Bacaan Minggu Sembahyang 2024

Dibacakan pada 6-14 DESEMBER 2024

Berdoalah Setiap Waktu

Efesus 6:18

Daftar Isi

PENDAHULUAN
Bacaan 1 Jumat, 6 Desember 2024 TETAPLAH BERDOA Ellen G. White.
Bacaan 2 Sabat, 7 Desember 2024 YESUS DAN DOA Humberto Avellaneda, Kolombia / AS.
Bacaan 3 Minggu, 8 Desember 2024 DOA BAPA KAMI Elijah Zwane, Swaziland.
Bacaan 4 Selasa, 10 Desember 2024 BERDOA BAGI MUSUH-MUSUHMU Pablo Hunger, Argentina / AS.
Bacaan 5 Rabu, 11 Desember 2024 DOA YANG MENYEMBUHKAN Idel Suarez, Jr., AS.
Bacaan 6 Jumat, 13 Desember 2024 SELALU BERDOA Danilo Monterroso, Guatemala
Bacaan 7 Sabat, 14 Desember 2024 DOA DI MASA AKHIR ZAMAN Tzvetan Petkov, Bulgaria/AS.

PENDAHULUAN

Saudara dan Saudari yang Terkasih di dalam Tuhan, kami menyapamu dengan nasihat Firman Kudus ini: “Tetaplah berdoa.” 1 Tesalonika 5:17.

Kata-kata Firman yang disampaikan rasul Paulus ini bersifat penting dan mutlak. Pertama, dia mengajak kita berdoa. Doa adalah perbuatan kita untuk berbicara dengan Allah. Ketika kita berdoa, kita berbicara kepada Bapa dan mengungkapkan perasaan, pergumulan, keinginan, dan perasaan ataupun emosi kita. Singkatnya, kita membuka hati kita kepada-Nya. Suatu hak istimewa yang luar biasa! Setiap putra dan putri Allah dapat naik ke takhta kasih karunia melalui doa. Yesus mengungkapkan pemikiran ini ketika Dia berkata, “Mintalah, maka kamu akan diberi;…”

Sangat penting bagi kita untuk meminta kepada Allah apa yang ingin kita terima dari-Nya. Kristus mengakhiri pengajaran-Nya mengenai hal ini dalam khotbah di atas bukit dengan menyatakan, “… apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya?” Matius 7:7, 11. Tidak mungkin menerima sesuatu dari Allah jika kita tidak menginginkannya, apalagi jika kita tidak memintanya. Memang benar bahwa setiap orang (termasuk ateis sekalipun) menerima banyak hal dari atas tanpa memintanya, seperti anugerah kehidupan, udara yang dihirup, matahari yang menghangatkan bumi, dan makanan yang berasal dari tanah. Namun, beberapa aspek kehidupan dapat diubah atau diperbaiki hanya jika seseorang memintanya kepada Allah, Sang Pencipta kehidupan.

Pikirkanlah ini: Apa yang akan terjadi di Mesir selama masa kelaparan tujuh tahun jika Yusuf tidak menjadi perdana menteri? Atau bagaimana jika Daniel dan ketiga temannya tidak berada di istana Babel bersama orang-orang bijak ketika itu? Mereka dan banyak tokoh Alkitab lainnya adalah orang-orang yang beriman dan suka berdoa. Yusuf dihina dan dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya. Jika dia tidak dikuatkan oleh doa, dia akan kewalahan oleh keadaan yang dialaminya. Jika Daniel, sebagai hamba Raja Nebukadnezar, tidak membiasakan diri berdoa, maka Allah tidak akan pernah bisa memberitahunya mimpi raja dan maknanya. Raja terkesan dengan kesetiaan dan tabiat nabi tersebut; dan setelah mengalami pengalaman unik bersama Allah, raja memuji dan menghormati-Nya melalui kata-kata terakhirnya yang tercatat dalam Daniel 4:37.

Contoh doa yang paling menonjol dalam seluruh Kitab Suci adalah doa Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Doa kepada Bapa-Nya adalah bagai oksigen yang menopang-Nya. Doa bukan hanya sekedar pilihan tetapi merupakan makanan bagi jiwa-Nya. Dia tahu bahwa keselamatan manusia bergantung pada doa seperti itu, yang sederhana dan mendasar. Sayangnya, kebanyakan orang mengabaikannya. Itulah sebabnya kata-kata tentang Yesus ini menjadi begitu penting: “Dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.” Lukas 6:12.

