Renungan Pagi 18 Agustus 2024

Ayat Bacaan YEREMIA 45

Kita perlu berhati-hati terhadap rasa mengasihani diri sendiri. Jangan pernah menuruti perasaan bahwa engkau tidak dihargai sebagaimana semestinya, bahwa usahamu tidak dihargai, bahwa pekerjaanmu terlalu sulit. Biarkan kenangan tentang apa yang telah Kristus tanggung bagi kita membungkam setiap pikiran yang bersungut-sungut. Kita diperlakukan lebih baik daripada Tuhan kita. “Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya!” Yeremia 45:5. Tuhan tidak memiliki tempat dalam pekerjaan-Nya bagi mereka yang memiliki keinginan yang lebih besar untuk memenangkan mahkota daripada memikul salib. Dia menginginkan orang-orang yang lebih berniat melakukan tugas mereka daripada sekedar untuk menerima upah mereka—yakni orang-orang yang lebih peduli pada prinsip daripada pada promosi.
Barangsiapa yang rendah hati, dan yang melakukan pekerjaan mereka seperti untuk Tuhan, mungkin tidak membuat pertunjukan yang begitu besar seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang penuh dengan kesibukan dan kepentingan diri sendiri; tetapi, pekerjaan mereka (yang rendah hati dan yang melakukan pekerjaan untuk Tuhan) adalah lebih berarti. Sering kali orang-orang yang membuat pawai ataupun pertunjukan yang besar menarik perhatian pada diri sendiri, sehingga menjadi penghalang antara orang-orang dan Tuhan, dan pekerjaan mereka terbukti gagal…
Karena mereka tidak memiliki tekad untuk mengendalikan diri dan melakukan perbaikan, banyak yang menjadi tersesat dalam perbuatan yang salah. Namun, ini tidak perlu terjadi. Mereka dapat mengembangkan kekuatan mereka untuk melakukan jenis pelayanan terbaik, dan kemudian mereka akan selalu dibutuhkan. Mereka akan dihargai atas semua yang mereka miliki.
Jika ada yang memenuhi syarat untuk posisi yang lebih tinggi, Tuhan akan meletakkan beban, bukan hanya pada mereka, tetapi pada orang-orang yang telah menguji mereka, yang mengetahui nilai mereka, dan yang dapat dengan penuh pengertian mendorong mereka maju. Mereka yang melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka dengan setia, hari demi hari, pada waktu Tuhan sendiri akan mendengar panggilan-Nya, “Naiklah lebih tinggi.”
Sementara para gembala sedang mengawasi kawanan ternak mereka di perbukitan Betlehem, para malaikat dari surga mengunjungi mereka. Demikian juga pada masa sekarang ini, ketika seorang pekerja yang rendah hati bagi Tuhan sedang menjalankan pekerjaannya, maka para malaikat Tuhan akan berdiri di sisinya, mendengarkan perkataannya, memperhatikan cara pekerjaannya dilakukan, untuk melihat apakah tanggung jawab yang lebih besar dapat dipercayakan ke tangannya. (HDL 16, 17).

YEREMIA 45

Kata penghiburan Yeremia kepada Barukh

1 Firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada Barukh bin Neria, waktu Barukh dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, menuliskan segala firman tersebut dalam sebuah kitab langsung dari mulut Yeremia: 2 “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, tentang engkau, hai Barukh! 3 Oleh karena engkau telah berkata: Celakalah aku, sebab TUHAN telah menambahkan kedukaan kepada penderitaanku! Aku lesu karena keluh kesahku dan aku tidak mendapat ketenangan, 4 maka beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, apa yang Kubangun akan Kuruntuhkan, dan apa yang Kutanam akan Kucabut, bahkan sekalipun seluruh negeri! 5 Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya! Sebab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk, demikianlah firman TUHAN, tetapi kepadamu akan Kuberikan nyawamu sebagai jarahan di segala tempat ke mana engkau pergi.”

