah tersembunyi dari pemandangan dan pengetahuan manusia. Apa yang diperbuat oleh tangan atau diucapkan oleh lidah—apa yang dinyatakan oleh kehidupan secara lahir—hanya menunjukkan dengan tidak sempuma tabiat akhlak manusia. Namun Hukum Allah menyelidik sampai ke dalam pikiran, motif dan maksud hatinya. Hawa nafsu yang gelap yang tersembunyi dari pemandangan manusia, kecemburuan, kebencian, keinginan, dan cita-cita, perbuatan yang jahat yang diangan-angankan pada jalan yang gelap dari jiwa, meskipun tidak pernah dilaksanakan karena kurangnya kesempatan—semuanya ini dipandang bersalah oleh hukum Allah.” –The Acts of the Apostles, hal. 423, 424.

SABAT

7. Siapa yang menggantikan Feliks sebagai wali negeri Roma? Mengapa dia memenjarakan rasul Paulus?

Kisah 24:26, 27. Sementara itu ia berharap, bahwa Paulus akan memberikan uang kepadanya. Karena itu ia sering memanggilnya untuk bercakap-cakap dengan dia. 27Tetapi sesudah genap dua tahun, Feliks digantikan oleh Perkius Festus, dan untuk mengambil hati orang Yahudi, ia membiarkan Paulus tetap dalam penjara.

“Selama dua tahun tidak ada tindakan selanjutnya yang diambil terhadap Paulus, dan ia tetap menjadi seorang tahanan. Feliks mengunjungi dia beberapa kali dan mendengarkan dengan perhatian kepada perkataannya. Tetapi motif untuk persahabatan yang nyata adalah keinginan untuk mendapat keuntungan, dan ia mengisyaratkan bahwa oleh pembayaran jumlah uang yang besar Paulus boleh mendapat kelepasannya. Akan tetapi, rasul itu terlalu bersifat mulia untuk membebaskan dirinya sendiri oleh suaty sogokan. Dia tidak bersalah dari sesuatu kejahatan, dan ia tidak akan merendahkan dirinya untuk melakukan suatu kesalahan supaya memperoleh kemerdekaan. Tambahan pula, ia sendiri terlampau miskin untuk membayar uang tebusan seperti itu, sekiranya ia telah ditentukan untuk berbuat demikian, dan ia tidak mau, untuk kepentingan dirinya sendiri, memohon kepada simpati dan kedermawanan orangorang yang bertobat. Ia juga merasa bahwa ia adalah dalam tangan Allah, dan ia tidak mau mencampuri maksud-maksud Ilahi mengenai dirinya sendiri.

“Feliks akhirnya dipanggil ke Roma sebab kesalahan-kesalahan besar yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi. Sebelum meninggalkan Kaisarea sebagai jawab kepada panggilan ini, ia berpikir untuk “mengambil hati orang-orang Yahudi” oleh mengizinkan Paulus tinggal dalam penjara. Tetapi Feliks tidak berhasil dalam usahanya untuk mendapatkan kembali kepercayaan orang-orang Yahudi. Ia dipindahkan dari kedudukannya dengan aibnya, dan Perkius Festus ditentukan menggantikan dia, dengan Kaisarea sebagai ibukota.” –The Acts of the Apostles, hal. 426, 427.

Untuk Direnungkan

“Suatu sinar terang dari surga telah diizinkan untuk bersinar ke atas Feliks, ketika Paulus bercakap-cakap dengan dia mengenai kebenaran, pertarakan, dan penghukuman yang akan datang. Itulah kesempatan yang diberikan surga kepadanya untuk melihat dan meninggalkan dosa-dosanya. Tetapi ia berkata kepada pesuruh Allah, ‘Cukuplah dulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.’ Ia telah meremehkan panggilannya yang terakhir untuk kemurahan. Maka, tidak pernah lagi ia menerima panggilan yang selanjutnya dari Allah.”The Acts of the Apostles, hal. 427.

Leave a comment