Penebusan setiap manusia bergantung pada ketaatan Kristus pada hukum suci. Ini tidak mungkin terjadi dalam wujud manusia-Nya jika Dia tidak memiliki hubungan yang begitu lengkap dan sempurna dengan Bapa-Nya. Dan hal yang sama ini pun berlaku bagi kita. Tidak mungkin bagi kita untuk menjalani kehidupan yang penuh kemenangan tanpa menumbuhkan kebiasaan berdoa, sebagaimana yang dinyatakan oleh pena yang diilhami ini: “Jika kita ingin mengembangkan tabiat yang dapat diterima Allah, maka kita harus membentuk kebiasaan yang benar dalam kehidupan keagamaan kita. Doa tiap-tiap hari adalah sama pentingnya untuk pertumbuhan dalam kasih karunia, dan bahkan untuk kehidupan rohani itu sendiri, seperti halnya makanan duniawi untuk kesejahteraan fisik…”Messages to Young People, hlm. 114.

Hal penting pertama dari tema Minggu Sembahyang ini dalam bentuk berkelanjutan adalah tentang “Berdoa.” Namun, lebih dari itu, karena doa adalah perintah ilahi. Allah tahu bahwa kita perlu menerima kehadiran Roh Kudus jika kita ingin memenangkan pertempuran jiwa dan menang atas setiap godaan yang dihadirkan si musuh. Oleh karena itu, jika kita tulus, maka kita akan dapat menyadari bahwa tujuan utama si musuh adalah agar setiap putra dan putri Allah mengabaikan doa; dan kita semua tahu betapa mudahnya hal ini terjadi saat ini ketika kita dikelilingi oleh begitu banyak gangguan.

Konsep penting kedua dalam perkataan rasul Paulus adalah kata “selalu” / “terus menerus” “setiap waktu” atau “tetap.” Bukan doa yang sewaktu-waktu yang memungkinkan kita untuk dapat membangun rumah kita di atas batu karang yang kokoh dan untuk dapat mengalahkan si musuh itu ketika ia datang untuk menggoda kita di padang belantara kehidupan kita di dunia ini…

Saudara-saudari yang terkasih, setiap Bacaan dalam Minggu Sembahyang ini adalah untuk mengajak kita untuk mencari wajah Tuhan dalam doa. Hendaknya pertemuan-pertemuan selama waktu khusus ini diselenggarakan dengan baik di setiap jemaat, di rumah, dan ataupun secara daring (online). Sabat terakhir akan didedikasikan untuk berpuasa, berdoa, dan memberikan persembahan. Bacaan terakhir yang akan disampaikan sebagai khotbah selama kebaktian, juga diikuti dengan pengumpulan persembahan Istimewa untuk GC guna membuka dan mendukung ladang-ladang misi baru. Setiap orang diminta untuk menuliskan pada amplop yang berisi persembahannya sebuah ayat Alkitab yang mengungkapkan kerinduan rohani dan rasa syukurnya. Marilah kita melakukan segala yang kita bisa selama hari-hari ini untuk dapat bertemu dengan saudara-saudari kita untuk membaca bacaan-bacaannya…

Dengan sepenuh hati, kami berdoa kepada Bapa surgawi agar kiranya semakin menguatkan kita sekalian dan mempersiapkan kita dalam menghadapi pertikaian yang sedang kita hadapi sekarang ini dan yang akan kami hadapi di hari-hari mendatang. Amin.

–Saudara dan Saudari di GC

PENDAHULUAN
Bacaan 1 Jumat, 6 Desember 2024 TETAPLAH BERDOA Ellen G. White.
Bacaan 2 Sabat, 7 Desember 2024 YESUS DAN DOA Humberto Avellaneda, Kolombia / AS.
Bacaan 3 Minggu, 8 Desember 2024 DOA BAPA KAMI Elijah Zwane, Swaziland.
Bacaan 4 Selasa, 10 Desember 2024 BERDOA BAGI MUSUH-MUSUHMU Pablo Hunger, Argentina / AS.
Bacaan 5 Rabu, 11 Desember 2024 DOA YANG MENYEMBUHKAN Idel Suarez, Jr., AS.
Bacaan 6 Jumat, 13 Desember 2024 SELALU BERDOA Danilo Monterroso, Guatemala
Bacaan 7 Sabat, 14 Desember 2024 DOA DI MASA AKHIR ZAMAN Tzvetan Petkov, Bulgaria/AS.

klik disini untuk Download buku bacaan Minggu Sembahyang ini…