Renungan Petang 18 Juli 2024

Ayat Bacaan YESAYA 35, 36

Dari zaman ke zaman Allah telah berusaha membangkitkan dalam jiwa manusia rasa persaudaraan ilahi mereka. Jadilah rekan sekerja dengan-Nya. Sementara ketidakpercayaan dan keterasingan menyebar di dunia, murid-murid Kristus harus menyatakan roh yang berkuasa di surga ini.
Berbicaralah sebagaimana Dia berbicara, berbuatlah sebagaimana Dia berbuat. Teruslah nyatakan keindahan tabiat-Nya. Ungkapkanlah kekayaan kasih yang mendasari segala ajaran-Nya dan semua urusan-Nya dengan manusia. Pekerja yang paling rendah hati, dalam kerja sama dengan Kristus, dapat menyentuh nada-nada yang getarannya akan bergema sampai ke ujung bumi dan membuat melodi sepanjang zaman kekal.
Para makhluk surgawi sedang menunggu untuk bekerja sama dengan umat manusia, agar mereka dapat menyatakan kepada dunia ini apa yang dapat dicapai manusia, melalui persatuan dengan Yang Ilahi, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang nyaris binasa. Tidak ada batasan bagi kegunaan seseorang yang, mau mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri, dan memberi ruang bagi pekerjaan Roh Kudus di dalam hatinya, dan menghidupkan kehidupan yang sepenuhnya dibaktikan kepada Allah. Semua orang yang mempersembahkan tubuh, jiwa, dan roh untuk pelayanan-Nya akan terus-menerus menerima karunia-karunia baru berupa kekuatan fisik, mental, dan kerohanian. Persediaan surga yang tak habis-habisnya ada dalam kendali mereka. Kristus memberi mereka nafas Roh-Nya sendiri, dam kehidupan dari kehidupan-Nya sendiri. Roh Kudus mengerahkan kuasanya yang tertinggi untuk bekerja dalam pikiran dan hati. Melalui kasih karunia yang diberikan kepada kita, kita dapat mencapai kemenangan yang tampaknya mustahil karena pendapat kita yang salah dan yang telah terbentuk sebelumnya, cacat tabiat kita, dan kurangnya iman kita.
Setiap orang yang mempersembahkan dirinya kepada Allah untuk pelayanan, tanpa menahankan apa pun, diberikan kuasa untuk mencapai hasil yang tiada terkira. Untuk mencapainya, Allah akan melakukan hal-hal besar. Dia akan bekerja dalam pikiran manusia sehingga, bahkan sejak semasih di dunia ini, akan terlihat dalam kehidupan mereka penggenapan janji tentang keadaan di masa yang akan datang itu.
(MH 159, 160).

YESAYA 35

Keselamatan bagi umat TUHAN

1 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; 2 seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita. 3 Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. 4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: “Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” 5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. 6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; 7 tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. 8 Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. 9 Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, 10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

YESAYA 36

Yerusalem dikepung oleh Sanherib

1 Maka dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya. 2 Raja Asyur mengutus juru minuman agung dari Lakhis ke Yerusalem kepada raja Hizkia disertai suatu tentara yang besar. Ia mengambil tempat dekat saluran kolam atas di jalan raya pada Padang Tukang Penatu. 3 Keluarlah mendapatkan dia Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoab bin Asaf, bendahara negara. 4 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: “Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini? 5 Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan rencana dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku? 6 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya. 7 Dan apabila engkau berkata kepadaku: Kami berharap kepada TUHAN, Allah kami, –bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah inilah kamu harus sujud menyembah! 8 Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup memberikan dari pihakmu orang-orang yang mengendarainya. 9 Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda! 10 Sekarangpun, adakah di luar kehendak TUHAN aku maju melawan negeri ini untuk memusnahkannya? TUHAN telah berfirman kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan musnahkanlah itu!” 11 Lalu berkatalah Elyakim, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung: “Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok.” 12 Tetapi juru minuman agung berkata: “Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?” 13 Kemudian berdirilah juru minuman agung dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: “Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur! 14 Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu! 15 Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur. 16 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya, 17 sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur. 18 Jangan sampai Hizkia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita! Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur? 19 Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku? 20 Siapakah di antara semua allah negeri-negeri ini yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?” 21 Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: “Jangan kamu menjawab dia!” 22 Kemudian pergilah Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan, lalu memberitahukan kepada raja perkataan juru minuman agung.
Paralel: 2Raj 18:13-37; 2Taw 32:1-19 (TB)