Pelajaran Sekolah Sabat 17 Agustus 2024

TEMA SEMESTER: HIKMAT ILAHI

PELAJARAN 7, Sabat, 17 Agustus 2024

Hati yang Berhikmat

“Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan” Pengkhotbah 8:5.

“Betapapun majunya kemampuan intelek manusia, janganlah sejenak pun ia berpikir bahwa ia tidak perlu lagi menyelidiki Alkitab secara menyeluruh dan terus-menerus untuk mendapatkan penerangan yang lebih besar. Sebagai umat, kita telah dipanggil individu demi individu untuk menjadi pelajar-pelajar nubuatan. Kita harus berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh agar kita dapat melihat sinar terang apa pun yang akan diberikan Allah kepada kita. Kita harus menangkap pancaran pertama kebenaran; dan melalui pembelajaran yang penuh doa, terang yang lebih jelas pun akan dapat diperoleh, yang kemudian dapat dibawakan juga ke hadapan orang lain.” Testimonies for the Church, jilid 5, hal. 708.

MINGGU

1. Jaminan luar biasa apakah yang dapat dimiliki oleh setiap orang Kristen?

Mazmur 94:10. KJV Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan memperbaikinya? Dia yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia, bukankah mengetahuinya?

“… Pengetahuan yang benar menuntun pada kesucian hidup melalui pengudusan kebenaran.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 412.

SENIN

2. Apakah yang harus terjadi pada diri seseorang sebelum ia bisa menjadi alat kebaikan bagi orang lain?

Mazmur 51:14, 15. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! 15 Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

“Untuk mencapai standar yang setinggi-tingginya, kita perlu tekun dan bertekad. Dalam banyak kasus, kebiasaan dan gagasan yang sudah biasa kita lakukan harus dapat ditaklukkan sebelum kita dapat membuat kemajuan dalam kehidupan beragama…. Pekerjaan yang sangat penting bagi kita  adalah untuk menyesuaikan selera, nafsu, hasrat, motif, dan keinginan, dengan standar kebenaran yang agung. Pekerjaan itu harus dimulai dari hati. Jika hati tidak sepenuhnya selaras dengan kehendak Kristus, maka satu nafsu yang menguasai, atau suatu kebiasaan atau cacat yang dibiarkan, akan dapat menjadi suatu kuasa yang membinasakan.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 505.

SELASA

3. Pada usia dini manakah seorang anak dapat belajar dari Allah?

Mazmur 71:17. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

“Lebih muda dari Yusuf atau Daniel adalah Musa ketika dipindahkan dari tempat penampungan di rumah masa kecilnya; namun demikian agen yang sama yang telah membentuk kehidupan mereka adalah yang juga telah membentuk kehidupannya. Hanya dua belas tahun yang dia habiskan bersama saudara-saudaranya yang orang Ibrani; tetapi pada tahun-tahun inilah landasan kebesarannya diletakkan; itu diletakkan oleh tangan seseorang yang kurang terkenal.” –Education, hal. 61.

RABU

4. Apakah yang seharusnya menjadi keinginan utama seseorang seiring berjalannya waktu?

Mazmur 90:12. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

“Saat dia menggunakan pengetahuannya, dia akan menerima lebih banyak pengetahuan. Beberapa orang yang hanya mempunyai satu talenta merasa bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka seolah-olah menyembunyikan bakat mereka dan menguburnya di dalam tanah; dan karena mereka tidak menerima kenaikan atau pertambahannya, mereka bersungut-sungut melawan Allah. Tetapi, jika saja mereka mau mempergunakan kemampuan yang diberikan, bakat mereka itu akan berlipat ganda. Melalui penggunaan talenta yang setia maka talenta-talenta tersebut akan dilipatgandakan. Ketika kita menggunakan dengan benar keuntungan yang Allah telah berikan kepada kita, maka Dia akan meningkatkan kemampuan kita dalam pelayanan.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 234.

KAMIS

5. Untuk berapa lama seseorang dapat belajar dari Allah Yang Maha Tahu?

Mazmur 119:33. Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.

“Di sekolah Kristus, pelajar-pelajarnya tidak akan pernah tamat untuk terus belajar. Di antara murid-muridnya ada yang tua dan ada orang muda. Mereka yang mengindahkan petunjuk Guru ilahi akan terus-menerus maju dalam kebijaksanaan, kehalusan, dan kemuliaan jiwa, dan dengan demikian mereka menjadi siap untuk memasuki sekolah yang lebih tinggi di mana kemajuan akan terus berlanjut sepanjang kekekalan.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 51.

JUMAT

6. Apakah hubungan yang ada antara kerinduan seseorang untuk belajar dengan kepercayaannya?

Mazmur 119:66. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.

“Biarkan semua orang berusaha melakukan yang terbaik. Biarkan mereka yang terdaftar di bawah panji Pangeran Immanuel bertumbuh setiap hari dalam rahmat dan efisiensi.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 246.

SABAT

7. Permintaan dan permohonan apakah yang harus dibuat seseorang?

Mazmur 143:10. Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!

“Tidak ada yang lebih dibutuhkan dunia selain pengetahuan tentang kuasa penyelamatan Injil yang dinyatakan dalam kehidupan yang seperti Kristus.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 491.

Untuk direnungkan

“Kebenaran harus dinyatakan dalam kuasa Roh Kudus. Hanya dengan cara ini saja kita dapat membuat perkataan kita efektif. Hanya melalui kuasa Roh saja maka kemenangan dapat diperoleh dan dipertahankan. Agen manusia harus dipergunakan oleh Roh Allah. Pekerja harus dipelihara oleh kuasa Allah melalui iman sampai pada keselamatan. Mereka harus mempunyai hikmat ilahi, agar tidak ada ucapan apa pun yang dapat menggugah manusia untuk menutup jalan kita. Melalui penanaman kebenaran rohani kita harus mempersiapkan umat yang mampu, dalam kelemahlembutan dan dalam rasa takut akan Allah, untuk memberikan penjelasan atas iman mereka di hadapan penguasa-penguasa ataupun otoritas tertinggi di dunia kita.” Testimonies for the Church, jilid 6, hal. 396.