PELAJARAN 5, Sabat, 3 Agustus 2024
Firman yang Setia
“…sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan” Kolose 2:3.
“Kita akan maju dalam pengetahuan rohani yang sejati hanya ketika kita menyadari betapa kecilnya kita dan seluruh ketergantungan kita pada Tuhan; namun semua orang yang membaca Alkitab dengan semangat mau diajar dan penuh doa, untuk mempelajari ucapan-ucapannya sebagai firman Tuhan, akan menerima pencerahan ilahi. Ada banyak hal yang kelihatannya sulit atau tidak jelas, namun Allah akan menjadikannya jelas dan sederhana bagi mereka yang berusaha memahaminya.” –Testimonies for the Church, jilid 5, hal. 704.
MINGGU
1. Tiga hal apakah yang terdapat dalam firman Allah yang tertulis yang harus mendapat perhatian penuh umat manusia?
1 Timotius 4:13. Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
“Kebenaran firman Allah adalah bukan sekedar suatu ungkapan perasaan semata, melainkan merupakan perkataan dari Yang Maha Tinggi. Barangsiapa yang menjadikan kebenaran-kebenaran ini sebagai bagian dari hidupnya, maka dia akan menjadi ciptaan baru dalam segala hal. Dia tidak diberi kekuatan mental baru, namun demikian, kegelapan yang ada karena ketidaktahuan dan dosa yang telah mengaburkan pemahamannya, telah dihilangkan darinya.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 452.
SENIN
2. Konsep dasar apakah yang akan dibagikan oleh orang yang telah menerima petunjuk surgawi?
Titus 1:9. dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
“Pekerjaan seumur hidup yang diberikan kepada kita adalah pekerjaan persiapan menuju kehidupan kekal. Jika kita menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan rencana Tuhan, setiap godaan mungkin akan bermanfaat bagi kemajuan kita; karena ketika kita menolak godaannya, kita membuat kemajuan dalam kehidupan ilahi.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 237.
SELASA
3. Pengetahuan ilahi mengubah penerimanya menjadi apakah?
Titus 2:7 bagian pertama. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik…
“Memperoleh pendidikan yang lebih tinggi berarti mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Hal ini berarti meniru kehidupan dan karakter Kristus sehingga kita dapat berdiri di posisi yang menguntungkan saat kita berjuang dalam pertempuran kehidupan. Artinya memperoleh kemenangan setiap hari atas dosa. Saat kita mencari pendidikan ini, para malaikat Tuhan adalah rekan kita; ketika musuh datang seperti air bah, Roh Tuhan meninggikan standar bagi kita untuk melawan dia.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 388.
RABU
4. Bagaimana seharusnya sikap seseorang terhadap petunjuk yang diterimanya dari sorga?
Titus 2:7, bagian akhir. … Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.
“Pendidikan adalah pekerjaan besar seumur hidup; tetapi untuk memperoleh pendidikan yang sejati, kita perlu memiliki hikmat yang berasal dari Allah saja.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 413.
KAMIS
5. Bagaimanakah pekabaran hikmat dari Allah kepada para pengikut-Nya untuk dapat menjadi pemandu bagi orang lain?
Keluaran 18:20. Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.
“Perbuatan-perbuatan yang benar adalah buah dari kesalehan sejati, dan barangsiapa yang tidak menghasilkan buah yang demikian ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki pengalaman dalam hal-hal tentang Allah.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 329.
JUMAT
6. Tanggung jawab apakah yang dipikul manusia atas pengetahuan yang diberikan Allah kepadanya?
Ulangan 4:9. Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu.
“Adalah tujuan Allah untuk mewujudkan prinsip-prinsip kerajaan-Nya melalui umat-Nya. Agar dalam kehidupan dan tabiat mereka dapat mengungkapkan prinsip-prinsip ini…. Dengan melihat kebaikan, kemurahan, keadilan, dan kasih Allah yang dinyatakan dalam jemaat, maka dunia dapat mempunyai perwakilan yang menyatakan tabiat-Nya. Dan ketika hukum Allah dicontohkan dalam kehidupan, maka, bahkan dunia pun tentu akan mengakui keunggulan orang-orang yang mengasihi Allah dan takut serta mengabdi kepada-Nya, di atas semua orang di muka bumi.” –Testimonies for the Church, jilid 6, hal. 9, 11.
SABAT
7. Bagian mana dalam hidup seseorang yang harus diisi dengan hikmat Ilahi?
Ulangan 11:18, 19. Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu. 19Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
“Tuhan tidak menerima hati yang terbagi. Dia menginginkan diri manusia seutuhnya. Dialah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada pada manusia. Dia pun telah mempersembahkan korban yang sempurna untuk menebus tubuh dan jiwa manusia. Apa yang Dia kehendaki dari mereka yang Dia telah ciptakan dan tebus terangkum dalam perkataan firman ini: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu…. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Matius 22:37-39. Allah tidak akan menerima yang kurang dari ini.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 345.
Untuk Direnungkan
“Firman Allah adalah penyederhanaan yang hebat dari urusan hidup yang rumit. Bagi setiap pencari yang sungguh-sungguh, ini akan memberikan hikmat ilahi. Kita tidak boleh lupa bahwa kita telah ditebus melalui penderitaan. Darah Kristus yang berhargalah yang melakukan penebusan bagi kita. Melalui kerja keras dan pengorbanan dan bahaya, melalui hilangnya harta benda duniawi, dan dalam penderitaan jiwa, Injil telah disampaikan kepada dunia. Allah memanggil para orang muda dalam semangat dan kekuatan masa muda mereka untuk berbagi dengan-Nya dalam penyangkalan diri, pengorbanan, dan penderitaan. Jika mereka menerima panggilan tersebut, maka Dia akan menjadikan mereka sebagai alat-Nya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang menjadi tujuan kematian-Nya. Namun Dia ingin mereka memperhitungkan biayanya dan memulai pekerjaan mereka dengan pengetahuan penuh tentang persyaratan yang perlu untuk melayani Penebus yang telah disalibkan itu.” –Testimonies for the Church, jilid 5, hal. 86.