Ayat Bacaan 2 RAJA-RAJA 20
Di tengah masa pemerintahannya yang makmur, Raja Hizkia tiba-tiba terserang penyakit mematikan…kasusnya berada di luar kemampuan manusia untuk membantunya…
Sejak zaman Daud, belum pernah ada raja yang memerintah dengan sekuat tenaga untuk membangun kerajaan Allah di masa kemurtadan dan keputusasaan seperti yang dilakukan Hizkia. Penguasa yang sedang sekarat ini telah melayani Allahnya dengan setia, dan telah memperkuat kepercayaan rakyatnya kepada Allah sebagai Penguasa Tertinggi mereka. Dan, seperti Daudd, dia kini bisa memohon: …
Setelah dipulihkan kepada kekuatannya yang semula, raja Yehuda ini pun mengakui melalui kata-kata nyanyiannya tentang belas kasihan Allah, dan bersumpah untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan rela untuk melayani Raja segala raja. Pengakuan syukurnya atas kasih sayang Allah yang telah baik padanya merupakan inspirasi bagi semua orang yang ingin menghabiskan tahun-tahun mereka demi kemuliaan Pencipta mereka….
Namun kesombongan dan keangkuhan menguasai hati Hizkia, dan dalam sikap meninggikan diri, ia memperlihatkan kepada orang-orang yang tamak harta yang telah diberikan Allah untuk memperkaya umat-Nya….
Kunjungan para utusan (dari Babel) itu kepada Hizkia merupakan ujian atas rasa syukur dan pengabdiannya….
Seandainya saja Hizkia mau mempergunakan dengan baik kesempatan yang diberikan kepadanya untuk memberikan kesaksian tentang kuasa, kebaikan, dan belas kasihan, dari Allah Israel, maka laporan para utusan akan menjadi bagai terang yang menembus kegelapan…
Kisah kegagalan Hizkia dalam membuktikan kebenaran kepercayaannya pada saat kunjungan para utusan itu penuh dengan pelajaran penting bagi semua orang. Lebih dari yang kita lakukan, kita perlu berbicara tentang bagian-bagian berharga dalam pengalaman kita, tentang kemurahan dan kebaikan hati Allah yang penuh kasih, tentang betapa dalamnya kasih Juruselamat yang tak tertandingi. (PK 340-348).
2 RAJA-RAJA 20
Hizkia sakit dan disembuhkan
1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” 2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: 3 “Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. 4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: 5 “Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. 6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.” 7 Kemudian berkatalah Yesaya: “Ambillah sebuah kue ara!” Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia. 8 Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: “Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?” 9 Yesaya menjawab: “Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?” 10 Hizkia berkata: “Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak.” 11 Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.
Paralel: 2Taw 32:24-26; Yes 38:1-22 (TB)
Hizkia dan para utusan dari Babel
12 Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya. 13 Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya. 14 Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: “Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?” Jawab Hizkia: “Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!” 15 Lalu tanyanya lagi: “Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?” Jawab Hizkia: “Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku.” 16 Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: “Dengarkanlah firman TUHAN! 17 Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN. 18 Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel.” 19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: “Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!” Tetapi pikirnya: “Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!” 20 Selebihnya dari riwayat Hizkia, segala kepahlawanannya dan bagaimana ia membuat kolam dan saluran air dan mengalirkan air ke dalam kota, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 21 Kemudian Hizkia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Maka Manasye, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Paralel: 2Taw 32:27-33; Yes 39:1-8 (TB).