Renungan Petang 10 Agustus 2024

Ayat Bacaan BILANGAN 17, 18

Pengalaman bangsa Israel dahulu akan menjadi pengalaman semua orang yang berpaling kepada dunia ini dalam mencari kekuatan, berpaling dari Allah yang hidup. Barangsiapa yang meninggalkan Yang Mahakuasa, yang adalah sumber segala kekuatan, dan malah bersekutu dengan orang-orang duniawi, dan menaruh ketergantungan mereka kepada mereka, akan menjadi lemah dalam kekuatan moral, seperti halnya orang-orang yang mereka percayai.
Allah datang dengan permohonan dan jaminan kepada barangsiapa yang melakukan kesalahan. Ia berusaha menunjukkan kesalahan mereka, dan menuntun mereka kepada pertobatan. Namun, jika mereka menolak untuk merendahkan hati mereka di hadapan-Nya, jika mereka berusaha untuk meninggikan diri mereka di atas-Nya, Ia harus berbicara kepada mereka dalam penghakiman. Tidak ada apapun yang memiliki kemiripan dengan Allah, dan tidak ada pernyataan hubungan dengan-Nya, yang akan diterima dari mereka yang terus-menerus tidak menghormati-Nya dengan bersandar pada lengan kekuasaan duniawi.
Pada suatu kesempatan, atas perintah Tuhan, nabi itu mengambil tempatnya di salah satu pintu masuk utama ke kota dan di sana mendesak pentingnya menjaga kekudusan hari Sabat. Penduduk Yerusalem terancam kehilangan pandangan akan kekudusan Sabat, dan mereka diperingatkan dengan sungguh-sungguh agar tidak mengikuti kegiatan duniawi mereka pada hari itu. Berkat dijanjikan dengan syarat ketaatan. “Apabila kamu sungguh-sungguh mendengarkan Aku,” demikianlah Tuhan berfirman, dan “menguduskan hari Sabat dan tidak melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, maka melalui pintu-pintu gerbang kota ini akan berarak masuk raja-raja dan pemuka-pemuka, yang akan duduk di atas takhta Daud, dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka dan pemuka-pemuka mereka, orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem. Dan kota ini akan didiami orang untuk selama-lamanya” Yeremia 17:24, 25. Janji kemakmuran ini sebagai pahala kesetiaan disertai dengan nubuat tentang penghakiman yang mengerikan yang akan menimpa kota itu jika penduduknya terbukti tidak setia kepada Tuhan dan hukum-Nya. Jika nasihat untuk menaati Tuhan, Allah nenek moyang mereka dan menguduskan hari Sabat-Nya tidak diindahkan, kota dan istana-istananya akan dihancurkan sama sekali oleh api.

Tuhan Allah Israel telah bekerja di tengah-tengahmu berulang kali. Engkau pun telah melihat bukti-bukti besar tentang langkah-langkah agung Yang Mahatinggi. Namun, masa terang yang besar, tentang pernyataan-pernyataan Roh dan kuasa Allah yang ajaib, adalah masa bahaya yang besar, kalau-kalau terang itu tidak diperhatikan. (RH, 4 Agustus 1904, 4 SM 1155, 1156, PK 411, FE 222.3).

BILANGAN 17

Pergumulan nabi oleh karena bangsa yang berdosa

1 “Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka 2 sebagai peringatan terhadap mereka! –Mezbah-mezbah mereka dan tiang-tiang berhala mereka memang ada di samping pohon yang rimbun di atas bukit yang tinggi, 3 yakni pegunungan di padang. –Harta kekayaanmu dan segala barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas dosamu di segenap daerahmu. 4 Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya.” 5 Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! 6 Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. 7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. 9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? 10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” 11 Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal. 12 Takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula, tempat bait kudus kita! 13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN. 14 Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku! 15 Sesungguhnya, mereka berkata kepadaku: “Di manakah firman TUHAN itu? Biarlah ia sampai!” 16 Namun tidak pernah aku mendesak kepada-Mu untuk mendatangkan malapetaka, aku tidak mengingini hari bencana! Engkaulah yang mengetahui apa yang keluar dari bibirku, semuanya terpampang di hadapan mata-Mu. 17 Janganlah Engkau menjadi kedahsyatan bagiku, Engkaulah perlindunganku pada hari malapetaka. 18 Biarlah orang-orang yang mengejar aku menjadi malu, tetapi janganlah aku ini menjadi malu; biarlah mereka terkejut, tetapi janganlah aku ini terkejut! Buatlah hari malapetaka menimpa mereka, dan hancurkanlah mereka dengan kehancuran berganda.

