Ayat Bacaan NEHEMIA 3, 4
Setan Masih Menggunakan Penghinaan dan Ejekan—Pengalaman Nehemia terulang dalam sejarah umat Allah pada masa kini. Mereka yang bekerja keras demi kebenaran akan menemukan bahwa mereka tidak dapat melakukan ini tanpa membangkitkan kemarahan musuh-musuhnya. Meskipun mereka telah dipanggil oleh Allah untuk pekerjaan yang mereka lakukan, dan jalan mereka disetujui oleh-Nya, namun mereka tidak dapat luput dari celaan dan ejekan. Mereka akan dikecam sebagai orang yang suka berkhayal, tidak dapat diandalkan, suka merencanakan, munafik—singkatnya, dituduhkan apa pun yang sesuai dengan tujuan musuh-musuh mereka. Hal-hal yang paling suci akan digambarkan dalam terang yang menggelikan untuk menghibur orang-orang yang tidak saleh. Sedikit sarkasme dan kecerdasan yang rendah, dipadukan dengan rasa iri, cemburu, ketidaksalehan, dan kebencian, sudah cukup untuk membangkitkan kegembiraan si pencemooh yang tidak senonoh. Dan para pelawak yang lancang ini saling mengasah kecerdikan, dan saling memberi semangat dalam pekerjaan mereka yang menghujat. Penghinaan dan cemoohan memang menyakitkan bagi kodrat manusia; tetapi semua orang yang setia kepada Allah harus menanggungnya. Itulah cara Setan untuk menjauhkan jiwa dari melakukan pekerjaan yang telah Allah tetapkan bagi mereka.
Para pencemooh yang sombong tidak dapat dipercaya; namun, sebagaimana Setan menemukan sekelompok orang yang bersimpati kepadanya di istana surgawi, demikian pula mereka menemukan di antara para pengikut Kristus yang mengaku orang-orang yang dapat mereka pengaruhi, yang percaya bahwa mereka jujur, yang bersimpati kepada mereka, memohon demi mereka, dan dipenuhi dengan roh mereka. Mereka yang berbeda pendapat dalam hampir semua hal lainnya, akan bersatu dalam menganiaya sedikit orang yang berani menempuh jalan tugas yang lurus. Dan permusuhan yang sama yang mengarah kepada penghinaan dan cemoohan, pada kesempatan yang baik, akan mengilhami tindakan yang lebih keras dan kejam, terutama ketika para pekerja bagi Allah menjadi aktif dan berhasil. (The Southern Watchman, 12 April 1904, 3BC 1137.3, 4).
NEHEMIA 3
Para peserta dalam pembangunan
1 Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel. 2 Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri. 3 Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. 4 Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan, 5 dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka. 6 Pintu gerbang Lama diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. 7 Berdekatan dengan mereka Melaca, orang Gibeon, dan Yadon, orang Meronot, mengadakan perbaikan beserta orang-orang Gibeon dan Mizpa, yang berada di wilayah kekuasaan bupati daerah sebelah barat sungai Efrat. 8 Berdekatan dengan mereka Uziel bin Harhaya, salah seorang tukang emas, mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Hananya, seorang juru campur rempah-rempah. Mereka memperkokoh Yerusalem sampai tembok Lebar. 9 Berdekatan dengan mereka Refaya bin Hur, penguasa setengah wilayah Yerusalem yang satu mengadakan perbaikan. 10 Berdekatan dengan dia Yedaya bin Harumaf mengadakan perbaikan, tepat di depan rumahnya, dan berdekatan dengan dia Hatus bin Hasabneya. 11 Malkia bin Harim dan Hasub bin Pahat-Moab memperbaiki bagian yang lain dan menara Perapian. 12 Berdekatan dengan mereka Salum bin Halohesh, penguasa setengah wilayah Yerusalem yang lain mengadakan perbaikan bersama-sama anak-anak perempuannya. 13 Pintu gerbang Lebak diperbaiki oleh Hanun dan penduduk Zanoah. Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah. 14 Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem. Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. 15 Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran, dekat taman raja sampai pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud. 16 Di sampingnya Nehemia bin Azbuk, penguasa setengah wilayah Bet-Zur, mengadakan perbaikan sampai di depan pekuburan Daud dan sampai pada kolam buatan dan rumah para pahlawan. 17 Di sampingnya orang-orang Lewi mengadakan perbaikan, yakni Rehum bin Bani, dan berdekatan dengan dia Hasabya, penguasa setengah wilayah Kehila yang satu, untuk wilayahnya. 18 Di sampingnya saudara-saudara mereka, yakni Binui bin Henadad, penguasa setengah wilayah Kehila yang lain, mengadakan perbaikan. 19 Berdekatan dengan dia Ezer bin Yesua, penguasa Mizpa, memperbaiki bagian yang berikut, di depan pendakian ke gudang senjata, dekat Sudut. 20 Di sampingnya Barukh bin Zabai memperbaiki bagian yang berikut, dari Sudut sampai pada pintu masuk rumah imam besar Elyasib. 21 Di sampingnya Meremot bin Uria bin Hakos memperbaiki bagian yang berikut, dari pintu masuk rumah Elyasib sampai pada ujung rumah Elyasib. 22 Di sampingnya para imam, orang-orang dari Lembah Yordan, mengadakan perbaikan. 23 Di samping mereka Benyamin dan Hasub mengadakan perbaikan di depan rumah mereka. Di samping mereka Azarya bin Maaseya bin Ananya mengadakan perbaikan di samping rumahnya. 24 Di sampingnya Binui bin Henadad memperbaiki bagian yang berikut, dari rumah Azarya sampai Sudut dan sampai Penjuru. 