Renungan Pagi 28 Juli 2024

Ayat Bacaan YESAYA 63, 64

Biarkan Allah Mengolah Tanah Liat—Ketika manusia merancang dan merencanakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan Allah, ia mengalami kesulitan. Ia mengeluh dan gelisah, dan kesulitannya semakin bertambah. Namun, ketika ia tunduk untuk menjadi seperti tanah liat di tangan tukang periuk, maka Allah dapat membentuk manusia menjadi bejana yang mulia. …
Biarkan tangan Allah mengolah tanah liat untuk pelayanan-Nya sendiri. Ia tahu bejana seperti apa yang Ia inginkan. Kepada setiap orang Ia telah memberikan pekerjaannya. Allah tahu tempat yang paling cocok untuknya. Banyak orang bekerja bertentangan dengan kehendak Allah, dan mereka merusak jaringan sistemnya. Allah ingin agar setiap orang mau tunduk di bawah bimbingan ilahi-Nya. Ia akan menempatkan orang-orang di mana mereka mau tunduk untuk diolah menjadi satu dengan Kristus, dengan membawa keserupaan ilahi-Nya. Jika diri sendiri mau tunduk untuk dibentuk, jika engkau mau bekerja sama dengan Allah, jika engkau mau berdoa dan bekerja dalam kesatuan, maka segala unsur hidupmu akan menempati tempatnya bagai benang-benang dalam jaring kehidupan, engkau pun akan tumbuh menjadi kain indah yang akan menyenangkan alam semesta Allah.
Sang Penjunan tidak dapat membentuk dan menata untuk memberi nilai apa yang belum diserahkan ke dalam tangan-Nya. Kehidupan Kristen adalah kehidupan penyerahan diri, ketundukan, dan kemenangan terus-menerus setiap hari. Setiap hari kemenangan baru akan diperoleh. Diri sendiri harus dilupakan, dan kasih Allah harus terus-menerus dipupuk. Dengan demikian kita bertumbuh ke dalam Kristus. Dengan demikian kehidupan dibentuk menurut model ilahi.
Setiap anak Allah harus melakukan yang terbaik untuk mengangkat standar kebenaran. Dia harus bekerja dalam tata cara Allah. Jika diri sendiri ditinggikan, Kristus tidak diagungkan. Dalam Firman-Nya, Allah membandingkan Diri-Nya dengan seorang tukang periuk, dan umat-Nya dengan tanah liat. Pekerjaan-Nya adalah untuk membentuk dan menata mereka menurut rupa-Nya sendiri. Pelajaran yang harus mereka pelajari adalah pelajaran tentang penyerahan diri. Diri sendiri tidak boleh ditonjolkan. Jika perhatian yang semestinya diberikan kepada petunjuk ilahi, jika diri sendiri diserahkan kepada kehendak ilahi, maka tangan Sang Penjunan akan menghasilkan bejana yang indah.
(Letter 63, 1898, Ms. 55, 1900, Letter 78, 1901).

YESAYA 63

Hukuman pembalasan atas Edom

1 “Siapa dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju yang merah, dia yang bersemarak dengan pakaiannya, yang melangkah dengan kekuatannya yang besar?” “Akulah yang menjanjikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan!” 2 “Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?” 3 “Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar. 4 Sebab hari pembalasan telah Kurencanakan dan tahun penuntutan bela telah datang. 5 Aku melayangkan pandangan-Ku: tidak ada yang menolong; Aku tertegun: tidak ada yang membantu. Lalu tangan-Ku memberi Aku pertolongan, dan kehangatan amarah-Ku, itulah yang membantu Aku. 6 Aku memijak-mijak bangsa-bangsa dalam murka-Ku, menghancurkan mereka dalam kehangatan amarah-Ku dan membuat semburan darah mereka mengalir ke tanah.”

Doa pengakuan dan permohonan Israel

7 Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia TUHAN, perbuatan TUHAN yang masyhur, sesuai dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita, dan kebajikan yang besar kepada kaum Israel yang dilakukan-Nya kepada mereka sesuai dengan kasih sayang-Nya dan sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. 8 Bukankah Ia berfirman: “Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang,” maka Ia menjadi Juruselamat mereka 9 dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala. 10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka. 11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka; 12 yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya; 13 yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung, 14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu. 15 Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung! Di manakah kecemburuan-Mu dan keperkasaan-Mu, hati-Mu yang tergerak dan kasih sayang-Mu? Janganlah kiranya Engkau menahan diri! 16 Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah “Penebus kami” sejak dahulu kala. 17 Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh karena suku-suku milik kepunyaan-Mu! 18 Mengapa orang-orang fasik menghina tempat kudus-Mu, para lawan kami memijak-mijak bait kudus-Mu? 19 Keadaan kami seolah-olah kami dari dahulu kala tidak pernah berada di bawah pemerintahan-Mu, seolah-olah nama-Mu tidak pernah disebut atas kami.

YESAYA 64

1 Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu 2 –seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih–untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu, 3 karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala! 4 Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian. 5 Engkau menyongsong mereka yang melakukan yang benar dan yang mengingat jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka, sebab kami berdosa; terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. 6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. 7 Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu; sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami, dan menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. 8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu. 9 Ya TUHAN, janganlah murka amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya! Sesungguhnya, pandanglah kiranya, kami sekalian adalah umat-Mu. 10 Kota-kota-Mu yang kudus sudah menjadi padang gurun, Sion sudah menjadi padang gurun, Yerusalem sunyi sepi. 11 Bait kami yang kudus dan agung, tempat nenek moyang kami memuji-muji Engkau, sudah menjadi umpan api, maka milik kami yang paling indah sudah menjadi reruntuhan. 12 Melihat semuanya ini, ya TUHAN, masakan Engkau menahan diri, masakan Engkau tinggal diam dan menindas kami amat sangat?