Renungan Pagi 3 September 2024

Ayat Bacaan 2 TAWARIKH 9

Pengenalan prinsip-prinsip yang menjauhkan dari roh rela berkorban dan cenderung memuliakan diri sendiri, disertai dengan penyimpangan besar lainnya dari rencana ilahi bagi Israel. Allah telah merancang agar umat-Nya menjadi terang dunia. Dari merekalah kemuliaan hukum-Nya akan bersinar sebagaimana dinyatakan dalam praktik hidup. Untuk melaksanakan rancangan ini, Ia telah menyebabkan bangsa pilihan itu menduduki posisi strategis di antara bangsa-bangsa di bumi… Pendapatan raja dan banyak rakyatnya meningkat pesat, tetapi betapa mahalnya! Melalui keserakahan dan kepicikan orang-orang yang kepadanya telah dipercayakan firman Allah, banyak orang yang memadati jalan-jalan raya dibiarkan tetap tidak mengenal Yehuwa…
Pada zaman kita sekarang ini, kesempatan untuk berhubungan dengan pria dan wanita dari semua golongan dan banyak bangsa jauh lebih besar daripada pada zaman Israel. Jalan-jalan raya telah berlipat ganda beribu kali lipat…
Sungguh serius pelajaran dari kegagalan Israel selama tahun-tahun ketika penguasa dan rakyat berpaling dari tujuan mulia yang mana mereka telah dipanggil untuk penuhi. Di mana mereka lemah, bahkan sampai pada titik kegagalan, maka Israel milik Allah yang hidup sekarang ini, yang menjadi wakil-wakil surga yang membentuk jemaat Kristus yang sejati, harus kuat; karena kepada merekalah tugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah dipercayakan kepada manusia, dan untuk mengantar datangnya hari penghargaan terakhir. Namun pengaruh yang sama yang menang terhadap Israel pada masa ketika Salomo memerintah masih harus dihadapi. Kekuatan musuh segala kebenaran bercokol kuat; hanya dengan kuasa Allah saja kemenangan dapat diraih. Pertikaian di hadapan kita menuntut pelaksanaan roh penyangkalan diri, untuk tidak percaya pada diri sendiri dan untuk bergantung hanya pada Allah saja, untuk penggunaan yang bijaksana dari setiap kesempatan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Berkat Tuhan akan menyertai jemaat-Nya saat mereka mau maju dengan bersatu, menyatakan kepada dunia yang sedang berada dalam kegelapan kesalahan, keindahan kekudusan, sebagaimana yang dinyatakan dalam semangat pengorbanan diri seperti Kristus, dalam meninggikan yang ilahi daripada yang manusiawi, dan dalam pelayanan yang penuh kasih dan tak kenal lelah bagi brangsiapa yang sangat membutuhkan berkat-berkat Injil…

(PK 70.5, 72.1, 73.3, 74.2).

2 TAWARIKH 9

Kunjungan ratu negeri Syeba

1 Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, maka dengan pasukan pengiring yang sangat besar dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal datanglah ia ke Yerusalem hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Setelah ia sampai kepada Salomo, dipercakapkannyalah segala yang ada dalam hatinya dengan dia. 2 Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi Salomo tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. 3 Ketika ratu negeri Syeba melihat hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, 4 makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, juru-juru minumannya dan pakaian mereka, dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercenganglah ratu itu. 5 Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, 6 tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan mereka sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh, setengah dari hikmatmu yang besar itu belum diberitahukan kepadaku; engkau melebihi kabar yang kudengar. 7 Berbahagialah orang-orangmu, dan berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! 8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran.” 9 Lalu diberikan kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah lagi ada rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu. 10 Lagipula hamba-hamba Huram dan hamba-hamba Salomo, yang membawa emas dari Ofir, membawa juga kayu cendana dan batu permata yang mahal-mahal. 11 Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi tangga-tangga untuk rumah TUHAN dan istana raja, dan juga menjadi kecapi dan gambus untuk para penyanyi. Hal seperti itu tidak pernah kelihatan sebelumnya di tanah Yehuda. 12 Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, melebihi yang dibawa ratu itu untuk raja. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama dengan pegawai-pegawainya.
Paralel: 1Raj 10:1-13 (TB)

