Pelajaran Sekolah Sabat 15 Juni 2024

TEMA SEMESTER: KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 24 Sabat, 15 Juni 2024

“Aku Tahu Bahwa Engkau Percaya!”

“Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka.” Kisah 26:27.

“Sangat terharu, Agripa untuk sesaat kehilangan pandangan akan dunia sekitarnya dan kemuliaan kedudukannya. Sadar akan kebenaran yang telah didengamya, melihat hanya orang tahanan yang hina berdiri di hadapannya sebagai hamba Allah, ia menjawab dengan tidak sengaja, ‘Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen.’” –The Acts of the Apostles, hal. 438.

TIDAK MEMILIKI PEMBELA DUNIAWI

MINGGU  

1. Siapakah Pembela rasul Paulus?

Ratapan 3:58. “Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku.

Kisah 26:1. Kata Agripa kepada Paulus: “Engkau diberi kesempatan untuk membela diri.” Paulus memberi isyarat dengan tangannya, lalu memberi pembelaannya seperti berikut:

“Raja Agripa sekarang memberikan kepada Paulus kebebasan untuk berbicara bagi dirinya sendiri. Rasul itu tidak silau ataupun minder oleh pertunjukan yang cemerlang atau kedudukan yang tinggi dari para pendengarnya; karena ia mengetahui betapa kecilnya sejatinya nilai kekayaan atau kedudukan duniawi. Kebesaran dan kuasa duniawi tidak dapat untuk sesaatpun mengecilkan keberaniannya atau merampok dia daripada pengendalian dirinya.” –The Acts of the Apostles, hal. 435.

SENIN

2. Apakah yang Paulus maksudkan ketika dia menyampaikan kepada Raja Agripa bahwa dia tahu betul adat istiadat dan persoalan orang Yahudi?

Kisah 26:2, 3, 26. “Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku, 3terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan orang Yahudi. Sebab itu aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar… 26Raja juga tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku berani berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatupun dari semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat yang terpencil.

“Meskipun Agripa seorang Yahudi, ia tidak memiliki roh kefanatikan dan prasangka buta seperti orang Farisi.” –The Acts of the Apostles, hal. 438.

PAULUS MEMBERI KESAKSIAN TENTANG PERTOBATANNYA

SELASA  

3. Dengan penjelasan latar belakang apakah Paulus memulai pembelaan dirinya?

Kisah 26:4, 5. Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku, sebab dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsaku di Yerusalem. 5 Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama kita

“Paulus menceritakan kisah tentang pertobatannya, dari seorang kurang percaya yang keras kepala kepada iman dalam Yesus Kristus sebagai Penebus dunia. Ia melukiskan pemandangan surga yang mula-mula memenuhi dia dengan ketakutan yang tak terkatakan, tetapi sesudah itu terbukti menjadi sumber penghiburan yang terbesar suatu kenyataan tentang kemuliaan Ilahi, di tengah-tengah mana duduk bertakhta Ia yang dihinakan dan dibenci, yang dia bahkan pengikut-pengikutnya sedang berusaha hendak membinasakan. Sejak saat itu Paulus telah menjadi seorang yang baru, seorang percaya yang sungguh-sungguh dan sangat teguh kepada Kristus, yang oleh kemurahan-Nya telah mengubahkannya menjadi sedemikian itu.” –The Acts of the Apostles, hal. 435.

RABU

4. Pengharapan apakah yang dia ucapkan? Mengapa orang-orang Yahudi tidak percaya bahwa Yesus dapat bangkit dari kematian?

Kisah 26:6-8. Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita, 7dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi. 8Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?

“Mengapa, tanya Paulus, dianggap hal yang tidak mungkin bagi Kristus untuk bangkit dari antara orang mati? Tetapi sekali lagi telah tampak kepadanya, bagaimanakah ia dapat menyangsikan yang telah dilihatnya dan didengarnya sendiri? Pada pintu gerbang Damsyik ia telah memandang kepada Kristus yang sudah tersalib dan bangkit, Kristus yang sama adalah yang telah berjalan-jalan di lorong-lorong Yerusalem, mati di Kalvari, menghancurkan belenggu maut, dan naik ke surga. Sama seperti Kefas, Yakobus, Yohanes, atau yang lain-lain dari murid-muridnya, ia telah melihat dan bercakap-cakap langsung dengan Dia. Suara yang telah memerintahkan dia untuk memasyhurkan Injil itu adalah dari Dia yang sudah bangkit itu, dan bagaimana mungkin ia tidak menuruti-Nya? Di Damsyik, di Yerusalem, di segala tempat di tanah Yudea, dan bahkan di tempat-tempat yang jauh, ia telah menyaksikan tentang Yesus yang Disalibkan, menunjukkan kepada semua golongan ‘bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.’ (Kisah 26:20).” –The Acts of the Apostles, hal. 435.

KAMIS

5. Tindakan kejam apakah yang Paulus ceritakan kepada para pendengarnya? Bagaimana dia menggambarkan pertemuannya dengan Yesus di jalan menuju Damsyik?

Kisah 26:9-18. Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret. 10Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati. 11Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing.” 12“Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik, 13tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku. 14Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. 15Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu. 16Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. 17Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, 18untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

“ENGKAU GILA!”

JUMAT

6. Bagaimana reaksi Festus terhadap apa yang Paulus katakan kepadanya? Pertanyaan apakah yang rasul ajukan kepada Raja Agripa?

Kisah 26:24-29. Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: “Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila.” 25 Tetapi Paulus menjawab: “Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat! 26 Raja juga tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku berani berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatupun dari semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat yang terpencil. 27 Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka.” 28 Jawab Agripa: “Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!” 29 Kata Paulus: “Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini.”

“Seluruh hadirin mendengarkan dengan terpesona tentang pengalaman-pengalaman Paulus yang ajaib. Rasul itu sedang memikir-mikirkan dengan mendalam tema kesayangannya. Tidak ada seorangpun yang mendengarkannya dapat meragukan ketulusannya. Tetapi dalam kehanyutan yang penuh bujukan yang meyakinkan itu, ia disela oleh Festus yang berseru, ‘Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila.’” –The Acts of the Apostles, hal. 437.

SABAT

7. Kesimpulan apakah yang diperoleh para pendengar Paulus setelah mendengar kesaksiannya? Mengapa mereka tidak membebaskannya?

Kisah 26:31, 32. Sementara mereka keluar, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Orang itu tidak melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau hukuman penjara.” 32Kata Agripa kepada Festus: “Orang itu sebenarnya sudah dapat dibebaskan sekiranya ia tidak naik banding kepada Kaisar.”

Untuk Direnungkan

“Festus, Agripa, dan Bemike atas nama keadilan telah memakaikan belenggu yang mengikat rasul itu. Semuanya mereka bersalah oleh kejahatan yang menyedihkan; Orang-orang yang bersalah ini telah mendengar pada hari itu tawaran keselamatan oleh nama Kristus. Sekurang-kurangnya satu orang, bahkan menyatakan hampir terbujuk untuk menerima rahmat dan pengampunan yang dipersembahkan. Tetapi Agripa tak mengindahkan kemurahan yang diulurkan padanya itu, dan menolak untuk menerima kuk dari Penebus yang tersalib.” –The Acts of the Apostles, hal. 438.

Leave a comment