Renungan Petang 8 Juni 2024

Ayat Bacan AMSAL 25-27

Kasih kepada manusia adalah perwujudan kasih Allah di bumi ini. Demi untuk menanamkan kasih ini, dan untuk menjadikan kita sebagai anak-anak dari satu keluarga (Allah), maka Raja kemuliaan telah menjadi satu dengan kita. Dan ketika kata-kata perpisahan-Nya digenapi, “supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (Yohanes 15:12); dan ketika kita menunjukkan kasih kita kepada dunia sebagaimana Ia telah mengasihinya, maka bagi kita misi-Nya telah tercapai. Kita diperlengkapi untuk surga; karena kita memiliki surga di dalam hati kita. (DA 641.3).

AMSAL 25

Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia

1 Juga ini adalah amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda. 2 Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. 3 Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga. 4 Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas. 5 Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran. 6 Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar. 7 Karena lebih baik orang berkata kepadamu: “Naiklah ke mari,” dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia. Apa matamu lihat, 8 jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau? 9 Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain, 10 supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang. 11 Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. 12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar. 13 Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya. 14 Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya. 15 Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang. 16 Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya. 17 Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu. 18 Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam. 19 Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah. 20 Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka. 21 Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. 22 Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu. 23 Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah. 24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar. 25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh. 26 Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik. 27 Tidaklah baik makan banyak madu; sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu. 28 Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

AMSAL 26

1 Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal. 2 Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena. 3 Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal. 4 Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia. 5 Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak. 6 Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan. 7 Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh. 8 Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal. 9 Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk. 10 Siapa mempekerjakan orang bebal dan orang-orang yang lewat adalah seperti pemanah yang melukai tiap orang. 11 Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya. 12 Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu. 13 Berkatalah si pemalas: “Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!” 14 Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya. 15 Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya. 16 Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana. 17 Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu. 18 Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut, 19 demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: “Aku hanya bersenda gurau.” 20 Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran. 21 Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan. 22 Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati. 23 Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat. 24 Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya. 25 Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya. 26 Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya, kejahatannya akan nyata dalam jemaah. 27 Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia. 28 Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.

AMSAL 27

1 Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. 2 Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri. 3 Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh. 4 Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu? 5 Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. 6 Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. 7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis. 8 Seperti burung yang lari dari sarangnya demikianlah orang yang lari dari kediamannya. 9 Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa. 10 Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Lebih baik tetangga yang dekat dari pada saudara yang jauh. 11 Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku. 12 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. 13 Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing. 14 Siapa pagi-pagi sekali memberi selamat dengan suara nyaring, hal itu akan dianggap sebagai kutuk baginya. 15 Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan. 16 Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak. 17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. 18 Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya, dan siapa menjaga tuannya akan dihormati. 19 Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. 20 Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas. 21 Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya. 22 Sekalipun engkau menumbuk orang bodoh dalam lesung, dengan alu bersama-sama gandum, kebodohannya tidak akan lenyap dari padanya. 23 Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu. 24 Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun? 25 Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung dikumpulkan, 26 maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang, 27 pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan.

Leave a comment