Penghasilan Salomo dan kekayaannya

13 Adapun berat emas, yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat enam ratus enam puluh enam talenta, 14 belum terhitung yang dibawa oleh saudagar-saudagar dan pedagang-pedagang; juga semua raja Arab dan bupati-bupati di negeri itu membawa emas dan perak kepada Salomo. 15 Raja Salomo membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan, enam ratus syikal emas tempaan dipakainya untuk setiap perisai besar; 16 ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung “Hutan Libanon”. 17 Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas murni. 18 Takhta itu enam tingkatnya, dan tumpuan kakinya dari emas, yang dipautkan pada takhta itu, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa, 19 sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan. 20 Segala perkakas minuman raja Salomo dari emas dan segala barang di gedung “Hutan Libanon” itu dari emas murni; perak tidak dianggap berharga pada zaman Salomo. 21 Sebab raja mempunyai kapal-kapal yang berlayar ke Tarsis bersama-sama dengan orang-orang Huram; dan sekali tiga tahun kapal-kapal Tarsis itu datang membawa emas dan perak serta gading; juga kera dan burung merak. 22 Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat. 23 Semua raja di bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya. 24 Mereka datang masing-masing membawa persembahannya, yakni barang-barang perak dan barang-barang emas, pakaian, senjata, rempah-rempah, kuda dan bagal, dan begitulah tahun demi tahun. 25 Salomo mempunyai juga empat ribu kandang untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda, yang ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem. 26 Dan ia memerintah atas semua raja mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir. 27 Raja membuat banyaknya perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit. 28 Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari segala negeri.
Paralel: 1Raj 10:14-29; 2Taw 1:14-17 (TB)

Salomo mati

29 Selebihnya dari riwayat Salomo dari awal sampai akhir, bukankah semuanya itu tertulis dalam riwayat nabi Natan dan dalam nubuat Ahia, orang Silo itu, dan dalam penglihatan-penglihatan Ido, pelihat itu, tentang Yerobeam bin Nebat? 30 Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel empat puluh tahun lamanya. 31 Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Paralel: 1Raj 11:41-43 (TB)

(The introduction of principles leading away from a spirit of sacrifice and tending toward self-glorification, was accompanied by yet another gross perversion of the divine plan for Israel. God had designed that His people should be the light of the world. From them was to shine forth the glory of His law as revealed in the life practice. For the carrying out of this design, He had caused the chosen nation to occupy a strategic position among the nations of earth.
The revenue of the king and of many of his subjects was greatly increased, but at what a cost! Through the cupidity and shortsightedness of those to whom had been entrusted the oracles of God, the countless multitudes who thronged the highways of travel were allowed to remain in ignorance of Jehovah…
In this our day the opportunities for coming into contact with men and women of all classes and many nationalities are much greater than in the days of Israel. The thoroughfares of travel have multiplied a thousandfold…
Solemn are the lessons of Israel’s failure during the years when ruler and people turned from the high purpose they had been called to fulfill. Wherein they were weak, even to the point of failure, the Israel of God today, the representatives of heaven that make up the true church of Christ, must be strong; for upon them devolves the task of finishing the work that has been committed to man, and of ushering in the day of final awards. Yet the same influences that prevailed against Israel in the time when Solomon reigned are to be met with still. The forces of the enemy of all righteousness are strongly entrenched; only by the power of God can the victory be gained. The conflict before us calls for the exercise of a spirit of self-denial, for distrust of self and for dependence on God alone, for the wise use of every opportunity for the saving of souls. The Lord’s blessing will attend His church as they advance unitedly, revealing to a world lying in the darkness of error the beauty of holiness as manifested in a Christlike spirit of self-sacrifice, in an exaltation of the divine rather than the human, and in loving and untiring service for those so much in need of the blessings of the gospel…

(PK 70.5, 72.1, 73.3, 74.2).