Pelajaran 24 – Sabat, 14 Desember 2024
Pekerjaan Penebusan
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Yohanes 17:3.
“Tema utama Alkitab, tema yang menjadi fokus pada setiap kitab-kitabnya, adalah rencana penebusan, dan pemulihan gambar Allah dalam jiwa manusia. Dari isyarat pertama tentang harapan dalam kalimat yang diucapkan di Eden hingga janji terakhir yang mulia dari Kitab Wahyu, ‘Mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka’ (Wahyu 22:4), merupakan inti dari setiap kitab dan setiap bagian Alkitab yang adalah penyingkapan tema yang menakjubkan ini – yakni penebusan manusia – oleh kuasa Allah, ‘yang telah memberikan kepada kita kemenangan melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.’ 1 Korintus 15:57.
“Orang yang memahami pemikiran ini memiliki ladang yang tak terbatas untuk dipelajari. Dia memiliki kunci yang akan membukakan seluruh perbendaharaan firman Allah.” –Education, hal. 125, 126
MINGGU
1. Dalam keadaan ketidaktahuan apakah manusia secara alami berada?
Amsal 30:3. Juga tidak kupelajari hikmat, sehingga tidak dapat kukenal Yang Mahakudus
“Dalam pengertian yang paling tinggi, pekerjaan pendidikan dan pekerjaan penebusan adalah satu, karena dalam pendidikan, seperti dalam penebusan, ‘tidak ada dasar lain yang dapat diletakkan oleh manusia selain dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” –Education, hal. 30.
“Untuk membawa manusia kembali ke dalam keselarasan dengan Allah, untuk mengangkat dan memuliakan kembali sifat moralnya sehingga ia dapat kembali mencerminkan gambar Sang Pencipta, adalah tujuan utama dari semua pendidikan dan disiplin kehidupan.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 49.
SENIN
2. Perubahan rohani apakah yang siap dibawa Surga ke dalam hati manusia?
Amsal 18:15. Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.
“Sebelum manusia dapat benar-benar menjadi bijak, mereka harus menyadari ketergantungan mereka kepada Allah, dan dipenuhi dengan hikmat-Nya. Allah adalah sumber kekuatan intelektual (jasmani) sekaligus spiritual (rohani).” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 66.
SELASA
3. Kesenangan apakah yang ingin diberikan Allah kepada anak-anak manusia?
Amsal 2:10. Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu
“Kehidupan Allah dalam jiwa adalah satu-satunya pengharapan manusia.” –The Ministry of Healing, hal. 115.
RABU
4. Di antara dua pohon perwakilan manakah setiap orang berada?
Kejadian 2:9. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
“Yang dulunya hanya tertulis tabiat Allah, yakni pengetahuan tentang yang baik, sekarang tertulis juga tabiat Setan, yakni pengetahuan tentang yang jahat.” –Education, hal. 26.
KAMIS
5. Di manakah pengetahuan sejati dapat ditemukan?
Roma 2:20. pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran
“Betapa menakjubkannya hukum Allah dalam kesederhanaannya, kelengkapannya, dan kesempurnaannya! Dalam tujuan dan tindakan Allah ada misteri yang tidak dapat dipahami oleh pikiran yang terbatas. Dan karena kita tidak dapat memahami rahasia hikmat dan kuasa yang tak terbatas, maka kita dipenuhi dengan rasa hormat kepada Yang Mahatinggi.” –Mind, Character, and Personality, jilid 2, hal. 563.
JUMAT
6. Apakah yang dihasilkan oleh “ilmu pengetahuan” yang disebut sebagai “omong kosong”?
1 Timotius 6:20, 21. Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, 21karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
“Setan bekerja dengan kekuatannya yang bengkok dan menipu, dan melalui penyesatannya yang kuat, ia menangkap semua orang yang tidak tinggal dalam kebenaran, yang telah memalingkan telinga mereka dari kebenaran dan telah berpaling kepada dongeng. Setan sendiri tidak tinggal dalam kebenaran; ia adalah sumber kejahatan. Melalui kelicikannya, ia memberikan kepada kesalahan-kesalahannya yang menghancurkan jiwa penampilan kebenaran. Di sinilah kekuatan mereka untuk menipu. Karena mereka adalah tiruan dari kebenaran, spiritisme, teosofi, dan tipu daya serupa memperoleh kekuatan seperti itu atas pikiran manusia. Di sinilah pekerjaan Setan yang hebat. Ia berpura-pura menjadi penyelamat manusia, dermawan bagi umat manusia, dan dengan demikian ia lebih mudah memikat korbannya menuju kehancuran dan kebinasaan.” –Testimonies to Ministers, hal. 365.
SABAT
7. Hanya di dalam siapakah pengetahuan sejati ditemukan, dan mengapa?
Yesaya 40:12-14. Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? 13Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? 14Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
“Marilah kita mencari bimbingan dari firman Tuhan. Marilah kita mencari “Demikianlah firman Tuhan.” Kita sudah muak dengan metode manusia. Pikiran yang hanya terlatih dalam ilmu pengetahuan duniawi akan gagal memahami hal-hal tentang Tuhan; tetapi pikiran yang sama, yang telah bertobat dan disucikan, akan melihat kuasa ilahi dalam Firman. Hanya pikiran dan hati yang dibersihkan oleh pengudusan Roh yang dapat memahami hal-hal surgawi.” –Gospel Workers, hal. 310.
Untuk direnungkan
“Tema penebusan adalah tema yang ingin diteliti oleh para malaikat; tema itu akan menjadi ilmu pengetahuan dan nyanyian orang-orang yang ditebus sepanjang zaman kekekalan yang tak berkesudahan. Bukankah tema itu layak untuk dipikirkan dan dipelajari dengan saksama sejak sekarang? Kasih dan belas kasihan Yesus yang tak terbatas, pengorbanan yang dilakukan demi kita, memanggil adanya perenungan yang paling serius dan khidmat. Kita harus merenungkan tentang tabiat Penebus dan Perantara kita yang terkasih itu. Kita harus merenungkan misi Dia yang telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka. Saat kita merenungkan tema-tema surgawi, iman dan kasih kita akan bertumbuh lebih kuat, dan doa-doa kita akan semakin diterima oleh Allah, karena doa-doa kita akan semakin bercampur dengan iman dan kasih. Doa-doa kita akan menjadi cerdas dan sungguh-sungguh. Akan ada keyakinan yang lebih menentu dan tetap kepada Yesus, dan pengalaman hidup setiap hari dalam kuasa-Nya untuk menyelamatkan sepenuhnya semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia.” –Steps to Christ, hal. 88.