Ayat Bacaan YESAYA 18
Ketika hari Sabat dimulai, kita harus menjaga diri kita sendiri, atas perbuatan kita dan perkataan kita, jangan sampai kita merampok Allah dengan menggunakan bagi diri kita waktu yang sepenuhnya adalah milik Allah ini. Kita sendiri, ataupun anak-anak kita tidak boleh dibiarkan untuk melakukan pekerjaan pribadi apa pun yang kita maksudkan untuk mencari penghidupan atau nafkah apa pun yang sebenarnya dapat dilakukan dalam enam hari bekerja. Jumat adalah hari persiapan. Waktu ini hendaknya dapat dipergunakan untuk membuat persiapan yang diperlukan untuk hari Sabat dan untuk memikirkan serta membicarakannya. Tidak ada sesuatu pun yang di mata Surga akan dianggap sebagai pelanggaran terhadap hari Sabat suci yang boleh dibiarkan untuk dikatakan atau dikerjakan pada hari Sabat. Allah tidak hanya menghendaki kita untuk tidak melakukan pekerjaan fisik atau jasmaniah pada hari Sabat, namun juga agar pikiran kita dapat didisiplin untuk hanya memikirkan tema-tema yang suci. Hukum Keempat sebenarnya dilanggar ketika kita membicarakan hal-hal duniawi atau dengan terlibat dalam percakapan yang remeh dan sia-sia. Membicarakan apa pun atau segala sesuatu yang mungkin terlintas dalam pikiran berarti mengucapkan kata-kata kita sendiri. Setiap penyimpangan dari kebenaran akan membawa kita ke dalam perbudakan dan penghukuman. (CG 529.3).
YESAYA 18
Ucapan ilahi terhadap Etiopia
1 Wahai! Negeri dengingan sayap di seberang sungai-sungai Etiopia, 2 yang mengirim duta-duta melalui laut dalam perahu-perahu pandan mengarungi permukaan air! Pergilah, hai utusan-utusan yang tangkas, kepada bangsa yang jangkung dan berkulit mengkilap, kepada kaum yang ditakuti dekat dan jauh, yakni bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim, yang negerinya dilintasi sungai-sungai! 3 Hai semua penduduk dunia, hai orang-orang yang mendiami bumi! Apabila panji-panji dinaikkan di gunung-gunung, lihatlah; apabila sangkakala ditiup, dengarlah! 4 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: “Aku akan menjenguk dari tempat kediaman-Ku dengan tidak bergerak, seperti hawa panas yang mendidih waktu panas terik, seperti kabut embun di panas musim menuai.” 5 Sebab sebelum musim buah, apabila waktu berbunga sudah berakhir, dan gugusan putik menjadi buah anggur yang hendak masak, maka TUHAN akan mengerat ranting-rantingnya dengan pisau pemangkas, dan menyisihkan carang-carangnya dengan memancungnya. 6 Semuanya itu akan ditinggalkan bertumpuk-tumpuk bagi burung-burung buas di pegunungan, dan bagi binatang-binatang di hutan. Pada musim panas burung-burung buas akan bermukim di situ dan segala binatang hutan pada musim dingin. 7 Pada waktu itu juga persembahan akan disampaikan kepada TUHAN semesta alam dari kaum yang jangkung dan berkulit mengkilap, dan dari kaum yang ditakuti dekat dan jauh, yakni bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim, yang negerinya dilintasi sungai-sungai, ke tempat nama TUHAN semesta alam, yaitu gunung Sion.