Ayat Bacaan RATAPAN 3-5
Dia yang “tak habis-habisnya rahmat-Nya,” (Ratapan 3:22) mendengar doa hamba-Nya…
Sepanjang masa percobaan, Roh-Nya terus mendesak manusia untuk menerima karunia hidup…
Bagaimana manusia akan hidup jika karunia dan berkat surga tidak terus mengalir kepada mereka? Allah memberi terus-menerus agar manusia dapat memberi terus-menerus….
Semua yang kita lakukan harus dilakukan dengan sukarela….
Pelayanan yang paling mahal sekalipun yang dapat kita berikan hanyalah sedikit nilainya bila dibandingkan dengan karunia Allah bagi dunia kita. Kristus adalah karunia bagi kita tiap-tiap hari. Allah memberikan-Nya kepada dunia, dan Dia dengan murah hati telah mengaturkan karunia yang dipercayakan kepada agen manusia-Nya untuk kemajuan pekerjaan-Nya di dunia. Dengan demikian kita menunjukkan bahwa kita mengenal dan mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik Allah, secara mutlak dan sepenuhnya….
Standar kekudusan hari ini adalah sama seperti pada zaman para rasul dahulu. Baik janji maupun tuntutan Allah tidak kehilangan kuasanya. Tetapi bagaimana keadaan umat yang mengaku umat Allah dibandingkan dengan jemaat yang mula-mula? Di manakah Roh dan kuasa Allah yang saat itu menyertai pemberitaan Injil? Celakanya, “sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah.” Ratapan 4:1….
Ketika kita tiba pada saat terakhir, dan berdiri berhadapan dengan catatan kehidupan kita, … Tidakkah kita akan, … sangat menyesal bahwa begitu banyak waktu yang berharga telah terbuang sia-sia dalam pemuasan diri,—begitu banyak kesempatan yang diabaikan, yang, jika saja dimanfaatkan dengan benar, akan menjamin bagi kita harta yang kekal?
(RH 6 Mei 1915, Ams 144.3, PK 325.2, JNN 83, 2TT 81, MYP 398).
RATAPAN 3
Penghiburan dalam penderitaan
1 Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya. 2 Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya. 3 Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari. 4 Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya. 5 Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan. 6 Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati. 7 Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat. 8 Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku. 9 Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui. 10 Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian. 11 Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun. 12 Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah. 13 Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya. 14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari. 15 Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh. 16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu. 17 Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan. 18 Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN. 19 “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu.” 20 Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. 21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: 22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! 24 “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. 25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. 26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN. 27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya. 28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya. 29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan. 30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan. 31 Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. 32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. 33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia. 34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia, 35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi, 36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya? 37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya? 38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik? 39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! 40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN. 41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga: 42 Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni. 43 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan. 44 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus. 45 Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa. 46 Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya. 47 Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran. 48 Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku. 49 Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya, 50 sampai TUHAN memandang dari atas dan melihat dari sorga. 51 Mataku terasa pedih oleh sebab keadaan puteri-puteri kotaku. 52 Seperti burung aku diburu-buru oleh mereka yang menjadi seteruku tanpa sebab. 53 Mereka melemparkan aku hidup-hidup dalam lobang, melontari aku dengan batu. 54 Air membanjir di atas kepalaku, kusangka: “Binasa aku!” 55 “Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. 56 Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku! 57 Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!” 58 “Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku. 59 Engkau telah melihat ketidakadilan terhadap aku, ya TUHAN; berikanlah keadilan! 60 Engkau telah melihat segala dendam mereka, segala rancangan mereka terhadap aku.” 61 “Engkau telah mendengar cercaan mereka, ya TUHAN, segala rancangan mereka terhadap aku, 62 percakapan orang-orang yang melawan aku, dan rencana mereka terhadap aku sepanjang hari. 63 Amatilah duduk bangun mereka! Aku menjadi lagu ejekan mereka.” 64 “Engkau akan mengadakan pembalasan terhadap mereka, ya TUHAN, menurut perbuatan tangan mereka. 65 Engkau akan mengeraskan hati mereka; kiranya kutuk-Mu menimpa mereka! 66 Engkau akan mengejar mereka dengan murka dan memunahkan mereka dari bawah langit, ya TUHAN!”
