Ayat Bacaan KIDUNG AGUNG 1, 2
Melalui alam dan wahyu, melalui pemeliharaan-Nya, dan melalui pengaruh Roh-Nya, Allah berbicara kepada kita. Namun, ini saja belum cukup; kita juga perlu mencurahkan isi hati kita kepada-Nya. Agar memiliki kehidupan dan kekuatan rohani, kita harus memiliki hubungan yang nyata dengan Bapa surgawi kita. Pikiran kita dapat saja telah diarahkan kepada-Nya; kita mungkin telah merenungkan pekerjaan-Nya, belas kasihan-Nya, berkat-Nya; tetapi ini bukanlah berarti kita sudah sepenuhnya berhubungan dengan-Nya. Agar dapat berhubungan dengan Allah, kita harus memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada-Nya mengenai kehidupan kita yang sebenarnya.
Doa adalah membuka hati kepada Allah sebagai seorang sahabat. Bukan berarti doa diperlukan untuk memberitahukan kepada Allah siapa diri kita, tetapi untuk memampukan kita menerima Dia. Doa tidak membawa Allah turun kepada kita, tetapi membawa kita naik kepada-Nya. (SC 93.1, 2).
KIDUNG AGUNG 1
Mempelai perempuan dan puteri-puteri Yerusalem
2 –Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, 3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu! 4 Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu! 5 Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma. 6 Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga. 7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu? 8 –Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.
Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji
9 –Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku. 10 Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung. 11 Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak. 12 –Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku. 13 Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku. 14 Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar di kebun-kebun anggur En-Gedi. 15 –Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. 16 –Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. 17 Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita.
KIDUNG AGUNG 2
1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2 –Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis. 3 –Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku. 4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta. 5 Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku. 6 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku. 7 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
Di pintu mempelai perempuan
8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit. 9 Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi. 10 Kekasihku mulai berbicara kepadaku: “Bangunlah manisku, jelitaku, marilah! 11 Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu. 12 Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. 13 Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah! 14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!” 15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga! 16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung. 17 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!