Hari Sabat harus dikuduskan

19 Beginilah firman TUHAN kepadaku: “Pergilah engkau dan berdirilah di pintu gerbang Anak Rakyat, yang dilalui keluar masuk oleh raja-raja Yehuda, dan di segala pintu gerbang Yerusalem; 20 katakanlah kepada mereka: Dengarlah firman TUHAN, hai raja-raja Yehuda, hai segenap Yehuda dan segenap penduduk Yerusalem yang masuk melalui pintu-pintu gerbang ini! 21 Beginilah firman TUHAN: Berawas-awaslah demi nyawamu! Janganlah mengangkut barang-barang pada hari Sabat dan membawanya melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem! 22 Janganlah membawa barang-barang dari rumahmu ke luar pada hari Sabat dan janganlah lakukan sesuatu pekerjaan, tetapi kuduskanlah hari Sabat seperti yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu. 23 Namun mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikannya, melainkan mereka berkeras kepala, sehingga tidak mau mendengarkan dan tidak mau menerima tegoran. 24 Apabila kamu sungguh-sungguh mendengarkan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan tidak membawa masuk barang-barang melalui pintu-pintu gerbang kota ini pada hari Sabat, tetapi menguduskan hari Sabat dan tidak melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, 25 maka melalui pintu-pintu gerbang kota ini akan berarak masuk raja-raja dan pemuka-pemuka, yang akan duduk di atas takhta Daud, dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka dan pemuka-pemuka mereka, orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem. Dan kota ini akan didiami orang untuk selama-lamanya. 26 Orang akan datang dari kota-kota Yehuda dan dari tempat-tempat sekitar Yerusalem, dari tanah Benyamin dan dari Daerah Bukit, dari pegunungan dan dari tanah Negeb, dengan membawa korban bakaran, korban sembelihan, korban sajian dan kemenyan, membawa korban syukur ke dalam rumah TUHAN. 27 Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah-Ku untuk menguduskan hari Sabat dan untuk tidak masuk mengangkut barang-barang melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api, yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan yang tidak akan terpadamkan.”

BILANGAN 18

Pelajaran dari pekerjaan tukang periuk

1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: 2 “Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu.” 3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. 4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. 5 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: 6 “Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! 7 Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya. 8 Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka. 9 Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan membangun dan menanam mereka. 10 Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka. 11 Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu! 12 Tetapi mereka berkata: Tidak ada gunanya! Sebab kami hendak berkelakuan mengikuti rencana kami sendiri dan masing-masing hendak bertindak mengikuti kedegilan hatinya yang jahat.” 13 Sebab itu beginilah firman TUHAN: “Cobalah tanyakan di kalangan bangsa-bangsa: siapakah yang telah mendengar hal seperti ini? Anak dara Israel telah melakukan hal-hal yang sangat ngeri! 14 Masakan salju putih akan beralih dari gunung batu Siryon? Masakan air gunung akan habis; air yang sejuk dan mengalir? 15 Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku, mereka telah membakar korban kepada dewa kesia-siaan; mereka telah tersandung jatuh di jalan-jalan mereka, yakni jalan-jalan dari dahulu kala, dan telah mengambil jalan simpangan, yakni jalan yang tidak diratakan. 16 Maka mereka membuat negerinya menjadi kengerian menjadi sasaran suitan untuk selamanya. Setiap orang yang melewatinya akan merasa ngeri, dan akan menggeleng-gelengkan kepalanya. 17 Seperti angin timur Aku akan menyerakkan mereka di depan musuhnya. Belakang-Ku akan Kuperlihatkan kepada mereka dan bukan muka-Ku pada hari bencana mereka.”

Doa Yeremia minta pembalasan terhadap musuhnya

18 Berkatalah mereka: “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” 19 Perhatikanlah aku, ya TUHAN, dan dengarkanlah suara pengaduanku! 20 Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Namun mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka. 21 Sebab itu serahkanlah anak-anak mereka kepada kelaparan, dan biarkanlah mereka dipancung pedang! Biarlah isteri-isteri mereka kehilangan anak dan suami; biarlah laki-laki mereka mati oleh sampar, dan pemuda-pemuda mereka mati karena pedang di pertempuran! 22 Biarlah kedengaran jeritan dari rumah-rumah mereka, apabila Engkau dengan tiba-tiba mendatangkan gerombolan perampok kepada mereka! Sebab mereka telah menggali pelubang untuk menangkap aku, dan telah memasang jerat untuk kakiku. 23 Tetapi Engkau, ya TUHAN, Engkau mengetahui segala rancangan mereka untuk membunuh aku. Janganlah ampuni kesalahan mereka, dan janganlah hapuskan dosa mereka dari hadapan-Mu, tetapi biarlah mereka tersandung di hadapan mata-Mu; bertindaklah pada hari murka-Mu terhadap mereka!

(The experience of Israel will be the experience of all who go to the world for strength, turning away from the living God. Those who forsake the mighty One, the source of all strength, and affiliate with worldlings, placing on them their dependence, become weak in moral power, as are those in whom they trust.
God comes with entreaties and assurances to those who are making mistakes. He seeks to show them their error, and lead them to repentance. But if they refuse to humble their hearts before Him, if they strive to exalt themselves above Him, He must speak to them in judgment. No semblance of nearness to God, no assertion of connection with Him, will be accepted from those who persist in dishonoring Him by leaning upon the arm of worldly power.
On one occasion, by command of the Lord, the prophet took his position at one of the principal entrances to the city and there urged the importance of keeping holy the Sabbath day. The inhabitants of Jerusalem were in danger of losing sight of the sanctity of the Sabbath, and they were solemnly warned against following their secular pursuits on that day. A blessing was promised on condition of obedience. “If ye diligently hearken unto Me,” the Lord declared, and “hallow the Sabbath day, to do no work therein; then shall there enter into the gates of this city kings and princes sitting upon the throne of David, riding in chariots and on horses, they, and their princes, the men of Judah, and the inhabitants of Jerusalem: and this city shall remain forever.” Jeremiah 17:24, 25.
This promise of prosperity as the reward of allegiance was accompanied by a prophecy of the terrible judgments that would befall the city should its inhabitants prove disloyal to God and His law. If the admonitions to obey the Lord God of their fathers and to hallow His Sabbath day were not heeded, the city and its palaces would be utterly destroyed by fire. The Lord God of Israel has wrought in your midst again and again. You have had great evidences of the stately steppings of the Most High. But a period of great light, of the wonderful revealings of the Spirit and power of God, is a period of great peril, lest the light shall not be improved. (RH, August 4, 1904, 4BC 1155, 1156, PK 411, FE 222.3).