Renungan Petang 31 Juli 2024

Ayat Bacaan NAHUM 2, 3

Seperti orang-orang Niniwe, kota-kota dewasa ini membutuhkan pengetahuan tentang Allah yang benar. Para duta Kristus harus mengarahkan orang-orang berdosa kepada dunia yang lebih mulia. Menurut Alkitab, satu-satunya kota yang akan bertahan adalah kota yang dibangun dan diciptakan oleh Allah. Melalui hamba-hamba-Nya, Allah sedang memanggil pria dan wanita untuk mengamankan warisan yang kekal.
Karena kejahatan yang terus meningkat, rasa bersalah yang hampir universal ataupun menyeluruh menimpa kota-kota dengan cepat. Setiap hari muncul pengungkapan baru tentang pertikaian, penyuapan, penipuan, kekerasan, pelanggaran hukum, ketidakpedulian terhadap penderitaan manusia, dan penghancuran brutal terhadap kehidupan manusia. Setiap hari menjadi saksi meningkatnya kegilaan, pembunuhan, dan bunuh diri. Orang-orang membanggakan kemajuan dan pencerahan zaman kita, tetapi Allah melihat bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kekerasan. Banyak orang yang menyatakan bahwa hukum Allah telah disingkirkan; akibatnya, gelombang kejahatan melanda dunia. Untuk memuaskan nafsu mereka terhadap hal-hal yang sebenarnya dilarang, orang-orang telah menukarkan kemuliaan jiwa, kelemah-lembutan, dan kesalehan demi memuaskan nafsu mereka itu.
Dengan kesabaran dan belas kasihan yang lembut, Allah menangani para pelanggar hukum-Nya. Namun, kita dengan cepat mendekati akhir dari pengekangan Allah terhadap mereka yang terus-menerus tidak taat….
Banyak yang telah memilih untuk tetap berada di bawah panji dia (Setan) yang memulai pemberontakan terhadap pemerintahan surga.
Kesabaran Allah begitu besar sehingga kita pun terkagum. Yang Mahakuasa telah menahan sifat-sifat-Nya sendiri. Allah mengizinkan orang-orang menjalani masa percobaan, yakni masa belas kasihan, tetapi kesabaran-Nya tidaklah tanpa batas. Allah telah bersabar lama terhadap mereka, dan memberikan peringatan untuk menyelamatkan mereka, tetapi akan tiba saatnya ketika Dia akan menghapus unsur-unsur pemberontak, dalam belas kasihan bagi diri mereka sendiri dan bagi orang-orang yang akan mereka pengaruhi melalui teladan mereka…
Malaikat belas kasihan tidak dapat melindungi lebih lama lagi barangsiapa yang tidak mau bertobat. Badai sedang terbentuk; dan yang akan tetap tahan berdiri adalah mereka yang menanggapi undangan belas kasihan dan mau untuk disucikan melalui ketaatan kepada hukum-hukum Penguasa ilahi saja, seperti yang dilakukan penduduk Niniwe di bawah khotbah Yunus.
(2TC 141, 142).

NAHUM 2

(1) Pembongkar maju terhadap engkau; adakan penjagaan di benteng, mengintailah di jalan, ikatlah pinggangmu teguh-teguh, kumpulkanlah segala kekuatan! (2)Sungguh, TUHAN memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya.

