Ayat Bacaan NEHEMIA 1
Allah tidak akan membiarkan pekerjaan-Nya terhalang, meskipun para pekerja itu mungkin terbukti tidak layak. Allah memiliki orang-orang cadangan, yang siap memenuhi permintaan, agar pekerjaan-Nya dapat terjaga aman dari semua pengaruh yang mencemari. Allah akan dihormati dan dimuliakan. Ketika Roh ilahi memberi kesan pada pikiran orang yang ditunjuk oleh Allah sebagai orang yang layak untuk pekerjaan itu, ia akan menanggapi, dengan berkata, “Ini aku; utuslah aku.” (Yesaya 6:8).
Allah menunjukkan kepada orang-orang yang telah Ia lakukan begitu banyak bahwa Ia tidak akan melayani dengan dosa-dosa mereka. Ia bekerja, bukan melalui mereka yang menolak untuk melayani-Nya dengan satu tujuan, yang telah merusak jalan mereka di hadapan-Nya, tetapi melalui Nehemia; karena ia telah terdaftar namanya dalam kitab-kitab surga sebagai seorang manusia. Allah telah berkata, “Mereka yang menghormati Aku, akan Kuhormati.” (1 Samuel 2:30). Nehemia menunjukkan dirinya sebagai seorang manusia yang dapat digunakan Allah untuk menghancurkan prinsip-prinsip palsu dan memulihkan prinsip-prinsip yang lahir dari surga; dan Allah menghormati dia. Allah hendak menggunakan dalam pekerjaan-Nya orang-orang yang teguh berpegang pada prinsip, yang tidak mau terpengaruh oleh kecanggihan orang-orang yang telah kehilangan penglihatan rohani mereka.
Nehemia merendahkan dirinya di hadapan Allah, memberikan kemuliaan kepada-Nya. Demikian pula yang dilakukan Daniel di Babel. Mari kita pelajari doa-doa orang-orang ini. Mereka mengajarkan kita bahwa kita harus merendahkan diri, tetapi kita tidak boleh menghapus garis pemisah antara umat yang menaati perintah Allah dengan orang-orang yang tidak menghormati hukum-Nya.
Kita semua perlu mendekat kepada Allah. Dia akan mendekat kepada barangsiapa yang mendekati-Nya dengan kerendahan hati, dan dipenuhi dengan rasa kagum yang kudus akan keagungan-Nya yang suci, dan berdiri di hadapan-Nya dengan terpisah dari dunia.
(RH 2 Mei 1899, par.4, 5, Ms. 58, 1903, 3BC 1135.3, 4, 1136.1, 2).
NEHEMIA 1
Doa Nehemia bagi orang Israel
1 Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan, 2 datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem. 3 Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” 4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, 5 kataku: “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, 6 berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 7 Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu. 8 Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa. 9 Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana. 10 Bukankah mereka ini hamba-hamba-Mu dan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan tangan-Mu yang kuat? 11 Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” Ketika itu aku ini juru minuman raja.
The Lord will not allow his work to be hindered, even though the workmen may prove unworthy. God has men in reserve, prepared to meet the demand, that his work may be preserved from all contaminating influences. God will be honored and glorified. When the divine Spirit impresses the mind of the man appointed by God as fit for the work, he responds, saying, “Here am I; send me.”
God demonstrated to the people for whom he had done so much that he would not serve with their sins. He wrought, not through those who refused to serve him with singleness of purpose, who had corrupted their ways before him, but through Nehemiah; for he was registered in the books of heaven as a man. God has said, “Them that honor me I will honor.” Nehemiah showed himself to be a man whom God could use to put down false principles and to restore heaven-born principles; and God honored him. The Lord will use in his work men who are as true as steel to principle, who will not be swayed by the sophistries of those who have lost their spiritual eyesight.
Nehemiah humbled himself before God, giving Him the glory due unto His name. Thus also did Daniel in Babylon. Let us study the prayers of these men. They teach us that we are to humble ourselves, but that we are never to obliterate the line of demarcation between God’s commandment-keeping people and those who have no respect for His law.
We all need to draw near to God. He will draw near to those who approach Him in humility, filled with a holy awe for His sacred majesty, and standing before Him separate from the world.
(RH May 2, 1899, par.4, 5, Ms 58, 1903, 3BC 1135.3, 4, 1136.1, 2).