YEREMIA 46

1 Firman TUHAN yang datang kepada nabi Yeremia tentang bangsa-bangsa.

Firman TUHAN tentang bangsa-bangsa Mengenai Mesir

2 Mengenai Mesir. Terhadap tentara Firaun Nekho, raja Mesir, yang berkemah di tepi sungai Efrat dekat Karkemis dan yang dipukul kalah oleh Nebukadnezar, raja Babel, dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda: 3 “Siapkanlah perisai besar dan perisai kecil dan majulah untuk bertempur! 4 Pasanglah kuda, dan naiklah, hai pengendara-pengendara! Ambillah tempatmu dengan memakai ketopong, tajamkanlah tombakmu, pakailah baju zirahmu! 5 Mengapa kulihat mereka terkejut, mundur ke belakang? Pahlawan-pahlawan mereka terpukul kalah, lari kocar-kacir, tanpa menoleh; kedahsyatan dari segala jurusan!, demikianlah firman TUHAN. 6 Orang yang tangkas tidak dapat melarikan diri, pahlawan tidak dapat meluputkan diri; di utara, di tepi sungai Efratlah mereka tersandung dan rebah. 7 Siapakah ini yang meluas seperti sungai Nil dan yang airnya bergelora seperti sungai-sungai? 8 Itulah Mesir yang meluas seperti sungai Nil, dan yang airnya bergelora seperti sungai-sungai. Ia berkata: Aku mau meluas menutupi bumi, membinasakan kota dan penduduknya. 9 Majulah, hai kuda-kuda! Melajulah, hai kereta-kereta! Majulah berperang, hai pahlawan-pahlawan, hai kamu orang Etiopia dan orang Put yang memegang perisai, dan orang Lidia yang membentur busur! 10 Hari itu ialah hari Tuhan ALLAH semesta alam, hari pembalasan untuk melakukan pembalasan kepada para lawan-Nya. Pedang akan makan sampai kenyang, dan akan puas minum darah mereka. Sebab Tuhan ALLAH semesta alam mengadakan korban penyembelihan di tanah utara, dekat sungai Efrat. 11 Pergilah ke Gilead mengambil balsam, hai anak dara, puteri Mesir! Sia-sia engkau memakai banyak obat, kesembuhan tidak akan kaudapat! 12 Bangsa-bangsa telah mendengar tentang celamu, bumi telah penuh dengan teriakmu, sebab pahlawan yang satu tersandung kepada pahlawan yang lain, keduanya rebah bersama-sama.” 13 Firman yang disampaikan TUHAN kepada nabi Yeremia tentang datangnya Nebukadnezar, raja Babel, untuk memukul kalah tanah Mesir: 14 “Beritahukanlah di Mesir, dan kabarkanlah di Migdol! Kabarkanlah di Memfis dan di Tahpanhes! Katakanlah: Ambillah tempat dan bersiaplah, sebab sekitarmu habis dimakan pedang! 15 Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan? Sungguh, TUHAN telah menundukkan dia! 16 Banyak dari padamu yang tersandung dan rebah, mereka berkata seorang kepada yang lain: Marilah kita pulang kepada bangsa kita, ke negeri kelahiran kita, untuk mengelakkan pedang yang merajalela ini! 17 Sebutlah nama Firaun, raja Mesir: Tukang ribut yang membiarkan kesempatan berlalu! 18 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Raja yang nama-Nya TUHAN semesta alam, ia akan datang seperti gunung Tabor yang menjulang di antara gunung-gunung lain, seperti gunung Karmel yang menganjur ke laut. 19 Siapkanlah bagimu barang-barang untuk perjalananmu ke pembuangan, hai puteri Mesir yang sudah lama menetap! Sebab Memfis akan menjadi sunyi sepi, dijadikan reruntuhan yang tidak berpenduduk lagi. 20 Mesir adalah lembu muda yang elok, tetapi seekor pikat dari utara mendatangi dia. 21 Juga prajurit-prajurit upahan yang ada padanya adalah seperti anak-anak lembu tambun; merekapun berbalik dan melarikan diri bersama-sama; mereka tidak dapat bertahan, sebab hari bencana mereka menimpa mereka, yakni waktu penghukuman mereka. 22 Suaranya seperti ular yang mendesis, apabila mereka berjalan maju dengan bertentara; mereka mendatangi dia dengan membawa kapak seperti orang-orang penebang pohon. 23 Mereka menebang hutannya, demikianlah firman TUHAN, sekalipun itu tidak dapat dimasuki; sebab lebih banyak mereka dari pada belalang, tidak terbilang jumlahnya. 24 Puteri Mesir menjadi malu, diserahkan ke dalam tangan bangsa dari utara.” 25 TUHAN semesta alam, Allah Israel, berfirman: “Sesungguhnya, Aku mendatangkan hukuman atas dewa Amon dari Tebe, atas Firaun beserta Mesir, dewa-dewanya dan raja-rajanya, yakni atas Firaun beserta orang-orang yang percaya kepadanya. 26 Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawa mereka, yakni ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, dan para pegawainya. Tetapi sesudahnya negeri itu akan didiami seperti dalam zaman purbakala, demikianlah firman TUHAN. 27 Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. 28 Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku menyertai engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuceraiberaikan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah.”

(We need to beware of self-pity. Never indulge the feeling that you are not esteemed as you should be, that your efforts are not appreciated, that your work is too difficult. Let the memory of what Christ has endured for us silence every murmuring thought. We are treated better than was our Lord. “Seekest thou great things for thyself? seek them not.” Jeremiah 45:5. The Lord has no place in His work for those who have a greater desire to win the crown than to bear the cross. He wants men who are more intent upon doing their duty than upon receiving their reward—men who are more solicitous for principle than for promotion.
Those who are humble, and who do their work as unto God, may not make so great a show as do those who are full of bustle and self-importance; but their work counts for more. Often those who make a great parade call attention to self, interposing between the people and God, and their work proves a failure…
Because they have not the determination to take themselves in hand and to reform, many become stereotyped in a wrong course of action. But this need not be. They may cultivate their powers to do the very best kind of service, and then they will be always in demand. They will be valued for all that they are worth.
If any are qualified for a higher position, the Lord will lay the burden, not alone on them, but on those who have tested them, who know their worth, and who can understandingly urge them forward. It is those who perform faithfully their appointed work day by day, who in God’s own time will hear His call, “Come up higher.”
While the shepherds were watching their flocks on the hills of Bethlehem, angels from heaven visited them. So today while the humble worker for God is following his employment, angels of God stand by his side, listening to his words, noting the manner in which his work is done, to see if larger responsibilities may be entrusted to his hands. (HDL 16, 17).