Pelajaran 3, Sabat 20 Juli 2024
Hikmat Allah dan Hikmat Manusia
“Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat” Kejadian 3:3-5.
“Begitulah cara setan bekerja semenjak zaman Adam sampai sekarang ini, dan melalui cara ini ia telah beroleh hasil yang gemilang. Ia menggoda manusia agar tidak mempercayai kasih Allah dan meragukan hikmat-Nya. Ia terus-menerus berusaha membangkitkan roh keingintahuan yang tidak hormat, hasrat keinginan yang gelisah dan ingin tahu untuk mendalami rahasia hikmat dan kuasa ilahi. Di dalam usaha mereka untuk menyelidiki apa yang telah Allah sembunyikan dari mereka, banyak orang mengabaikan kebenaran-kebenaran yang telah Ia nyatakan, dan yang penting bagi keselamatan. Setan menggoda manusia untuk tidak taat dengan menuntun mereka untuk mempercayai bahwa mereka memasuki satu bidang pengetahuan yang luar biasa. Namun, ini semua adalah tipuan belaka. Dirangsang oleh keinginan untuk lebih maju, mereka, dengan menginjak-injak persyaratan Allah, sedang menjejakkan kaki mereka di jalan yang menuju kepada kemerosotan dan kebinasaan.” –Patriarchs and Prophets, hal. 54.
MINGGU
1. Dua jenis hikmat apa yang ditunjukkan Alkitab?
1 Korintus 2:6, 7. Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. 7Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
“Ketidakpercayaan terhadap kebaikan Tuhan, ketidakpercayaan terhadap firman-Nya, dan penolakan terhadap otoritas-Nya, yang membuat orang tua pertama kita menjadi pelanggar hukum, dan yang membawa pengetahuan tentang kejahatan ke dunia ini…. Dengan bercampurnya kejahatan dengan kebaikan, pikirannya menjadi kacau, kekuatan mental dan rohaninya menjadi mati rasa.” –Education, hal. 25.
SENIN
2. Bagaimana Allah menilai hikmat dunia?
1 Korintus 3:19. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: “Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.”
“Perkataan manusia, jika bernilai, menggemakan perkataan Allah.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 423.
SELASA
3. Seberapa akurat manusia dapat memahami tentang Allah?
Ayub 36:26. Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki.
“Ketika manusia diperdamaikan dengan Allah, maka hal-hal di alam ini berbicara kepadanya dalam perkataan hikmat surgawi, yang memberikan kesaksian akan kebenaran kekal firman Allah. Ketika Kristus memberi tahu kita makna dari hal-hal di alam, maka ilmu agama sejati bersinar terang, menjelaskan hubungan hukum Allah dengan dunia alam semesta dengan dunia rohani.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 189.
RABU
4. Bagaimana keilahian dengan kemanusiaan yang telah jatuh saling berhubungan?
Ayub 9:1-4. Tetapi Ayub menjawab: 2 “Sungguh, aku tahu, bahwa demikianlah halnya, masakan manusia benar di hadapan Allah? 3 Jikalau ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya. 4 Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat?
“Seluruh hidup Juruselamat ditandai oleh kebajikan yang tidak memihak dan keindahan kekudusan. Dia adalah teladan kebaikan kita. Sejak awal pelayanan-Nya, manusia mulai memahami tabiat Allah dengan lebih jelas. Dia melaksanakan ajaran-ajaran-Nya dalam kehidupan-Nya sendiri. Dia menunjukkan konsistensi tanpa adanya sifat keras kepala, kebajikan tanpa kelemahan, kelembutan dan simpati tanpa kerewelan. Dia sangat sosial, tetapi Dia memiliki sifat terkendali yang sangat baik. Kesederhanaan-Nya tidak pernah menuntun pada kefanatikan ataupun keketegangan.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 262.
KAMIS
5. Sifat rohani apakah yang tercakup dalam hikmat ilahi?
1 Korintus 2:6, 7. Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. 7Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
“… Kristus tahu bahwa Ia harus memperkuat kemanusiaan-Nya melalui doa. Agar dapat menjadi berkat bagi manusia, Ia harus bersekutu dengan Allah, memohon kekuatan, ketekunan, dan keteguhan. Dengan demikian, Ia menunjukkan kepada murid-murid-Nya di mana letak kekuatan-Nya. Tanpa persekutuan harian dengan Allah ini, tidak ada manusia yang dapat memperoleh kuasa untuk melayani. Hanya Kristus yang dapat mengarahkan pikiran dengan benar. Hanya Dia yang dapat memberikan aspirasi yang luhur dan membentuk tabiat sesuai dengan keserupaan ilahi. Jika kita mendekat kepada-Nya dalam doa yang sungguh-sungguh, maka Ia akan memenuhi hati kita dengan tujuan ataupun maksud hat yang tinggi dan suci, dan dengan kerinduan yang dalam akan kemurnian dan kebenaran.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 324.
JUMAT
6. Bagaimana jemaat dapat belajar tentang hikmat ilahi?
Efesus 3:10. supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga.
“Melalui pengudusan Roh dan kepercayaan akan kebenaran saja, kita dapat menjadi pekerja bersama dengan Allah. Kristus menunggu kerja sama dari jemaat-Nya…. Darah Yesus Kristus, Roh Kudus, dan firman ilahi, adalah milik kita. Sasaran dari segenap persediaan surga ini ada di hadapan kita—keselamatan jiwa-jiwa yang baginya Kristus telah mati; dan itu bergantung pada kita untuk berpegang teguh pada janji-janji yang telah diberikan Allah, dan untuk menjadi pekerja-pekerja bersama-Nya. Agen ilahi dan manusia harus bekerja sama dalam pekerjaan itu.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 22.
SABAT
7. Apa tujuan terpenting bagi umat manusia?
Filipi 3:8. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
“Dengan memperoleh pengetahuan tentang firman Allah dan memperhatikannya, manusia dapat bangkit dari kedalaman kehinaan yang paling rendah untuk menjadi anak-anak Allah, dan menjadi rekan-rekan malaikat yang tidak berdosa.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 53.
Untuk direnungkan
“Kasih karunia Allah adalah diperuntukkan bagi semua orang yang bertobat. Kepada mereka, Dia mengirimkan pekabaran pengampunan-Nya, dan jika mereka menerimanya di dalam hati, maka hidup mereka akan diperbaharui. Allah sedang menggunakan berbagai cara untuk dapat memampukan manusia menjadi rekan sekerja-Nya. Dia menunjukkan hikmat ilahi dalam cara-cara yang Dia gunakan untuk memimpin umat-Nya terus maju. Jika mereka melakukan kehendak-Nya, mereka akan mencapai standar kesempurnaan.” –Manuscript 140, 1902