RATAPAN 4
Sengsara Sion yang dahsyat
1 Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah; batu-batu suci itu terbuang di pojok tiap jalan. 2 Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk. 3 Serigalapun memberikan teteknya dan menyusui anak-anaknya, tetapi puteri bangsaku telah menjadi kejam seperti burung unta di padang pasir. 4 Lidah bayi melekat pada langit-langit karena haus; kanak-kanak meminta roti, tetapi tak seorangpun yang memberi. 5 Yang biasa makan yang sedap-sedap mati bulur di jalan-jalan; yang biasa duduk di atas bantal kirmizi terbaring di timbunan sampah. 6 Kedurjanaan puteri bangsaku melebihi dosa Sodom, yang sekejap mata dibongkar-bangkir tanpa ada tangan yang memukulnya. 7 Pemimpin-pemimpin lebih bersih dari salju dan lebih putih dari susu, tubuh mereka lebih merah dari pada merjan, seperti batu nilam rupa mereka. 8 Sekarang rupa mereka lebih hitam dari pada jelaga, mereka tidak dikenal di jalan-jalan, kulit mereka berkerut pada tulang-tulangnya, mengering seperti kayu. 9 Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas karena lapar, yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang. 10 Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku. 11 TUHAN melepaskan segenap amarah-Nya, mencurahkan murka-Nya yang menyala-nyala, dan menyalakan api di Sion, yang memakan dasar-dasarnya. 12 Tidak percaya raja-raja di bumi, pun seluruh penduduk dunia, bahwa lawan dan seteru dapat masuk ke dalam gapura-gapura Yerusalem. 13 Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya yang di tengah-tengahnya mencurahkan darah orang yang tidak bersalah. 14 Mereka terhuyung-huyung seperti orang buta di jalan-jalan, cemar oleh darah, sehingga orang tak dapat menyentuh pakaian mereka. 15 “Singkir! Najis!”, kata orang kepada mereka, “Singkir! Singkir! Jangan sentuh!”; lalu mereka lari dan mengembara, maka berkatalah bangsa-bangsa: “Mereka tak boleh tinggal lebih lama di sini.” 16 TUHAN sendiri mencerai-beraikan mereka, tak mau lagi Ia memandang mereka. Para imam tidak mereka hormati, dan orang-orang tua tidak mereka kasihani. 17 Selalu mata kami merindukan pertolongan, tetapi sia-sia; dari menara penjagaan kami menanti-nantikan suatu bangsa yang tak dapat menolong. 18 Mereka mengintai langkah-langkah kami, sehingga kami tak dapat berjalan di lapangan-lapangan kami; akhir hidup kami mendekat, hari-hari kami sudah genap, ya, akhir hidup kami sudah tiba. 19 Pengejar-pengejar kami lebih cepat dari pada burung rajawali di angkasa mereka memburu kami di atas gunung-gunung, menghadang kami di padang gurun. 20 Orang yang diurapi TUHAN, nafas hidup kami, tertangkap dalam pelubang mereka, dia yang kami sangka: “Dalam naungannya kami akan hidup di antara bangsa-bangsa.” 21 Bergembira dan bersukacitalah, hai puteri Edom, engkau yang mendiami tanah Us, juga kepadamu piala akan sampai, engkau akan jadi mabuk lalu menelanjangi dirimu! 22 Telah hapus kesalahanmu, puteri Sion, tak akan lagi TUHAN membawa engkau ke dalam pembuangan, tetapi kesalahanmu, puteri Edom, akan dibalas-Nya, dan dosa-dosamu akan disingkapkan-Nya.
RATAPAN 5
Doa untuk pemulihan
1 Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami. 2 Milik pusaka kami beralih kepada orang lain, rumah-rumah kami kepada orang asing. 3 Kami menjadi anak yatim, tak punya bapa, dan ibu kami seperti janda. 4 Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran. 5 Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat. 6 Kami mengulurkan tangan kepada Mesir, dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan roti. 7 Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka. 8 Pelayan-pelayan memerintah atas kami; yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada. 9 Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami. 10 Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan. 11 Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda. 12 Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka, para tua-tua tidak dihormati. 13 Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu. 14 Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang, para teruna berhenti main kecapi. 15 Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan. 16 Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa! 17 Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur: 18 karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran. 19 Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa! 20 Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama? 21 Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala! 22 Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?
(He whose “compassions fail not” (Lamentations 3:22) heard the prayer of His servant…
Throughout the period of probationary time His Spirit is entreating men to accept the gift of life…
How would human beings live if the gifts and blessings of heaven were not constantly flowing to them? God gives constantly that humans may give constantly…
All that we do is to be done willingly…. The most costly service we can render is but meager compared to the gift of God to our world. Christ is a gift every day. God gave Him to the world, and He graciously takes the gifts entrusted to His human agents for the advancement of His work in the world. Thus we show that we recognize and acknowledge that everything belongs to God, absolutely and entirely….
The standard of holiness is the same today as in the days of the apostles. Neither the promises nor the requirements of God have lost aught of their force. But what is the state of the Lord’s professed people as compared with the early church? Where is the Spirit and power of God which then attended the preaching of the gospel? Alas, “how is the gold become dim! how is the most fine gold changed!” Lamentations 4:1….
When we come to the final hour, and stand face to face with the record of our lives, … Shall we not, … bitterly regret that so many precious hours have been wasted in self-gratification,—so many opportunities neglected, which, rightly improved, would have secured for us immortal treasures?
(RH 6 Mei 1915, Pr 144.3, PK 325.2, JNN 83, 2TT 81, MYP 398).