PELAJARAN 10 Sabat, 7 September 2024
Persembahan Sekolah Sabat Istimewa untuk UNI TANZANIA
Kiranya Persembahanmu menjadi pantulan berkat-berkat Allah dalam kehidupanmu!
Komunikasi Ilahi–Penerimaan Manusia
“Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” 1 Samuel 3:10.
“Marilah kita hidup dalam persekutuan yang erat dengan Allah. Sukacita umat Kristen timbul dari rasa kasih dan kepedulian Allah terhadap anak-anak-Nya, dan kepastian bahwa Dia tidak akan membiarkan mereka sendirian dalam kelemahan mereka. Allah tidak pernah menahankan hikmat-Nya dari mereka yang benar-benar dikuduskan. Siapa yang takut akan Dia dan mencari Dia setiap hari, berjalan dengan aman. Adalah manusia-manusia yang mau merendahkan dirinya bahkan menjadi bagai anak kecil saja yang akan diajar oleh Allah. Orang yang tidak meninggikan dirinya dapat mengisi tempat dalam rencana Allah yang tidak dapat diisi oleh orang yang merasa diri cukup, betapapun terpelajar dan seberapa siapnya pun dia pikir dirinya. Sungguh nyata bedanya antara orang yang berjalan dengan Allah, dengan yang merasa puas untuk berjalan dengan dirinya sendiri, dan percaya pada kemampuannya sendiri.” –Review and Herald, 24 Maret 1904
MINGGU
1. Hanya ketika kapankah seseorang mempunyai sesuatu untuk diajarkan?
1 Korintus 11:23. Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti.
“Dalam perlawanan-Nya terhadap kejahatan dan kerja keras-Nya bagi orang lain, Kristus memberikan teladan pendidikan tertinggi kepada umat manusia.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 36.
SENIN
2. Dengan siapakah proses belajar dari Allah akan dimulai?
Roma 2:21. Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: “Jangan mencuri,” mengapa engkau sendiri mencuri?
“Mengenal diri sendiri adalah suatu ilmu yang luar biasa…. Pengetahuan diri mengarah pada kerendahan hati dan kepercayaan kepada Allah, namun tidak menggantikan upaya perbaikan diri. Barangsiapa menyadari kekurangannya sendiri, ia tidak akan merasa susah payah untuk mencapai standar kesempurnaan fisik, mental, dan moral yang setinggi mungkin.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 67.
SELASA
3. Bagaimana cara dan apakah yang bisa diajarkan oleh para jurukabar Allah?
Kisah 8:30, 31, 35. Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: “Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” 31 Jawabnya: “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
“… Kristus menyajikan asas-asas kebenaran dalam Injil. Dalam ajaran-Nya kita dapat meminum aliran murni yang mengalir dari takhta Allah. Kristus bisa saja memberikan kepada manusia pengetahuan yang melampaui semua penyingkapan sebelumnya, dan mengesampingkan setiap penemuan lainnya. Dia dapat saja membukakan misteri demi misteri dan dapat memusatkan perhatian pada wahyu-wahyu menakjubkan ini, pemikiran yang aktif dan sungguh-sungguh dari generasi-generasi berikutnya hingga akhir zaman. Namun Dia tidak mau menyia-nyiakan sedikitpun waktu, dari mengajarkan ilmu keselamatan.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 385.
RABU
4. Apakah yang terjadi dalam proses pendidikan ilahi?
Galatia 6:6. Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
“Orang Kristen bertujuan untuk mencapai pencapaian tertinggi dengan tujuan berbuat baik kepada orang-orang lain. Pengetahuan yang dipadukan secara harmonis dengan tabiat yang seperti Kristus akan membuat manusia menjadi terang di dunia. Allah bekerja dengan usaha manusia.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 505.
KAMIS
5. Apa saja yang memungkinkan suatu ajaran dinilai sebagai ajaran yang benar?
1 Timotius 6:3, 4. Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat–yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus–dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, 4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
“Tidak hanya kekuatan intelektual tetapi juga kekuatan rohani, pemahaman tentang kebenaran, dan kerinduan akan kebaikan, ada di setiap hati. Namun demikian, melawan prinsip-prinsip ini, terdapatlah kuasa kekuatan antagonis yang sedang berjuang. Akibat dari memakan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat terlihat dalam pengalaman setiap manusia. Pada dasarnya ia mempunyai kecenderungan untuk berbuat jahat, suatu kekuatan yang, bila tanpa bantuan, ia tidak dapat melawannya. Untuk menahan kekuatan ini, untuk mencapai cita-cita yang di dalam jiwanya ia terima sebagai satu-satunya hal yang layak, ia dapat memperoleh bantuan hanya dalam satu kuasa. Kuasa kekuatan itu adalah Kristus. Kerja sama dengan kuasa kekuatan tersebut adalah kebutuhan terbesar manusia.” –Education, hal. 29.
JUMAT
6. Nasihat apakah yang diberikan sehubungan dengan pertumbuhan pengetahuan yang datangnya dari surga?
Ibrani 5:11-14. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. 12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. 13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. 14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
“Manusia menjadi tepat gunanya hanya dengan mengambil bagian dalam kodrat ilahi.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 410.
SABAT
7. Mengapa teguran yang terdapat pada pertanyaan sebelumnya diperlukan?
Titus 1:9. dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
“Meskipun ia memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, kehidupan Paulus menyingkapkan kekuatan hikmat yang langka. Prinsip-prinsip yang paling penting, prinsip-prinsip yang tidak diketahui oleh para pemikir terbesar saat itu, telah diungkapkan dalam ajaran-ajarannya dan dicontohkan dalam kehidupannya. Dia mempunyai hikmat yang terbesar, yang memberikan kecepatan wawasan dan simpati hati, yang membawa manusia berhubungan dengan manusia, dan memungkinkan dia untuk membangkitkan sifat mereka yang lebih baik dan mengilhami mereka menuju kehidupan yang lebih tinggi.” –Education, hal. 66.
Untuk direnungkan
“Bukalah pintu hati untuk ketukan Kristus. Sambutlah Tamu surgawi. Maka jikapun engkau telah ditempatkan pada kedudukan yang bertanggung jawab, engkau tidak akan mengangkat diri kepada kesia-siaan. Ada kebenaran dalam firman Allah yang maknanya belum dapat engkau pahami, tetapi ini akan terbuka bagimu dalam keindahan dan keelokkannya; karena Kristus adalah gurumu. Jika engkau telah memperbaiki masa lalu, itu masih milikmu, karena engkau telah mengumpulkan sinar terang Matahari Kebenaran. Engkau memiliki harta pengetahuan yang terus-menerus engkau tambahkan, dan dengan demikian engkau diangkat ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Berikan dan bagi-bagikanlah apa yang engkau telah terima, dan teruslah memberi, sehingga engkau dapat terus menerima.” –Review and Herald, March 24, 1904.