Renungan Pagi 27 Oktober 2024

Ayat Bacaan MARKUS 5, 6

Meskipun orang-orang Gergesa belum menerima Yesus, Dia tidak meninggalkan mereka dalam kegelapan yang telah mereka pilih. Ketika mereka meminta-Nya pergi dari mereka, mereka tidak mendengar perkataan-Nya. Mereka tidak tahu apa yang mereka tolak. Oleh karena itu, Dia kembali mengirimkan terang kepada mereka, dan melalui mereka yang tidak akan mereka tolak untuk dengarkan…
Pertemuan dengan orang-orang yang kerasukan setan di Gergesa memberikan pelajaran bagi para murid. Itu menunjukkan kedalaman kehinaan yang Setan ingin tarik ke seluruh umat manusia, dan misi Kristus untuk membebaskan manusia dari kuasa-nya ini. Makhluk-makhluk celaka itu, yang tinggal di tempat kuburan, dirasuki setan, dalam perbudakan nafsu yang tak terkendali dan hawa nafsu yang menjijikkan, menggambarkan apa yang akan terjadi pada manusia jika menyerah pada kekuatan setan. Pengaruh Setan terus-menerus diberikan kepada manusia untuk mengalihkan indera, mengendalikan pikiran untuk kejahatan, dan menghasut untuk melakukan kekerasan dan kejahatan. Dia melemahkan tubuh, menggelapkan intelek, dan merendahkan jiwa. Setiap kali manusia menolak undangan Juruselamat, mereka berarti menyerahkan diri mereka kepada Setan. Banyak orang di segala bidang dalam kehidupan, di rumah, dalam bisnis, dan bahkan di gereja, yang melakukan hal ini hari ini…
Dan jiwa-jiwa yang telah direndahkan menjadi alat Setan melalui kuasa Kristus masih dapat diubah menjadi utusan kebenaran, dan diutus oleh Anak Allah untuk memberitakan “hal-hal besar (segala sesuatu) yang telah diperbuat oleh Tuhan kepadamu, dan Ia telah mengasihani engkau.” (Markus 5:19)…
Iman Dibutuhkan Setiap Langkah—Iman dibutuhkan dalam hal-hal yang lebih kecil maupun yang lebih besar dalam kehidupan. Dalam semua minat dan pekerjaan kita sehari-hari, kekuatan Allah yang menopang menjadi nyata bagi kita melalui kepercayaan yang kekal…
Melalui iman yang berpegang teguh pada kuasa ilahi-Nya, penyembuhan itu dilakukan…
Bagi banyak pikiran, misteri yang dalam menyelimuti nasib Yohanes Pembaptis. Mereka mempertanyakan mengapa ia harus dibiarkan merana dan mati di penjara. Misteri pemeliharaan yang tampak gelap ini tidak dapat ditembus oleh penglihatan manusiawi kita; tetapi itu tidak akan pernah dapat menggoyahkan keyakinan kita kepada Allah ketika kita mengingat bahwa Yohanes hanyalah seorang yang ikut serta ambil bagian dalam penderitaan Kristus. Semua orang yang mengikuti Kristus akan mengenakan mahkota pengorbanan. Mereka pasti akan disalahpahami oleh orang-orang yang suka mementingkan diri sendiri, dan akan dijadikan sasaran serangan ganas Setan. Prinsip pengorbanan diri inilah yang akan dihancurkan oleh kerajaan-Nya, dan Ia akan berperang melawannya di mana pun hal itu terjadi…
Dengan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengangkat tabir dari dunia alam, dan menyingkapkan kuasa yang senantiasa dijalankan demi kebaikan kita. Dalam menghasilkan panenan di bumi, Allah melakukan mukjizat setiap hari. Melalui agen-agen alam, pekerjaan yang sama yang dilakukan dalam memberi makan banyak orang diselesaikan. Manusia menyiapkan tanah dan menabur benih, tetapi kehidupan dari Allah-lah yang menyebabkan benih itu berkecambah…
Dalam tindakan Kristus dalam menyediakan kebutuhan jasmani bagi banyak orang yang lapar, terbungkus sebuah pelajaran rohani yang mendalam bagi semua hamba-Nya. Kristus menerima dari Bapa; Ia membagikannya kepada para murid; mereka membagikannya kepada banyak orang; dan orang-orang lain kepada satu sama lainnya lagi. Jadi semua orang yang bersatu dengan Kristus akan menerima dari-Nya roti kehidupan, makanan surgawi, dan akan membagikannya kepada orang lain…
(DA 340.2, 341.1, 2, Ed 255 (1903), 2MCP 235.2, HLv 232.1, DA 367.3, 369.3).

