Renungan Petang 1 Juli 2024

Ayat Bacaan ROMA 7:18, GALATIA 6:14

Tidak ada satupun dari antara para rasul dan nabi yang pernah mengaku dirinya tidak berdosa. Manusia yang telah hidup paling dekat dengan Allah, yang rela mengorbankan nyawanya sendiri daripada sengaja melakukan perbuatan salah, yang dimuliakan Allah dengan terang dan kuasa ilahi, telah mengakui sifat dan keadaan mereka yang penuh dosa. Mereka tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, dan tidak mengklaim kebenaran mereka sendiri, namun percaya sepenuhnya pada kebenaran Kristus.
Demikian pula halnya dengan semua orang yang memandang pada Kristus. Semakin dekat kita kepada Yesus, dan semakin jelas kita melihat kemurnian tabiat-Nya, semakin jelas pula kita akan melihat besarnya keberdosaan dosa, dan semakin kecil keinginan kita untuk meninggikan diri sendiri. Jiwa akan menjadi terus-menerus berusaha untuk menjangkau Allah, serta pengakuan dosa yang terus-menerus, sungguh-sungguh, menyayat hati, dan kerendahan hati di hadapan-Nya. Pada setiap langkah maju dalam pengalaman kekristenan kita, pertobatan kita akan semakin dalam. Kita akan mengetahui bahwa kecukupan kita hanya ada di dalam Kristus saja dan kita akan menjadikan pengakuan rasul berikut ini sebagai milik kita juga: “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik.” “Tuhan melarangku untuk bermegah, kecuali dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, yang olehnya dunia telah disalibkan bagiku, dan aku bagi dunia.” Roma 7:18; Galatia 6:14 KJV.

Biarlah kiranya para malaikat pencatat menuliskan sejarah pergumulan dan konflik suci umat Allah; kiranya mereka mencatat doa dan air mata mereka; namun janganlah Allah dihina oleh pernyataan yang diucapkan manusia ini, “Aku tidak berdosa; Aku suci.” Bibir yang disucikan tidak akan pernah mengucapkan kata-kata lancang seperti itu. (AA 561).

Leave a comment