Renungan Pagi 31 Agustus 2024

Ayat Bacaan 2 TAWARIKH 1

Pelajaran yang Paling Berharga—Doa ini (Doa Salomo dalam 2 Tawarikh 1:7-10) adalah pelajaran petunjuk yang paling berharga. Terutama sangat berharga bagi orang-orang yang dipercayakan dengan tanggung jawab dalam pekerjaan Tuhan. Ini adalah contoh doa, yang ditulis oleh Tuhan, untuk menuntun dengan benar keinginan hamba-hamba-Nya. Itu juga diberikan sebagai bimbingan bagi barangsiapa yang saat ini sedang berusaha melayani Tuhan dengan sepenuh hati….
Ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka dapat memperbaiki rencana yang telah Tuhan berikan; bahwa mereka dapat menentukan jalan bagi diri mereka sendiri yang lebih baik daripada jalan yang telah Dia tentukan bagi mereka. Orang-orang seperti itu, yang memilih hal-hal yang berasal dari manusia, sebenarnya sedang mengeraskan hati mereka terhadap pimpinan Allah, dan sedang mengikuti jalan mereka sendiri. Kecuali mereka bertobat, maka waktunya akan tiba ketika mereka akan melihat kegagalan total dari pekerjaan hidup mereka. Hikmat manusia, yang dijalankan tanpa bimbingan Kristus, merupakan unsur yang berbahaya…
Usulan Setan memang tampaknya menghadirkan keuntungan besar, tetapi akan berakhir dengan kehancuran ataupun kebinasaan. Berulang kali manusia telah menemukan melalui pengalaman hasil dari memilih untuk mengikuti rencana manusia daripada rencana yang telah dibuat Allah bagi kita. Tidakkah orang lain akan memperoleh hikmat dari pengalaman mereka? Marilah kita takut terhadap rencana apa pun yang tidak berasal dari surga. …
Pengakuan atau permuliaan apa pun yang diperoleh di luar Allah tidak akan ada nilainya; karena itu tidak dihormati di surga. Mendapatkan persetujuan manusia bukan berarti akan memenangkan persetujuan Allah. Barangsiapa yang ingin diakui oleh Allah pada hari penghakiman, harus mendengarkan nasihat-Nya dan mau diatur oleh kehendak-Nya. Hanya dengan jalan demikian maka mereka dapat menerima berkat-berkat yang melimpah yang akan membuat mereka layak menerima pujian-Nya. Mereka harus berpegang teguh pada kebenaran sampai akhir, dan menolak untuk ditarik dari kesetiaan mereka oleh proyek-proyek ambisius apa pun juga.
(2BC 1025.7, RH 14 September 1905, par 9, 6, 10).

2 TAWARIKH 1

Doa Salomo memohon hikmat

1 Salomo, anak Daud, menjadi kuat dalam kedudukannya sebagai raja; TUHAN, Allahnya, menyertai dia dan menjadikan kekuasaannya luar biasa besarnya. 2 Salomo memberi perintah kepada seluruh Israel, kepada kepala-kepala pasukan seribu dan pasukan seratus, kepada para hakim dan kepada semua pemimpin di seluruh Israel, yakni para kepala puak. 3 Lalu pergilah Salomo bersama-sama dengan segenap jemaah itu ke bukit pengorbanan yang di Gibeon, sebab di situlah Kemah Pertemuan Allah yang dibuat Musa, hamba TUHAN itu, di padang gurun. 4 –Tetapi Daud telah mengangkut tabut Allah dari Kiryat-Yearim ke tempat yang disiapkannya bagi tabut itu, –sebab ia telah memasang kemah untuk tabut itu di Yerusalem. 5 Namun mezbah tembaga yang dibuat Bezaleel bin Uri bin Hur masih ada di sana di depan Kemah Suci TUHAN. Maka ke sanalah Salomo dan jemaah itu meminta petunjuk TUHAN. 6 Salomo mempersembahkan korban di sana di hadapan TUHAN di atas mezbah tembaga yang di depan Kemah Pertemuan itu; ia mempersembahkan seribu korban bakaran di atasnya. 7 Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” 8 Berkatalah Salomo kepada Allah: “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada Daud, ayahku, dan telah mengangkat aku menjadi raja menggantikan dia. 9 Maka sekarang, ya TUHAN Allah, tunjukkanlah keteguhan janji-Mu kepada Daud, ayahku, sebab Engkaulah yang telah mengangkat aku menjadi raja atas suatu bangsa yang banyaknya seperti debu tanah. 10 Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?” 11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: “Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau, 12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau.” 13 Lalu pulanglah Salomo dari bukit pengorbanan yang di Gibeon itu, dari depan Kemah Pertemuan, ke Yerusalem dan ia memerintah atas Israel.
Paralel: 1Raj 3:3-15 (TB)

Harta kekayaan Salomo

14 Salomo mengumpulkan juga kereta-kereta dan orang-orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem. 15 Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit. 16 Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar. 17 Sebuah kereta yang didatangkan dari Misraim berharga sampai enam ratus syikal perak, dan seekor kuda sampai seratus lima puluh syikal; dan begitu juga melalui mereka dikeluarkan semuanya itu kepada semua raja orang Het dan kepada raja-raja Aram.
Paralel: 1Raj 10:26-29; 2Taw 9:25-28 (TB)

(A Most Precious Lesson—This prayer (2 Chronicles 1:7-10) is a most precious lesson of instruction. Especially is it of value to those entrusted with responsibilities in the Lord’s work. It is a sample prayer, indited by the Lord, to guide aright the desires of His servants. It is given also for the guidance of those who today are striving to serve the Lord with singleness of heart….
There are those who think that they can improve upon the plan that the Lord has given; that they can mark out for themselves a course better than the course he has marked out for them. Such ones, choosing the things that be of men, harden their hearts against God’s leading, and follow their own way. Unless they repent, the time will come when they will look upon the utter failure of their life-work. Man’s wisdom, exercised without Christ’s guidance, is a dangerous element…
Satan’s propositions appear to present great advantages, but they end in ruin. Over and over again men have found out by experience the result of choosing to follow the plans of men rather than the plans that God has made for us. Will not others gain wisdom from their experience? Let us be afraid of any plans that are not heaven-born. …
Any recognition or exaltation gained apart from God is worthless; for it is not honored in heaven. To have the approval of men does not win God’s approval. Those who would be acknowledged by God in the day of judgment, must here listen to his counsels and be governed by his will. Only thus can they receive the rich blessings that will fit them to receive his commendation. They must hold fast to the truth until the end, refusing to be drawn from their allegiance by any ambitious projects.
(2BC 1025.7, RH Sept 14 1905, par 9, 6, 10).