Renungan Petang 15 Juni 2024

Ayat Bacaan KIDUNG AGUNG 7, 8

Kasih adalah anugerah yang sangat berharga, yang kita terima dari Yesus. Kasih sayang yang murni dan suci bukanlah perasaan, tetapi sebuah prinsip. Mereka yang digerakkan oleh kasih sejati, bukanlah orang yang tidak masuk akal atau buta.
Kasih ilahi yang berasal dari Kristus tidak pernah menghancurkan kasih manusia, tetapi mencakupnya. Melalui kasih itu, kasih manusia dimurnikan dan disucikan, ditinggikan dan dimuliakan. Kasih manusia tidak akan pernah menghasilkan buahnya yang sangat berharga sampai ia bersatu dengan kodrat ilahi dan dilatih untuk bertumbuh ke arah surga.
Kasih sejati bukanlah gairah yang kuat, berapi-api, dan tidak terkendali. Sebaliknya, ia tenang dan mendalam sifatnya. Ia melihat melampaui hal-hal lahiriah belaka, dan hanya tertarik oleh kualitas-kualitas saja. Ia bijaksana dan selektif, dan pengabdiannya nyata dan kekal.
Hati yang dipenuhi dengan cinta kasih Kristus tidak akan pernah bisa menjauh. Agama adalah kasih, dan rumah tangga Kristen adalah rumah tangga tempat kasih ini berkuasa dan menemukan ekspresinya dalam kata-kata dan perbuatan kebaikan yang penuh perhatian dan kesopanan yang lembut.

(MH 358, AA 99, 2T 133, 5T 335, FLB 255).

KIDUNG AGUNG 7

1 Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman. 2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung. 3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik. 5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

Kenikmatan cinta

6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. 7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. 8 Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. 9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!” Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur! 10 Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju. 11 Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar! 12 Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! 13 Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!

KIDUNG AGUNG 8

1 O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku! 2 Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku. 3 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku. 4 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya?

Cinta kuat seperti maut

5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? –Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. 6 —Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! 7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Mempelai perempuan dan adiknya

8 –Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? 9 Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. 10 –Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.

Lebih bahagia dari pada Salomo

11 Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon. Diserahkannya kebun anggur itu kepada para penjaga, masing-masing memberikan seribu keping perak untuk hasilnya. 12 Kebun anggurku, yang punyaku sendiri, ada di hadapanku; bagimulah seribu keping itu, raja Salomo, dan dua ratus bagi orang-orang yang menjaga hasilnya.

Kedua mempelai bersahut-sahutan

13 –Hai, penghuni kebun, teman-teman memperhatikan suaramu, perdengarkanlah itu kepadaku! 14 –Cepat, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah.