Ayat Bacaan FILIPI 1, 2
Apakah Artinya Menjadi Kristen?—Ketika rasul Paulus, melalui wahyu Kristus, bertobat dari seorang penganiaya menjadi seorang Kristen, ia menyatakan bahwa ia seperti orang yang lahir kembali. Sejak saat itu Kristus adalah segalanya dan di dalam segala sesuatu baginya. “Karena bagiku hidup adalah untuk Kristus,” ia menyatakan. (Filipi 1:21). Ini adalah pemaknaan yang paling sempurna dalam beberapa kata, dari seluruh Kitab Suci, tentang apa artinya menjadi seorang Kristen. Ini mencakup seluruh kebenaran Injil. Paulus memahami apa yang tampaknya tidak dapat dipahami banyak orang. Betapa ia sangat bersungguh-sungguh! Kata-katanya menunjukkan bahwa pikirannya terpusat pada Kristus, bahwa segenap hidupnya terikat dengan Tuhannya. Kristus adalah pencipta, penopang, dan sumber kehidupannya. (RH, 19 Oktober 1897). 7BC 903.2.
Keadaan Sederhana dalam Kehidupan Kristus—Setelah Kristus berkenan meninggalkan jabatan tinggi-Nya, yakni turun dari tempat yang tak terbatas dan mengambil wujud manusia, Ia dapat saja mengambil kondisi kemanusiaan apa pun yang Ia pilih. Namun, kebesaran dan kedudukan tidak berarti apa-apa bagi-Nya, dan Ia memilih jalan hidup yang paling rendah dan paling sederhana. Tempat kelahiran-Nya adalah Betlehem, dan meski di satu sisi Ia berasal dari keluarga miskin, tetapi Allah, pemilik dunia, adalah Bapa-Nya.
Tidak ada jejak kemewahan, kemudahan, pemuasan diri, atau pemanjaan diri yang dibawa ke dalam kehidupan-Nya, melainkan penyangkalan diri dan pengorbanan diri yang terus-menerus. Sesuai dengan kelahiran-Nya yang sederhana, Ia kelihatan tidak memiliki kebesaran atau kekayaan duniawi, sehingga orang percaya yang paling rendah hati sekalipun tidak perlu mengatakan bahwa Kristus tidak pernah mengalami tekanan kemiskinan yang mencekik. Seandainya Ia memiliki kemiripan dengan penampilan luar yang megah, kekayaan, keagungan, maka golongan manusia yang paling miskin akan menjauhi umat-Nya; oleh karena itu Ia memilih kondisi yang rendah hati, yang dialami oleh sebagian besar orang. (MS 9, 1896). 7BC 903.5, 6.
Iman Tidak Bertumpu pada Sekedar Bukti-Bukti Yang Terlihat Saja—Iman manusia kepada Kristus sebagai Mesias tidak bertumpu pada bukti-bukti yang dapat dilihat secara kasat mata, ataupun percaya kepada-Nya karena daya tarik pribadi-Nya secara luar, tetapi karena keunggulan tabiat yang ditemukan dalam diri-Nya, yang tidak pernah ditemukan, dan tidak mungkin ditemukan, dalam diri orang lain atau sosok pribadi lainnya. (SP 2:39). 7BC 904.2.
Hal yang Paling Ajaib di Bumi maupun Surga—Ketika kita menginginkan pelajaran yang mendalam untuk dipelajari, maka marilah kita memusatkan pikiran kita pada hal yang paling menakjubkan yang pernah terjadi di bumi maupun surga ini—itulah penjelmaan Anak Allah. Allah memberikan Anak-Nya untuk mati bagi manusia berdosa, dengan kematian yang dianggap memalukan. Dia yang adalah Panglima di istana surgawi telah menanggalkan jubah kerajaan dan mahkota kerajaan-Nya, dan mengenakan keilahian-Nya dengan kemanusiaan, datang ke dunia ini untuk berdiri di hadapan umat manusia sebagai manusia teladan. Dia merendahkan diri-Nya untuk menderita bersama umat manusia, untuk menanggung derita dalam segala jenis penderitaan mereka. (MS 76, 1903). 7BC 904.6.
Kristus Berada di Atas Segala Hukum—Anak Allah datang dengan sukarela untuk menyelesaikan pekerjaan pendamaian. Tidak ada kuk yang wajib bagi-Nya; karena Dia adalah pribadi yang berdaulat dan berada di atas segala hukum… Dia memiliki kuasa untuk menyerahkan nyawa-Nya dan mengambilnya kembali. “Karena dalam rupa Allah,” Dia “tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan” (The Watchman, 4 September 1906). 7BC 904.8, 9.
Kemanusiaan Kristus adalah Rantai Emas—Untuk menebus manusia, Kristus taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Kemanusiaan Anak Allah adalah segalanya bagi kita. Itulah rantai emas yang mengikat jiwa kita kepada Kristus dan melalui Kristus kepada Allah. Inilah yang harus kita pelajari. Kristus adalah manusia sejati, dan Dia memberikan bukti kerendahan hati-Nya dengan menjadi manusia. Dan Dia adalah Allah dalam daging…
Dan mempelajari tentang penjelmaan Kristus adalah suatu ladang pembelajaran yang berlimpah, dan akan memberikan pahala kepada para penyelidik yang menggali dalam-dalam kebenaran yang tersembunyi. (MS 67, 1898). 7BC 904.10, 11.
