Pelajaran Sekolah Sabat 23 November 2024

TEMA SEMESTER: HIKMAT ILAHI

Pelajaran 21 Sabat, 23 November 2024

Pengetahuan yang Paling Penting

“… Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya” Pengkhotbah 7:12.

“Yesus, Juruselamat yang penuh kasih, memohon penduduk bumi yang tertimpa musibah untuk datang kepada-Nya. Ia berkata: ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.’ (Matius 11:28-30). Oh, sudahkah engkau menemukan kelegaan ini? Sudahkah engkau pergi ke sumber air hidup untuk minum? Pengetahuan tentang Allah adalah yang paling penting bagimu. Sudahkah engkau menemukannya? Yesus berkata: ‘Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.’ ‘Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.’ (Yohanes 17:2, 3). Bukti pengetahuan kita tentang Allah dan Anak-Nya akan terlihat dalam kenyataan bahwa kita menyatakan Dia dalam kehidupan dan tabiat, bahwa kita memperkenalkan Dia kepada orang-orang lain.”Signs of the Times, 19 Juni 1893.

MINGGU                                                                                                     

1. Hanya pada siapakah seseorang dapat percaya?

2 Timotius 1:12. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

“Kita harus tahu sendiri apa yang menjadi bagian dari Kekristenan, apa itu kebenaran, apa iman yang telah kita terima, apa saja aturan Alkitab – aturan yang diberikan kepada kita dari otoritas tertinggi.” –Mind, Character, and Personality, jilid 2, hal. 535.

SENIN

2. Apakah yang menunjukkan bahwa seseorang mengenal Allah?

1 Yohanes 2:3. Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

“Serahkan dirimu kepada Yesus, untuk dibentuk dan dibentuk oleh-Nya, agar kamu dapat dijadikan bejana-bejana yang mulia. Godaan-godaanmu, ide-idemu, perasaan-perasaanmu, semuanya harus diletakkan di kaki salib. Maka jiwa akan siap mendengarkan firman-firman petunjuk ilahi.” –Mind, Character, and Personality, jilid 2, hal. 541.

SELASA                                              

3. Jaminan apa yang harus dimiliki seseorang?

1 Yohanes 2:5. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

“Setiap dorongan atau keinginan yang baik adalah karunia Allah; iman menerima dari Allah kehidupan yang hanya dapat menghasilkan pertumbuhan dan ketepatgunaan sejati.” –Gospel Workers, hal. 259.

RABU                                                

4. Apakah pembuktinya?

Yohanes 15:4. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku

“Bagi hati yang telah dimurnikan, semuanya berubah. Transformasi karakter adalah kesaksian kepada dunia tentang Kristus yang berdiam di dalam diri. Roh Allah menghasilkan kehidupan baru dalam jiwa, membawa pikiran dan keinginan ke dalam ketaatan kepada kehendak Kristus; dan manusia batiniah diperbarui menurut gambar Allah. Pria dan wanita yang lemah dan bersalah menunjukkan kepada dunia bahwa kuasa kasih karunia yang menebus dapat menyebabkan karakter yang salah berkembang menjadi simetri dan berbuah berlimpah.” –Prophets and Kings, hal. 233.

KAMIS                                               

5. Pengetahuan tentang Allah apakah yang secara langsung mempengaruhi jiwa?

1 Yohanes 2:29. Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya.

“Barangsiapa yang mau sungguh-sungguh menyucikan jiwa mereka dengan menaati kebenaran akan memiliki pandangan yang paling rendah hati tentang diri mereka sendiri. Semakin dekat mereka memandang pada tabiat Kristus yang tak bercacat, maka semakin kuat kerinduan mereka untuk menjadi serupa dengan gambar-Nya, dan semakin sedikit mereka akan melihat kemurnian atau kekudusan dalam diri mereka. Namun sementara kita harus menyadari kondisi kita yang berdosa, kita harus bergantung kepada Kristus sebagai kebenaran kita, pengudusan kita, dan penebusan kita.” –Testimonies for the Church, jilid 5, hal. 471.

JUMAT                                              

6. Apakah dampak dari hal ini (pengetahuan tentang Allah) terhadap setiap anak Tuhan?

Yohanes 3:5, 6. Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. 6Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

“Ketika hati dimurnikan dari sifat mementingkan diri dan keegoisan, maka hati akan menjadi selaras dengan pekabaran yang Allah kirimkan kepada mereka. Pengertian menjadi lebih tajam, kepekaan menjadi lebih baik. Keserupaan akan menghargai sumbernya. ‘Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah.’” –Testimonies for the Church, jilid 5, hal. 695.

SABAT                                               

7. Pemikiran kuat apakah yang menjadi motivator besar bagi orang beriman?

1 Yohanes 3:2. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

“Dengan memandang pada Yesus, kita memperoleh pandangan yang lebih terang dan lebih jelas tentang Allah, dan dengan memandangnya, kita menjadi diubahkan. Kebaikan, kasih terhadap sesama manusia, menjadi naluri alami kita. Kita mengembangkan tabat yang merupakan padanan dari tabiat ilahi. Dengan bertumbuh ke dalam keserupaan-Nya, maka kita memperluas kapasitas kita untuk mengenal Allah. Kita semakin masuk ke dalam persekutuan dengan dunia surgawi, dan kita memiliki kuasa yang terus meningkat untuk menerima kekayaan pengetahuan dan hikmat kekekalan.” –Christ’s Object Lessons, hal. 355.

Untuk direnungkan  

“‘Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan.’ Amsal 1:7. Satu kalimat Alkitab ini lebih berharga daripada sepuluh ribu ide atau argumen manusia. Barangsiapa yang menolak mengikuti jalan Tuhan akhirnya akan menerima kalimat, ‘Enyahlah dari hadapan-Ku.’ Namun ketika kita tunduk pada jalan Tuhan, Tuhan Yesus menuntun pikiran kita dan memenuhi bibir kita dengan keyakinan. Kita dapat menjadi kuat di dalam Tuhan dan dalam kuasa-Nya. Menerima Kristus, kita dibalut dengan kuasa. Juruselamat yang tinggal di dalam diri kita menjadikan kuasa-Nya sebagai milik kita. Kebenaran menjadi barang dagangan kita. Tidak ada ketidakbenaran yang terlihat dalam hidup. Kita mampu mengucapkan kata-kata yang tepat waktu kepada mereka yang tidak mengenal kebenaran. Kehadiran Kristus di dalam hati adalah kuasa yang menyegarkan, yang menguatkan seluruh keberadaan.”Counsels on Health, hal. 253.