Renungan Petang 28 Juni 2024

Ayat Bacaan HAGAI 2

Jika engkau sedang tidak merasa riang dan gembira, jangan bicarakan perasaanmu itu. Jangan berikan bayangan kegelapan kepada kehidupan orang lain. Agama yang dingin dan tidak cerah tidak akan pernah menarik jiwa kepada Kristus. Agama itu menjauhkan mereka dari-Nya, ke dalam jaring yang telah ditebarkan Setan untuk kaki orang-orang yang tersesat. Daripada memikirkan keputusasaanmu, pikirkanlah kuasa yang dapat engkau klaim dalam nama Kristus. Biarkan imajinasimu menguasai hal-hal yang tidak terlihat. Biarkan pikiranmu diarahkan kepada bukti-bukti kasih Allah yang besar bagimu. Iman dapat bertahan dalam pencobaan, melawan godaan, dan bertahan dalam kekecewaan. Yesus hidup sebagai pembela kita. Semua milik kita dijamin oleh perantaraan-Nya.
Tidakkah engkau berpikir bahwa Kristus menghargai mereka yang hidup sepenuhnya bagi-Nya? Tidakkah engkau renungkan bahwa Ia mengunjungi mereka yang, seperti Yohanes terkasih di pengasingan, berada demi Dia di tempat-tempat yang sulit dan penuh cobaan? Allah tidak akan membiarkan satu pun pekerja-Nya yang tulus hati ditinggalkan sendirian, berjuang melawan rintangan besar dan dikalahkan. Ia memelihara sebagai permata yang berharga setiap orang yang hidupnya tersembunyi bersama Kristus di dalam Dia. Mengenai setiap orang seperti itu, Ia berkata: “Aku … akan menjadikan engkau seperti meterai, sebab Aku telah memilih engkau.” [Hagai 2:23.]
Kemudian bicarakanlah tentang janji-janji-Nya; bicarakan tentang kesediaan Yesus untuk memberkati. Ia tidak pernah melupakan kita sedetik pun. Ketika, meskipun dalam keadaan yang tidak menyenangkan, kita bersandar dengan percaya diri dalam kasih-Nya dan menutup diri kita bersama-Nya, rasa kehadiran-Nya akan mengilhami sukacita yang dalam dan tenang.
(GW 478).

HAGAI 2

Kemegahan Bait Suci yang baru

(2-2) dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: 2 (2-3) “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian: 3 (2-4) Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya? 4 (2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, 5 (2-6) sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! 6 (2-7) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; 7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. 8 (2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 9 (2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” 10 (2-11) Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:

Pembangunan Bait Suci terancam oleh ikut sertanya orang-orang najis

11 (2-12) “Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam. 12 (2-13) Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?” Lalu para imam itu menjawab, katanya: “Tidak!” 13 (2-14) Berkatalah pula Hagai: “Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?” Lalu para imam itu menjawab, katanya: “Tentu!” 14 (2-15) Maka berbicaralah Hagai, katanya: “Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis.” 15 (2-16) “Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait TUHAN,

Pembangunan Bait Suci mendatangkan berkat

16 (2-17) bagaimana keadaanmu? Ketika orang pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang, hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh. 17 (2-18) Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum dan segala yang dibuat tanganmu dengan hujan batu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN. 18 (2-19) Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya–mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah 19 (2-20) apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” 20 (2-21) Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Hagai pada tanggal dua puluh empat bulan itu, bunyinya:

Janji kepada Zerubabel

21 (2-22) “Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku akan menggoncangkan langit dan bumi 22 (2-23) dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya akan mati rebah, masing-masing oleh pedang temannya. 23 (2-24) Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel, hamba-Ku–demikianlah firman TUHAN–dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam.”

Leave a comment