25 Palal bin Uzai mengadakan perbaikan di depan Sudut dan di depan menara yang tinggi yang menonjol dari istana raja, dekat pelataran penjagaan. Di sampingnya Pedaya bin Paros mengadakan perbaikan 26 sampai di depan pintu gerbang Air, di sebelah timur, dan di depan menara yang menonjol. Adapun para budak di bait Allah tinggal di Ofel. 27 Di samping Pedaya orang-orang Tekoa memperbaiki bagian yang berikut, dari depan menara besar yang menonjol itu sampai tembok Ofel. 28 Mulai dari pintu gerbang Kuda para imam mengadakan perbaikan, masing-masing di depan rumahnya. 29 Di samping mereka Zadok bin Imer mengadakan perbaikan di depan rumahnya. Di sampingnya Semaya bin Sekhanya, penjaga pintu gerbang Timur. 30 Di sampingnya Hananya bin Selemya dan Hanun, anak Zalaf yang keenam, memperbaiki bagian yang berikut. Di samping mereka Mesulam bin Berekhya mengadakan perbaikan di depan biliknya. 31 Di sampingnya Malkia, seorang tukang emas, mengadakan perbaikan sampai pada rumah para budak di bait Allah dan para pedagang, di depan pintu gerbang Pendaftaran dan sampai pada kamar atas di penjuru. 32 Lalu antara kamar atas di penjuru dan pintu gerbang Domba para tukang emas dan para pedagang mengadakan perbaikan.
NEHEMIA 4
Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan
1 Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi 2 dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: “Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?” 3 Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka.” 4 Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. 5 Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun. 6 Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati. 7 Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka. 8 Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana. 9 Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka. 10 Berkatalah orang Yehuda: “Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini.” 11 Tetapi lawan-lawan kami berpikir: “Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu.” 12 Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: “Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,” 13 maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. 14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu.” 15 Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya. 16 Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda 17 yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata. 18 Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala. 19 Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain. 20 Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang bagi kita!” 21 Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu, sedang sebagian dari pada orang-orang memegang tombak dari merekahnya fajar sampai terbitnya bintang-bintang. 22 Pada waktu itu juga aku berikan perintah kepada rakyat: “Setiap orang dengan anak buahnya harus bermalam di Yerusalem, supaya mereka mengadakan penjagaan bagi kami pada malam hari, dan melakukan pekerjaannya pada siang hari.” 23 Demikianlah aku sendiri, saudara-saudaraku, anak buahku dan para penjaga yang mengikut aku, kami semua tidak sempat menanggalkan pakaian kami. Setiap orang memegang senjata dengan tangan kanan.
Satan Still Uses Contempt and Derision—The experience of Nehemiah is repeated in the history of God’s people in this time. Those who labor in the cause of truth will find that they cannot do this without exciting the anger of its enemies. Though they have been called of God to the work in which they are engaged, and their course is approved of Him, they cannot escape reproach and derision. They will be denounced as visionary, unreliable, scheming, hypocritical,—anything, in short, that will suit the purpose of their enemies. The most sacred things will be represented in a ridiculous light to amuse the ungodly. A very small amount of sarcasm and low wit, united with envy, jealousy, impiety, and hatred, is sufficient to excite the mirth of the profane scoffer. And these presumptuous jesters sharpen one another’s ingenuity, and embolden each other in their blasphemous work. Contempt and derision are indeed painful to human nature; but they must be endured by all who are true to God. It is the policy of Satan thus to turn souls from doing the work which the Lord has laid upon them.
Proud scorners are not to be trusted; yet, as Satan found in the heavenly courts a company to sympathize with him, so these find among professed followers of Christ those whom they can influence, who believe them honest, who sympathize with them, plead in their behalf, and become permeated with their spirit. Those who are at variance in almost everything else, will unite in persecuting the few who dare to pursue the straightforward path of duty. And the same enmity which leads to contempt and derision, will, at a favorable opportunity, inspire more violent and cruel measures, especially when workers for God are active and successful (The Southern Watchman, April 12, 1904, 3BC 1137.3, 4).