Ayat Bacaan YOHANES 2, 3
Rencana keselamatan, yang menyatakan keadilan dan kasih Allah, menyediakan perlindungan kekal untuk mencegah terjadinya pembelotan di dunia-dunia yang belum jatuh, serta sebagai perlindungan juga di antara jiwa-jiwa yang mau ditebus oleh darah Anak Domba. Satu-satunya harapan kita adalah kepercayaan yang sempurna kepada darah-Nya yang dapat menyelamatkan sepenuhnya semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia. Kematian Kristus di kayu salib di Kalvari adalah satu-satunya harapan kita di dunia ini, dan itu akan menjadi tema kita di dunia yang akan datang. Oh, betapa besarnya nilai penebusan yang tak terpahami! Jika saja kita memahaminya, maka kita akan lebih banyak membicarakannya. Karunia Allah dalam Anak-Nya yang terkasih adalah ungkapan kasih yang sungguh tiada dapat terpahami. Itu adalah hal terbesar yang dapat dilakukan Allah demi memelihara kehormatan hukum-Nya, namun tetap dapat menyelamatkan pelanggar-nya. Mengapa manusia tidak mempelajari tema penebusan? Itu adalah mata pelajaran terbesar yang dapat dipelajari pikiran manusia. Jika saja manusia mau merenung-renungkan kasih Kristus, yang dinyatakan di kayu salib, maka iman mereka akan diperkuat untuk memperoleh pahala dari darah-Nya yang telah tercurah, dan mereka akan dibersihkan dan diselamatkan dari dosa…
Ilmu Penebusan—Rancangan penebusan adalah jauh melampaui pemahaman pikiran manusia. Kerendahan hati yang besar dari pihak Allah merupakan misteri yang berada di luar jangkauan pemahaman kita. Keagungan rencana itu tidak dapat dipahami sepenuhnya, dan Hikmat yang tak terbatas pun tidak dapat merancang rencana yang akan melampauinya. Rencana itu hanya dapat berhasil melalui keilahian yang dibalut dengan kemanusiaan, melalui Kristus yang menjadi manusia, dan menanggung murka yang ditimbulkan oleh dosa karena pelanggaran hukum Allah. Melalui rencana ini, Allah yang agung dan dahsyat dapat berlaku adil, dan sekaligus menjadi pembenar bagi barangsiapa yang percaya kepada Yesus, dan yang menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi mereka. Inilah ilmu penebusan surgawi, ilmu penyelamatan manusia dari kehancuran kekal, dan hanya dapat terlaksana melalui penjelmaan Anak Allah dalam bentuk kemanusiaan, melalui kemenangan-Nya atas dosa dan kematian, dan dalam upaya memahami rencana ini semua makhluk yang terbatas tidak dapat sepenuhnya memahaminya...
Baptisan dengan air dan roh—Sambil mengangkat tangan-Nya dengan martabat yang tenang, Juruselamat menekankan kebenaran itu dengan keyakinan yang lebih besar, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Nikodemus menjadi tahu bahwa maksud Kristus di sini merujuk pada baptisan air dan pembaharuan hati oleh Roh Allah. Ia pun diyakinkan bahwa ia sedang berada di hadirat Dia yang telah dinubuatkan oleh Yohanes Pembaptis... (ST, 30 Desember 1889, Letter 43, 1895). 5BC 1132.9, 1133.4, HLv 107.3.
YOHANES 2
Perkawinan di Kana
1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” 4 Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” 5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” 6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. 8 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. 9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki, 10 dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” 11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. 12 Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.
Yesus di Kapernaum Yesus menyucikan Bait Allah
13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” 17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” 18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” 19 Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” 20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” 21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. 23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. 24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, 25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Paralel: Mat 21:12-13; Mr 11:15-17; Luk 19:45-46 (TB)
YOHANES 3
Percakapan dengan Nikodemus
1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. 2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” 3 Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” 4 Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” 5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. 6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. 7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” 9 Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” 10 Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? 11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. 12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? 13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Kesaksian Yohanes tentang Yesus
22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. 23 Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, 24 sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. 25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. 26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.” 27 Jawab Yohanes: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. 28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. 29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. 31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. 32 Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. 33 Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. 34 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. 35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. 36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
The plan of salvation, making manifest the justice and love of God, provides an eternal safeguard against defection in unfallen worlds, as well as among those who shall be redeemed by the blood of the Lamb. Our only hope is perfect trust in the blood of Him who can save to the uttermost all that come unto God by Him. The death of Christ on the cross of Calvary is our only hope in this world, and it will be our theme in the world to come. Oh, we do not comprehend the value of the atonement! If we did, we would talk more about it. The gift of God in His beloved Son was the expression of an incomprehensible love. It was the utmost that God could do to preserve the honor of His law, and still save the transgressor. Why should man not study the theme of redemption? It is the greatest subject that can engage the human mind. If men would contemplate the love of Christ, displayed in the cross, their faith would be strengthened to appropriate the merits of His shed blood, and they would be cleansed and saved from sin…
The Science of Redemption—The scheme of redemption far exceeds the comprehension of the human mind. The great condescension on the part of God is a mystery that is beyond our fathoming. The greatness of the plan cannot be fully comprehended, nor could infinite Wisdom devise a plan that would surpass it. It could only be successful by the clothing of divinity with humanity, by Christ becoming man, and suffering the wrath which sin has made because of the transgression of God’s law. Through this plan the great, the dreadful God can be just, and yet be the justifier of all who believe in Jesus, and who receive Him as their personal Saviour. This is the heavenly science of redemption, of saving men from eternal ruin, and can be carried out only through the incarnation of the Son of God in humanity, through His triumph over sin and death, and in seeking to fathom this plan all finite intelligences are baffled…
Raising His hand with quiet dignity, the Saviour pressed the truth home with greater assurance, “Verily, verily, I say unto thee, except a man be born of water and of the Spirit, he cannot enter into the kingdom of God.” Nicodemus knew that Christ here referred to the water baptism and the renewing of the heart by the Spirit of God. He was convinced that he was in the presence of the One whom John the Baptist had foretold. (ST, December 30, 1889, Letter 43, 1895). 5BC 1132.9, 1133.4, HLv 107.3.