Ayat Bacaan DANIEL 5
Sungguh berbahaya kondisi orang-orang yang, karena sudah lelah dengan tugas mereka, beralih kepada daya tarik dunia. Sementara orang yang berbisnis asyik mengejar keuntungan, sementara pencinta kesenangan mencari pemanjaan, sementara putri mode menata perhiasannya—mungkin pada saat itulah Hakim seluruh bumi akan menjatuhkan hukuman, “Engkau telah ditimbang dengan neraca, dan didapati terlalu ringan.” Daniel 5:27.
Banyak orang sekarang perlu merenung-renungkan kata-kata ini, “TEKEL; …telah ditimbang dengan neraca, dan didapati terlalu ringan” (Daniel 5:27). Hukum Allah yang kudus, kekal, dan tidak berubah adalah standar yang dengannya manusia akan diuji. Hukum ini menetapkan apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan, dengan menyatakan, engkau harus (ini atau itu)…, dan, Jangan (begini atau begitu)….
Firman ini bermakna persis seperti yang dikatakannya. Oh, betapa sedikit yang akan siap menghadapi hukum Allah pada hari penghakiman yang besar! … Manusia, yang ditimbang terhadap hukum Allah yang kudus, didapati terlalu ringan.
Kita diterangi oleh perintah-perintah hukum, tetapi tidak seorang pun dapat menjadi benar olehnya (dengan kekuatan sendiri). Ditimbang dan didapati ringan adalah tanda alamiah kita. Tetapi Kristus adalah perantara kita, dan dengan menerima Dia sebagai Juruselamat kita, kita dapat mengklaim janji ini, “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” (Roma 5:1). (HF 303.1, HP 156.5-7, RH 8 Maret 1906).
DANIEL 5
Tulisan di dinding
1 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur. 2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu. 3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu; 4 mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. 5 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. 6 Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. 7 Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap. Berkatalah raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: “Setiap orang yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” 8 Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja. 9 Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat. 10 Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: “Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat; 11 sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum, 12 karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!” 13 Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: “Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda? 14 Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan hikmat yang luar biasa. 15 Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan itu. 16 Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” 17 Kemudian Daniel menjawab raja: “Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku. 18 Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku. 19 Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya. 20 Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya. 21 Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu. 22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini. 23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku. 24 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini. 25 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin. 26 Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; 27 Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; 28 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.” 29 Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga. 30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. 31 (6-1) Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.
(Perilous is the condition of those who, growing weary of their watch, turn to the attractions of the world. While the man of business is absorbed in the pursuit of gain, while the pleasure-lover is seeking indulgence, while the daughter of fashion is arranging her adornments—it may be in that hour the Judge of all the earth will pronounce the sentence, “Thou art weighed in the balances, and art found wanting.” Daniel 5:27.
There are many who need now to consider the words, “TEKEL; Thou art weighed in the balances, and art found wanting” (Daniel 5:27). God’s holy, everlasting, immutable law is the standard by which man is to be tried. This law defines what we shall do and what we shall not do, saying, Thou shalt, and, Thou shalt not….
This means just what it says. O how few will be prepared to meet the law of God in the great day of judgment! … Man, weighed against God’s holy law, is found wanting.
We are enlightened by the precepts of the law, but no man can by them be justified. Weighed and found wanting is our inscription by nature. But Christ is our mediator, and accepting Him as our Saviour, we may claim the promise, “Being justified by faith, we have peace with God through our Lord Jesus Christ” (Romans 5:1).
(HF 303.1, HP 156.5-7, RH March 8, 1906).