Musuh merusakkan Niniwe

(3) Perisai para pahlawannya berwarna merah, prajuritnya berpakaian kirmizi; kereta berkilat-kilat seperti api suluh pada hari ia melengkapinya, dan kuda-kuda penuh gelisah. (4) Kereta melaju galak di jalan, kejar-mengejar di lapangan; kelihatannya seperti suluh, berpacu seperti kilat. (5)Pasukan-pasukan istimewa dikerahkan, mereka tersandung jatuh di waktu berjalan maju; mereka lari terburu-buru ke arah tembok kota, sedang alat pendobrak sudah ditegakkan. (6)Pintu-pintu di sungai-sungai telah dibuka, dan istana menjadi gempar.(7) Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada. (8) Niniwe sendiri seperti kolam air yang airnya mengalir ke luar. “Berhenti! Berhenti!” teriak orang, tetapi tidak ada yang berpaling. (9) Jarahlah perak, jarahlah emas! Sebab tidak berkesudahan persediaan harta benda, kelimpahan segala barang yang indah-indah! (10) Ketandusan, penandusan dan penindasan! Hati menjadi tawar dan lutut goyah! Segenap pinggang gemetar, dan muka sekalian orang menjadi pucat pasi. (11) Di mana gerangan persembunyian singa dan gua singa-singa muda, tempat singa pulang pergi, tempat anak singa, di mana tidak ada yang mengganggunya? (12) Biasanya singa itu menerkam supaya cukup makan anak-anaknya, mencekik mangsa bagi betina-betinanya, dan memenuhi liangnya dengan mangsa dan persembunyiannya dengan terkaman. (13) Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan membakar keretamu menjadi asap, dan pedang akan memakan habis singa mudamu; Aku akan melenyapkan mangsamu dari atas bumi, dan suara utusan-utusanmu tidak akan terdengar lagi.

NAHUM 3

Hukuman atas Niniwe

(1) Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman! (2)Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari menderap, dan kereta meloncat-loncat! (3) Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Tidak habis-habisnya mayat-mayat, orang tersandung jatuh pada mayat-mayat! (4) Semuanya karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa dengan persundalannya dan kaum-kaum dengan sihirnya. (5) Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman TUHAN semesta alam; Aku akan mengangkat ujung kainmu sampai ke mukamu dan akan memperlihatkan auratmu kepada bangsa-bangsa dan kemaluanmu kepada kerajaan-kerajaan. (6) Aku akan melemparkan barang keji ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. (7) Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan engkau serta berkata: “Niniwe sudah rusak! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari penghibur-penghibur untuk dia?”(8) Adakah engkau lebih baik dari Tebe, kota dewa Amon, yang letaknya di sungai Nil, dengan air sekelilingnya, yang tembok kotanya adalah laut, dan bentengnya adalah air? (9) Etiopia adalah kekuatannya, juga Mesir, dengan tidak terbatas; Put dan orang-orang Libia adalah pembantunya. (10) Tetapi dia sendiripun terpaksa pergi ke dalam pembuangan, terpaksa masuk ke dalam tawanan. Bayi-bayinyapun diremukkan di ujung segala jalan; tentang semua orangnya yang dihormati dibuang undi, dan semua pembesarnya dibelenggu dengan rantai. (11) Engkaupun akan menjadi mabuk, akan menjadi tidak berdaya; engkaupun akan mencari tempat perlindungan terhadap musuh. (12) Segala kubumu adalah seperti pohon ara dengan buah ara yang masak duluan; jika diayunkan, maka jatuhlah buahnya ke dalam mulut orang yang hendak memakannya. (13) Sesungguhnya, laskar yang di tengah-tengahmu itu adalah perempuan-perempua pintu-pintu gerbang negerimu terbuka lebar-lebar untuk musuhmu; api telah memakan habis palang pintumu. (14)Timbalah air menghadapi pengepungan, perkuatlah kubu-kubumu! Pijaklah lumpur, injaklah tanah liat, peganglah acuan batu bata! (15) Di sana api akan memakan engkau habis, pedang akan membabat engkau, akan memakan engkau seperti belalang pelompat. Sekalipun engkau berjumlah besar seperti belalang pelompat, berjumlah besar seperti belalang pindahan, (16) sekalipun kauperbanyak orang-orang dagangmu lebih dari bintang-bintang di langit, seperti belalang pelompat mereka mengembangkan sayap dan terbang menghilang. (17)Sekalipun para penjagamu seperti belalang pindahan dan para pegawaimu seperti kawanan belalang, yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin, namun jika matahari terbit, mereka lari menghilang, tidak ketahuan tempatnya. (18) Celaka! Alangkah terlelapnya para gembalamu, hai raja negeri Asyur! Para pemukamu tertidur, laskarmu berserak-serak di gunung-gunung, dan tidak ada yang mengumpulkan. (19) Tiada pengobatan untuk cederamu, lukamu tidak tersembuhkan. Semua orang yang mendengar tentang engkau bertepuk tangan karena engkau; sebab kepada siapakah tidak tertimpa perbuatan jahatmu terus-menerus?