MARKUS 5

Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa

1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.” 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. 14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. 16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. 17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. 18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” 20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Paralel: Mat 8:28-34; Luk 8:26-39 (TB)

Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan

21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” 24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. 25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. 28 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” 29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” 31 Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” 32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” 35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” 36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!” 37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. 39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” 40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. 41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” 42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. 43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Paralel: Mat 9:18-26; Luk 8:40-56 (TB)

MARKUS 6

Yesus ditolak di Nazaret

1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. 2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? 3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. 4 Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” 5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
Paralel: Mat 13:53-58; Luk 4:16-30 (TB)

Yesus mengutus kedua belas rasul

6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. 7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, 9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. 10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. 11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Paralel: Mat 10:5-15; Luk 9:1-6 (TB)

Yohanes Pembaptis dibunuh

14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” 15 Yang lain mengatakan: “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan: “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” 16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi.” 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: “Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”, 23 lalu bersumpah kepadanya: “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!” 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: “Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: “Kepala Yohanes Pembaptis!” 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!” 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Paralel: Mat 14:1-12; Luk 9:7-9 (TB)

Yesus memberi makan lima ribu orang

30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 31 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. 32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. 33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. 34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. 35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. 36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.” 37 Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?” 38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.” 39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. 40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. 41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. 42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. 43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. 44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Paralel: Mat 14:13-21; Luk 9:10-17; Yoh 6:1-13 (TB)

Yesus berjalan di atas air

45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” 51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Paralel: Mat 14:22-33; Yoh 6:16-21 (TB)

Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret

53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. 54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. 56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Paralel: Mat 14:34-36 (TB)

Though the people of Gergesa had not received Jesus, He did not leave them to the darkness they had chosen. When they bade Him depart from them, they had not heard His words. They were ignorant of that which they were rejecting. Therefore He again sent the light to them, and by those to whom they would not refuse to listen…
The encounter with the demoniacs of Gergesa had a lesson for the disciples. It showed the depths of degradation to which Satan is seeking to drag the whole human race, and the mission of Christ to set men free from his power. Those wretched beings, dwelling in the place of graves, possessed by demons, in bondage to uncontrolled passions and loathsome lusts, represent what humanity would become if given up to satanic jurisdiction. Satan’s influence is constantly exerted upon men to distract the senses, control the mind for evil, and incite to violence and crime. He weakens the body, darkens the intellect, and debases the soul. Whenever men reject the Saviour’s invitation, they are yielding themselves to Satan. Multitudes in every department in life, in the home, in business, and even in the church, are doing this today…
And souls that have been degraded into instruments of Satan are still through the power of Christ transformed into messengers of righteousness, and sent forth by the Son of God to tell what “great things the Lord hath done for thee, and hath had compassion on thee.” (Mark 5:19)…
Faith Needed Every Step of the Way—Faith is needed in the smaller no less than in the greater affairs of life. In all our daily interests and occupations the sustaining strength of God becomes real to us through an abiding trust…
Through the faith which took hold on His divine power, the cure was wrought…
To many minds a deep mystery surrounds the fate of John the Baptist. They question why he should have been left to languish and die in prison. The mystery of this dark providence our human vision cannot penetrate; but it can never shake our confidence in God when we remember that John was but a sharer in the sufferings of Christ. All who follow Christ will wear the crown of sacrifice. They will surely be misunderstood by selfish men, and will be made a mark for the fierce assaults of Satan. It is this principle of self-sacrifice that his kingdom is established to destroy, and he will war against it wherever manifested…
In feeding the five thousand, Jesus lifts the veil from the world of nature, and reveals the power that is constantly exercised for our good. In the production of earth’s harvests God is working a miracle every day. Through natural agencies the same work is accomplished that was wrought in the feeding of the multitude. Men prepare the soil and sow the seed, but it is the life from God that causes the seed to germinate…
In Christ’s act of supplying the temporal necessities of a hungry multitude is wrapped up a deep spiritual lesson for all His workers. Christ received from the Father; He imparted to the disciples; they imparted to the multitude; and the people to one another. So all who are united to Christ will receive from Him the bread of life, the heavenly food, and impart it to others
(DA 340.2, 341.1, 2, Ed 255 (1903), 2MCP 235.2, HLv 232.1, DA 367.3, 369.3).