Ayat Bacaan YUDAS 1-25
Setiap Perbuatan Ditimbang dalam Neraca—[Yudas 14, 15; Pengkhotbah 12:13, 14] Allah menempatkan setiap perbuatan untuk ditimbang dalam neraca. Betapa luar biasanya hal ini! ketika penghakiman, berdasarkan hukum Allah, dilaksanakan di hadapan seluruh dunia, akan dilihat kesan apa yang akan muncul mengenai tabiat Allah yang kudus dan dikur berapa besarnya dosa. Kemudian di hadapan pikiran orang berdosa yang tidak bertobat akan terbukakan tentang segala dosa yang telah dilakukannya, dan ia akan melihat dan memahami jumlah dosa dan kesalahannya sendiri. Ketika para pemenang yang setia dimahkotai, Allah akan menghadirkan juga semua orang yang telah melanggar hukum-Nya dan mengingkari perjanjian mereka dengan-Nya. Dan tidak seorang pun dari orang benar akan terlewatkan untuk hadir disini. Mereka melihat di dalam Sang Hakim, Kristus Yesus, sosok Dia yang telah disalibkan oleh setiap orang berdosa. Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan-Nya, dan di hadapan-Nya akan dikumpulkan semua bangsa. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan seluruh penghakiman ini kepada Anak. (MS 77, 1906).
Pekerjaan yang Paling Sungguh-sungguh Harus Dilakukan (Yudas 20-25)—Petunjuk yang diberikan dalam kitab Yudas dari ayat dua puluh sampai akhir pasal ini, akan menjadikan pekerjaan kita menjadi satu kesatuan yang utuh, mengajar kita bagaimana memimpin peperangan dalam pelayanan Kristus. Tidak boleh ada pemborosan sepihak yang ditunjukkan, tidak boleh ada kemalasan yang tidak berguna. Kita tidak boleh mengabaikan pribadi siapa pun, atau dengan cara apa pun membenarkan kritik yang tidak berperasaan atau praktik yang mementingkan diri sendiri.
Ayat ini menunjukkan fakta bahwa ada pekerjaan yang paling sungguh-sungguh yang harus dilakukan, dan kita membutuhkan petunjuk ilahi agar kita dapat mengetahui bagaimana bekerja bagi jiwa-jiwa yang hampir binasa itu. Ada jiwa-jiwa yang harus ditarik (dirampas) dari api, ada pula jiwa-jiwa yang harus diperlakukan dengan belas kasihan yang paling lembut. Pekerja yang telah belajar di sekolah Kristus tentang metode-Nya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, sedang dibutuhkan. (Letter 7, 1895). 7BC 953.2-5.
YUDAS 1-25
Salam
(1) Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus. (2) Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.
Hukuman atas guru-guru palsu
(3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. (4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus. (5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya. (6) Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, (7)sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. (8) Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga. (9)Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: “Kiranya Tuhan menghardik engkau!” (10) Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.(11) Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. (12) Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. (13) Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya. (14) Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, (15) hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.” (16) Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman
(17) Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus. (18)Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: “Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka.” (19) Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus. (20) Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. (21)Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. (22)Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, (23)selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Penutup
(24) Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, (25) Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Every Action Weighed in the Scales—[Jude 14, 15; Ecclesiastes 12:13, 14] God places every action in the scale. What a scene it will be! What impressions will be made regarding the holy character of God and the terrible enormity of sin, when the judgment, based on the law, is carried forward in the presence of all the worlds. Then before the mind of the unrepentant sinner there will be opened all the sins that he has committed, and he will see and understand the aggregate of sin and his own guilt.
When the loyal overcomers are crowned, God would have present all who have transgressed His law and broken their covenant with Him. And not one of the righteous will be absent. They see in the Judge, Christ Jesus, the One whom every sinner has crucified. The Son of man shall come in His glory, and before Him shall be gathered all nations. The Father judgeth no man, but hath committed all judgment to the Son. (Manuscript 77, 1906).
Most Earnest Work to be Done (Jude 20-25)—The instruction given by Jude from verse twenty to the close of the chapter, will make our work a complete whole, teaching us how to conduct the warfare in the service of Christ. No one-sided extravagance is to be revealed, no indolence of shiftlessness is to be indulged. We are not to ignore any man’s individuality, or in any way to justify cold-hearted criticism or selfish practice.
This scripture brings to view the fact that there is most earnest work to be done, and we need divine intuition that we may know how to work for souls ready to perish. There are souls to be plucked out of the fire, there are souls who are to be treated with the tenderest compassion. Workers are needed who have learned in the school of Christ His method of saving souls. (Letter 7, 1895). 7BC 953.2-5.