Renungan Pagi 26 September 2024

Ayat Bacaan DANIEL 1

Khusus untuk Hari-hari Terakhir—Bacalah kitab Daniel. Perhatikanlah, ayat demi ayatnya, perihal sejarah kerajaan-kerajaan yang digambarkan di sana. Perhatikanlah kisah para negarawan, dewan, dan pasukan-pasukan yang kuat, dan lihatlah bagaimana Allah bekerja untuk merendahkan kesombongan manusia, dan meletakkan kemuliaan manusia dalam debu. Hanya Allah yang digambarkan sebagai yang agung. Dalam penglihatan nabi, Ia terlihat menjatuhkan seorang demi seorang penguasa yang perkasa, dan mengangkat yang lain. Ia dinyatakan sebagai raja alam semesta, yang akan mendirikan kerajaan-Nya yang kekal—Yang Lanjut Usianya, Allah yang hidup, Sumber segala hikmat, Penguasa masa kini, Penyingkap masa depan. Bacalah, dan pahamilah betapa miskinnya, betapa rapuhnya, betapa singkatnya umurnya, betapa kelirunya, betapa bersalahnya manusia dalam mengangkat jiwanya kepada kesia-siaan….
Terang yang diterima Daniel langsung dari Allah diberikan khusus untuk hari-hari terakhir ini. Penglihatan yang dilihatnya di tepi Sungai Ulai dan Sungai Hiddekel, sungai-sungai besar di Shinar, kini sedang dalam proses penggenapan, dan semua peristiwa yang dinubuatkan akan segera terjadi…
Keputusan yang Cerdas—Ketika Daniel dan teman-temannya diuji, mereka menempatkan diri mereka sepenuhnya di pihak kebenaran dan kesalehan. Mereka tidak bertindak seenaknya, tetapi dengan cerdas. Mereka memutuskan bahwa karena daging tidak menjadi makanan mereka di masa lalu, maka daging tidak boleh menjadi makanan mereka di masa mendatang, dan karena anggur dilarang bagi semua orang yang terlibat dalam pelayanan kepada Allah, maka mereka pun memutuskan untuk tidak mengkonsumsinya…
Daniel dan teman-temannya tidak tahu apa yang akan menjadi hasil dari keputusan mereka; mereka tidak tahu bahwa itu bisa saja mengorbankan nyawa mereka; tetapi mereka memutuskan untuk tetap berada di jalan yang lurus dari kesederhanaan pertarakan yang ketat bahkan ketika berada di istana Babel yang bejat…
Sementara para pemuda ini mengerjakan keselamatan mereka, Allah pun bekerja di dalam diri mereka untuk berkehendak dan melakukan apa yang berkenan kepada-Nya. Di sini dinyatakan syarat-syarat untuk kesuksesan. Untuk menjadikan kasih karunia Allah sebagai milik kita, kita harus melakukan bagian kita. Allah tidak bermaksud untuk melakukan bagi kita baik kemauan maupun perbuatan. Kasih karunia-Nya diberikan untuk bekerja di dalam kita untuk berkehendak dan berbuat, tetapi tidak pernah sebagai pengganti usaha kita. Jiwa kita harus dibangkitkan untuk bekerja sama. Roh Kudus bekerja di dalam kita, agar kita dapat mengerjakan keselamatan kita. Inilah pelajaran hidup yang Roh Kudus berusaha ajarkan kepada kita…
Kerohanian dan Kecerdasan Tumbuh Bersama—Seperti dalam kisah Daniel, seiring dengan perkembangan tabiat rohani, kemampuan intelektual pun meningkat.
(Letter 57, 1896, YI, 18 Agustus 1898, 20 Agustus 1903, 4BC 1166, 1167, RH, 22 Maret 1898).

DANIEL 1

Di istana Babel

1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. 2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya. 3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, 4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. 5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. 6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. 7 Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. 8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. 9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu; 10 tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: “Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja.” 11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: 12 “Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; 13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu.” 14 Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. 15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. 16 Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. 17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. 18 Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. 19 Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. 20 Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya. 21 Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh.

(Especially for Last Days—Read the book of Daniel. Call up, point by point, the history of the kingdoms there represented. Behold statesmen, councils, powerful armies, and see how God wrought to abase the pride of men, and lay human glory in the dust. God alone is represented as great. In the vision of the prophet He is seen casting down one mighty ruler, and setting up another. He is revealed as the monarch of the universe, about to set up His everlasting kingdom—the Ancient of days, the living God, the Source of all wisdom, the Ruler of the present, the Revealer of the future. Read, and understand how poor, how frail, how short-lived, how erring, how guilty is man in lifting up his soul unto vanity….
The light that Daniel received direct from God was given especially for these last days. The visions he saw …, are now in process of fulfillment, and all the events foretold will soon have come to pass…
An Intelligent Decision—As Daniel and his fellows were brought to the test, they placed themselves fully on the side of righteousness and truth. They did not move capriciously, but intelligently. They decided that as flesh-meat had not composed their diet in the past, it should not come into their diet in the future, and as wine had been prohibited to all who should engage in the service of God, they determined that they would not partake of it.
Daniel and his companions knew not what would be the result of their decision; they knew not but that it would cost them their lives; but they determined to keep the straight path of strict temperance even when in the courts of licentious Babylon…
While these youth were working out their own salvation, God was working in them to will and to do of His good pleasure. Here are revealed the conditions of success. To make God’s grace our own, we must act our part. The Lord does not propose to perform for us either the willing or the doing. His grace is given to work in us to will and to do, but never as a substitute for our effort. Our souls are to be aroused to cooperate. The Holy Spirit works in us, that we may work out our own salvation. This is the practical lesson the Holy Spirit is striving to teach us…
Spirituality and Intellect Grow Together—As in the case of Daniel, in exact proportion as the spiritual character is developed, the intellectual capabilities are increased. (Letter 57, 1896, YI, August 18, 1898, August 20, 1903, 4BC 1166, 1167, RH, March 22, 1898).