Renungan Petang 4 Agustus 2024

Ayat Bacaan YEREMIA 1

Di antara orang-orang yang telah berharap untuk kebangkitan rohani yang permanen sebagai hasil dari pembaharuan yang dikerjakan di bawah pemerintahan raja Yosia terdapatlah Yeremia, yang dipanggil oleh Allah untuk jabatan kenabian saat masih muda, pada tahun ketiga belas pemerintahan Yosia. Sebagai anggota keimamatan Lewi, Yeremia telah dilatih sejak kecil untuk pelayanan suci. Dalam tahun-tahun persiapan yang membahagiakan itu, ia sedikit menyadari bahwa ia telah ditahbiskan sejak lahir untuk menjadi “seorang nabi bagi bangsa-bangsa;” dan ketika panggilan ilahi datang, ia diliputi oleh rasa ketidaklayakannya. “Ah, Tuhan Allah!” serunya, “Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Yeremia 1:5, 6. Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” “Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!” (Ayat 7, 8, 17)…
Dalam diri Yeremia yang masih muda, Allah melihat seseorang yang akan setia pada kepercayaannya dan yang akan membela kebenaran melawan pertentangan besar. Di masa kanak-kanak ia telah terbukti setia; dan sekarang ia harus menanggung kekerasan, sebagai seorang prajurit salib yang baik…
Tentang panggilannya untuk misi kenabian, Yeremia sendiri menulis: “TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. 10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” Yeremia 1:9, 10.
Bersyukurlah kepada Tuhan atas kata-kata, “membangun dan menanam.” Melalui kata-kata ini Yeremia diyakinkan akan tujuan Tuhan untuk memulihkan dan menyembuhkan. Pekabaran-pekabaran yang harus disampaikan pada tahun-tahun berikutnya tegas. Nubuat-nubuat tentang penghakiman yang akan segera datang harus disampaikan tanpa rasa takut. Dari dataran Shinar “malapetaka” akan “mengamuk menimpa segala penduduk negeri ini.” “Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri.” Ayat 14, 16. Namun demikian, nabi harus menyertai pekabaran-pekabaran ini dengan jaminan pengampunan bagi barangsiapa yang mau berbalik dari perbuatan jahat mereka.
(PK 407, 409.1, 2).

YEREMIA 1

Judul

1 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. 2 Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia. 3 Firman itu datang juga dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zedekia bin Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan dalam bulan yang kelima.

Yeremia dipanggil dan diutus

4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: 5 “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” 6 Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” 7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. 8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” 9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. 10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” 11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?” Jawabku: “Aku melihat sebatang dahan pohon badam.” 12 Lalu firman TUHAN kepadaku: “Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.” 13 Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: “Apakah yang kaulihat?” Jawabku: “Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara.” 14 Lalu firman TUHAN kepadaku: “Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala penduduk negeri ini. 15 Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintu-pintu gerbang Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala kota Yehuda. 16 Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri. 17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! 18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. 19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”

(Among those who had hoped for a permanent spiritual revival as the result of the reformation under Josiah was Jeremiah, called of God to the prophetic office while still a youth, in the thirteenth year of Josiah’s reign. A member of the Levitical priesthood, Jeremiah had been trained from childhood for holy service. In those happy years of preparation he little realized that he had been ordained from birth to be “a prophet unto the nations;” and when the divine call came, he was overwhelmed with a sense of his unworthiness. “Ah, Lord God!” he exclaimed, “behold, I cannot speak: for I am a child.” Jeremiah 1:5, 6.
In the youthful Jeremiah, God saw one who would be true to his trust and who would stand for the right against great opposition. In childhood he had proved faithful; and now he was to endure hardness, as a good soldier of the cross “Say not, I am a child,” the Lord bade His chosen messenger; “for thou shalt go to all that I shall send thee, and whatsoever I command thee thou shalt speak. Be not afraid of their faces: for I am with thee to deliver thee.” “Gird up thy loins, and arise, and speak unto them all that I command thee: be not dismayed at their faces, lest I confound thee before them. For, behold, I have made thee this day a defensed city, and an iron pillar, and brazen walls against the whole land, against the kings of Judah, against the princes thereof, against the priests thereof, and against the people of the land. And they shall fight against thee; but they shall not prevail against thee; for I am with thee, saith the Lord, to deliver thee.” Verses 7, 8, 17-19. …
Of his call to the prophetic mission, Jeremiah himself wrote: “The Lord put forth His hand, and touched my mouth. And the Lord said unto me, Behold, I have put My words in thy mouth. See, I have this day set thee over the nations and over the kingdoms, to root out, and to pull down, and to destroy, and to throw down, to build, and to plant.” Jeremiah 1:9, 10.
Thank God for the words, “to build, and to plant.” By these words Jeremiah was assured of the Lord’s purpose to restore and to heal. Stern were the messages to be borne in the years that were to follow. Prophecies of swift-coming judgments were to be fearlessly delivered. From the plains of Shinar “an evil” was to “break forth upon all the inhabitants of the land.” “I will utter My judgments against them,” the Lord declared, “touching all their wickedness, who have forsaken Me.” Verses 14, 16. Yet the prophet was to accompany these messages with assurances of forgiveness to all who should turn from their evil-doing. (PK 407, 409.1, 2).