Kesetaraan antara Kristus dengan Bapa—Posisi Kristus dengan Bapa-Nya adalah kesetaraan. Ini memampukan-Nya untuk menjadi korban penghapus dosa bagi para pelanggar. Dia sepenuhnya cukup untuk mengagungkan hukum dan membuatnya tetap terhormat. (MS 48, 1893). 7BC 905.1.
FILIPI 1
Salam
1 Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken. 2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Ucapan syukur dan doa
3 Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. 4 Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. 5 Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. 6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. 7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. 8 Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian. 9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, 10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, 11 penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Kesaksian Paulus dalam penjara
12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, 13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. 14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut. 15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. 16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, 17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. 18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, 19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus. 20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. 21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. 23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. 25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, 26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Nasihat supaya tetap berjuang
27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, 28 dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. 29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, 30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.
FILIPI 2
Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus
1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Tetaplah kerjakan keselamatanmu
12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. 14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, 16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah. 17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. 18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Timotius dan Epafroditus
19 Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu. 20 Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; 21 sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus. 22 Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya. 23 Dialah yang kuharap untuk kukirimkan dengan segera, sesudah jelas bagiku bagaimana jalannya perkaraku; 24 tetapi dalam Tuhan aku percaya, bahwa aku sendiripun akan segera datang. 25 Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku. 26 Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit. 27 Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah. 28 Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku. 29 Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia. 30 Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.
What Is a Christian?—When the apostle Paul, through the revelation of Christ, was converted from a persecutor to a Christian, he declared that he was as one born out of due time. Henceforward Christ was all and in all to him. “For to me to live is Christ,” he declared. (Philippians 1:21). This is the most perfect interpretation in a few words, in all the Scriptures, of what it means to be a Christian. This is the whole truth of the gospel. Paul understood what many seem unable to comprehend. How intensely in earnest he was! His words show that his mind was centered in Christ, that his whole life was bound up with his Lord. Christ was the author, the support, and the source of his life. (The Review and Herald, October 19, 1897). 7BC 903.2.
The Humble Circumstances of Christ’s Life—After Christ had condescended to leave His high command, step down from an infinite height and assume humanity, He could have taken upon Him any condition of humanity He might choose. But greatness and rank were nothing to Him, and He selected the lowest and most humble walk of life. The place of His birth was Bethlehem, and on one side His parentage was poor, but God, the owner of the world, was His Father.
No trace of luxury, ease, selfish gratification, or indulgence was brought into His life, which was a continual round of self-denial and self-sacrifice. In accordance with His humble birth, He had apparently no greatness or riches, in order that the humblest believer need not say Christ never knew the stress of pinching poverty. Had He possessed the semblance of outward show, of riches, of grandeur, the poorest class of humanity would have shunned His society; therefore He chose the lowly condition of the far greater number of the people. (Manuscript 9, 1896). 7BC 903.5, 6.
Faith Not to Rest on Evidences of Sight—The faith of men in Christ as the Messiah was not to rest on the evidences of sight, and they believe on Him because of His personal attractions, but because of the excellence of character found in Him, which never had been found, neither could be, in another. (The Spirit of Prophecy 2:39). 7BC 904.2.
The Most Marvelous Thing in Earth or Heaven—When we want a deep problem to study, let us fix our minds on the most marvelous thing that ever took place in earth or heaven—the incarnation of the Son of God. God gave His Son to die for sinful human beings a death of ignominy and shame. He who was Commander in the heavenly courts laid aside His royal robe and kingly crown, and clothing His divinity with humanity, came to this world to stand at the head of the human race as the pattern-man. He humbled Himself to suffer with the race, to be afflicted in all their afflictions. (Manuscript 76, 1903). 7BC 904.6.
Christ Above All Law—The Son of God came voluntarily to accomplish the work of atonement. There was no obligatory yoke upon Him; for He was independent and above all law.
…He had power to lay down His life and to take it up again. “Being in the form of God,” He “thought it not robbery to be equal with God” (The Watchman, September 4, 1906). 7BC 904.8, 9.
Christ’s Humanity a Golden Chain—To redeem man, Christ became obedient unto death, even the death of the cross. The humanity of the Son of God is everything to us. It is the golden linked chain which binds our souls to Christ and through Christ to God. This is to be our study. Christ was a real man, and He gave proof of His humility in becoming a man. And He was God in the flesh…
And the study of the incarnation of Christ is a fruitful field, and will repay the searcher who digs deep for hidden truth. (Manuscript 67, 1898). 7BC 904.10, 11.
Equality Between Christ and the Father—Christ’s position with His Father is one of equality. This enabled Him to become a sin-offering for transgressors. He was fully sufficient to magnify the law and make it honorable. (Manuscript 48, 1893). 7BC 905.1.