Renungan Pagi 23 Oktober 2024

Ayat Bacaan MATIUS 17, 18

Mengenai para murid setelah permuliaan Kristus, tertulis bahwa pada akhir peristiwa yang luar biasa itu, “mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri.” Matius 17:8. “Hanya Yesus”—dalam kata-kata ini terkandung rahasia kehidupan dan kuasa yang menandai sejarah jemaat yang mula-mula. Ketika para murid pertama kali mendengar perkataan Kristus, mereka merasakan kebutuhan mereka akan Dia. Mereka mencari, menemukan, dan mengikuti Dia. Mereka bersama-Nya di bait suci, di meja makan, di lereng gunung, di ladang ataupun padang. Mereka seperti murid-murid dengan seorang guru, yang setiap hari menerima dari-Nya pelajaran tentang kebenaran kekal…
Itu adalah pelajaran objek tentang penebusan—Yang Ilahi dari kemuliaan Bapa telah turun untuk menyelamatkan yang terhilang. Itu juga mewakili misi para murid. Bukan hanya berdiam di puncak gunung bersama Yesus, dalam jam-jam pencerahan rohani saja, kehidupan para hamba Kristus harus dihabiskan. Ada pekerjaan bagi mereka di bawah. Jiwa-jiwa yang telah diperbudak Setan sedang menantikan firman iman dan doa untuk membebaskan mereka…
Jiwa yang tulus dan menyesal akan dosanya sangat berharga di mata Allah. Dia menaruh meterai-Nya sendiri pada manusia, bukan melalui pangkat mereka, bukan melalui kekayaan mereka, bukan melalui kebesaran intelektual mereka, tetapi melalui kesatuan mereka dengan Kristus. Allah yang mulia merasa puas dengan mereka yang lemah lembut dan rendah hati…
Kita sendiri berutang segalanya kepada kasih karunia cuma-cuma Allah. Kasih karunia dalam perjanjian yang telah menetapkan pengangkatan kita sebagai anak-Nya. Kasih karunia dalam Juruselamat menghasilkan penebusan kita, kelahiran kembali kita, dan pengangkatan kita sebagai ahli waris bersama Kristus. Biarlah kasih karunia ini dinyatakan juga kepada orang-orang lain…

Penebus dunia telah menginvestasikan kuasa yang besar pada gereja-Nya. Dia menyatakan aturan-aturan yang harus diterapkan dalam kasus-kasus pengadilan dengan para anggotanya…
Kristus memberikan kuasa kepada suara gereja…
(AA 64.3, DA 429.3, 437.3, COL 250.1, 3T 428.1, 1TT 395.2).

MATIUS 17

Yesus dimuliakan di atas gunung

1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. 2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. 3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. 4 Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” 5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” 6 Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan. 7 Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: “Berdirilah, jangan takut!” 8 Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri. 9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.” 10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” 11 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” 13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Paralel: Mr 9:2-13; Luk 9:28-36 (TB)

Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan

14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 15 katanya: “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. 16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” 17 Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” 18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga. 19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” 20 Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. 21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)”
Paralel: Mr 9:14-29; Luk 9:37-43 (TB)

Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus

22 Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia 23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.
Paralel: Mr 9:30-32; Luk 9:43-45 (TB)

Yesus membayar bea untuk Bait Allah

24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” 25 Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” 26 Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya. 27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”

MATIUS 18

Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga

1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” 2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 3 lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Paralel: Mr 9:33-37; Luk 9:46-48 (TB)

Siapa yang menyesatkan orang

6 “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. 7 Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. 10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 11 (Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.)”
Paralel: Mr 9:42-48; Luk 17:1-2 (TB)

Perumpamaan tentang domba yang hilang

12 “Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”
Paralel: Luk 15:3-7 (TB)

Tentang menasihati sesama saudara

15 “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Perumpamaan tentang pengampunan

21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” 22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”

Of the disciples after the transfiguration of Christ it is written that at the close of that wonderful scene “they saw no man, save Jesus only.” Matthew 17:8. “Jesus only”—in these words is contained the secret of the life and power that marked the history of the early church. When the disciples first heard the words of Christ, they felt their need of Him. They sought, they found, they followed Him. They were with Him in the temple, at the table, on the mountainside, in the field. They were as pupils with a teacher, daily receiving from Him lessons of eternal truth…
It was an object lesson of redemption,—the Divine One from the Father’s glory stooping to save the lost. It represented also the disciples’ mission. Not alone upon the mountaintop with Jesus, in hours of spiritual illumination, is the life of Christ’s servants to be spent. There is work for them down in the plain. Souls whom Satan has enslaved are waiting for the word of faith and prayer to set them free…
The sincere, contrite soul is precious in the sight of God. He places His own signet upon men, not by their rank, not by their wealth, not by their intellectual greatness, but by their oneness with Christ. The Lord of glory is satisfied with those who are meek and lowly in heart…
We ourselves owe everything to God’s free grace. Grace in the covenant ordained our adoption. Grace in the Saviour effected our redemption, our regeneration, and our exaltation to heirship with Christ. Let this grace be revealed to others
The world’s Redeemer has invested great power with His church. He states the rules to be applied in cases of trial with its members…
Christ gives power to the voice of the church… (AA 64.3, DA 429.3, 437.3, COL 250.1, 3T 428.1, 1TT 395.2).