Ayat Bacaan YOHANES 14, 15
Ketaatan adalah Mungkin dalam Kemanusiaan Kita—Kita tidak boleh melayani Allah seolah-olah kita bukan manusia, tetapi kita harus melayani Dia dalam kodrat yang kita miliki, yang telah ditebus oleh Anak Allah; melalui kebenaran Kristus kita akan berdiri di hadapan Allah dengan pengampunan, dan bahkan menjadi seolah-olah kita tidak pernah berdosa. Kita tidak akan pernah memperoleh kekuatan dalam mempertimbangkan apa yang mungkin kita lakukan jika kita adalah malaikat. Kita harus berbalik dalam iman kepada Yesus Kristus, dan menunjukkan kasih kita kepada Allah melalui ketaatan pada perintah-perintah-Nya…
Allah Mengasihi Orang yang Taat Seperti Ia Mengasihi Anak-Nya Sendiri—Orang percaya dapat memberikan kesaksian dalam kehidupan dan dalam tabiatnya bahwa Allah mengasihi manusia yang menaati perintah-perintah-Nya sebagaimana Dia mengasihi Anak-Nya. Betapa ajaib pernyataan ini—hampir-hampir melampaui jangkauan pemahaman pikiran yang terbatas!
Keterpisahan dan Keterikatan—Persatuan dengan Kristus melalui iman yang hidup adalah kekal; sementara setiap persatuan lainnya pasti binasa. Kristus terlebih dahulu memilih kita, dan membayar harga yang tak terbatas untuk penebusan kita; dan orang percaya sejati akan memilih Kristus sebagai yang pertama, dan terakhir, dan yang terbaik dalam segala hal. Namun, persatuan ini mengorbankan sesuatu bagi kita. Ini adalah hubungan ketergantungan yang mutlak yang harus dijalin oleh makhluk yang sombong. Semua yang membentuk persatuan ini harus merasakan kebutuhan mereka akan darah Kristus yang menebus. Mereka harus mengalami perubahan hati. Mereka harus menyerahkan keinginan mereka sendiri kepada keinginan Allah. Akan ada pergumulan dengan rintangan lahiriah dan batiniah. Harus ada pekerjaan pelepasan yang menyakitkan, juga pekerjaan pengikatan. Kesombongan, keegoisan, keangkuhan, dan keduniawian—dengan segala dosa dalam segala bentuknya—harus ditaklukkan, jika kita ingin memasuki persatuan dengan Kristus. Alasan mengapa banyak orang merasa kehidupan Kristen begitu sulit, dan mengapa mereka begitu berubah-ubah ataupun terombang-ambing, dan begitu tidak menentu, adalah, karena mereka mencoba untuk melekatkan diri mereka kepada Kristus tanpa mau melepaskan diri dari berhala-berhala yang disayangi….
Orang percaya menjadi satu di dalam Kristus; tetapi satu cabang tidak dapat ditopang oleh cabang yang lain. Makanan harus diperoleh melalui hubungan yang hidup dengan Pokok Anggur. Kita harus merasakan ketergantungan kita yang mutlak kepada Kristus. Kita harus hidup oleh iman kepada Anak Allah. Itulah arti dari perintah, “Tinggallah di dalam Aku.” Kehidupan yang kita jalani dalam daging bukanlah untuk keinginan manusia, dan bukan untuk menyenangkan musuh Allah kita, tetapi untuk melayani dan menghormati Dia yang mengasihi kita, dan yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita. Sekedar persetujuan belaka terhadap persatuan ini, sementara kasih sayang tidak terlepas dari dunia, dengan kesenangannya dan pemborosannya, hanya akan membuat hati semakin berani dalam ketidaktaatan… (Ms 1, 1892, Letter 11a, 1894, ST, 29 November 1910, RH, 13 Desember 1887). 5BC 1142.5-6, 1143.8, 1149.1.
YOHANES 14
Rumah Bapa
1 “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” 5 Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” 6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” 8 Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” 9 Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.“
Yesus menjanjikan Penghibur
15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. 18 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. 19 Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup. 20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. 21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” 22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” 23 Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. 24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. 25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; 26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.”
YOHANES 15
Pokok anggur yang benar
1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.“
Perintah supaya saling mengasihi
9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.“
Dunia membenci Yesus dan murid-murid-Nya
18 “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. 20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. 21 Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku. 22 Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka! 23 Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku. 24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku. 25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan. 26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
Obedience Possible in Our Humanity—We are not to serve God as if we were not human, but we are to serve Him in the nature we have, that has been redeemed by the Son of God; through the righteousness of Christ we shall stand before God pardoned, and as though we had never sinned. We will never gain strength in considering what we might do if we were angels. We are to turn in faith to Jesus Christ, and show our love to God through obedience to His commands…
God Loves the Obedient as His Own Son—The believer may bear the testimony in his life and character that God loves the human agent who obeys His commands as He loves His Son. How amazing is this statement—almost beyond the comprehension of the finite mind!
Detachment as Well as Attachment—A union with Christ by living faith is enduring; every other union must perish. Christ first chose us, paying an infinite price for our redemption; and the true believer chooses Christ as first, and last, and best in everything. But this union costs us something. It is a relation of utter dependence to be entered into by a proud being. All who form this union must feel their need of the atoning blood of Christ. They must have a change of heart. They must submit their own will to the will of God. There will be a struggle with outward and internal obstacles. There must be a painful work of detachment, as well as a work of attachment. Pride, selfishness, vanity, worldliness—sin in all its forms—must be overcome, if we would enter into a union with Christ. The reason why many find the Christian life so deplorably hard, why they are so fickle, so variable, is, they try to attach themselves to Christ without detaching themselves from these cherished idols….
Believers become one in Christ; but one branch cannot be sustained by another. The nourishment must be obtained through vital connection with the Vine. We must feel our utter dependence on Christ. We must live by faith in the Son of God. That is the meaning of the injunction, “Abide in me.” The life we live in the flesh is not to the will of men, not to please our Lord’s enemies, but to serve and honor Him who loved us, and gave Himself for us. A mere assent to this union, while the affections are not detached from the world, its pleasures and its dissipations, only emboldens the heart in disobedience… (Manuscript 1, 1892, Letter 11a, 1894, ST, November 29, 1910, found also at RH, December 13, 1887). 5BC 1142.5-6, 1143.8, 1149.1.