Ayat Bacaan 1 TESALONIKA 5
Tanda-Tanda Zaman-Ketika bekerja di Tesalonika, Paulus telah membahas secara tuntas pokok bahasan tentang tanda-tanda zaman, dengan menunjukkan peristiwa-peristiwa apa yang akan terjadi sebelum Anak Manusia dinyatakan di awan-awan di langit, sehingga ia tidak merasa perlu untuk menulis panjang lebar mengenai pokok bahasan ini. Akan tetapi, ia dengan tegas merujuk kepada ajaran-ajarannya sebelumnya. “Tentang zaman dan masa,” katanya, “tidak perlu dituliskan kepadamu. Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Sebab apabila mereka mengatakan: Damai dan aman, maka tiba-tiba mereka ditimpa kebinasaan.” (1 Tesalonika 5:1-3). AA 259.4.
Di dunia dewasa ini banyak orang yang menutup mata terhadap bukti-bukti yang telah diberikan Kristus untuk memperingatkan manusia tentang kedatangan-Nya. Mereka berusaha menenangkan segala kekhawatiran, sementara pada saat yang sama tanda-tanda akhir zaman sedang digenapi dengan cepat, dan dunia sedang bergegas menuju saat ketika Anak Manusia akan dinyatakan di awan-awan di langit. Paulus mengajarkan bahwa adalah dosa untuk bersikap acuh tak acuh terhadap tanda-tanda yang akan mendahului kedatangan Kristus yang kedua. Mereka yang bersalah karena kelalaian ini disebutnya anak-anak malam dan kegelapan. Ia mendorong mereka yang mau waspada dan berjaga-jaga dengan kata-kata ini: “Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri. Kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah anak-anak malam atau kegelapan. Karena itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.” (1 Tesalonika 5:4-8). AA 260.1
Orang Kristen yang waspada adalah orang Kristen yang bekerja, berusaha dengan tekun untuk melakukan segala sesuatu dengan kekuatannya demi kemajuan Injil. Ketika kasih kepada Penebusnya meningkat, demikian pula kasih kepada sesama manusia. Ia mengalami pencobaan yang berat, seperti yang dialami Gurunya; tetapi ia tidak membiarkan penderitaan merusak emosinya atau menghancurkan kedamaian pikirannya. Ia tahu bahwa pencobaan, jika ditanggung dengan baik, akan memurnikan dan menyucikannya, dan membawanya ke dalam persekutuan yang lebih dekat dengan Kristus. Barangsiapa yang ikut ambil bagian dalam penderitaan Kristus juga akan ikut ambil bagian dalam penghiburan-Nya dan akhirnya menjadi bagian dari kemuliaan-Nya. AA 261.1.
Membersihkan Kabut Dosa—Pengudusan—berapa banyak yang memahami maknanya (pengudusan) ini secara penuh? Pikiran telah dikaburkan oleh malaria hawa nafsu. Pikiran perlu dimurnikan. Apakah yang tidak mungkin terjadi pada pria dan wanita jika saja mereka menyadari bahwa perawatan tubuh berkaitan erat dengan kekuatan dan kemurnian pikiran dan hati.
Orang Kristen sejati memperoleh pengalaman yang mendatangkan kekudusan. Ia tidak memiliki noda kesalahan pada hati nuraninya, atau noda kerusakan pada jiwanya. Sifat rohaniah hukum Allah, dengan prinsip-prinsipnya yang membatasi, dibawa ke dalam hidupnya. Terang kebenaran menyinari pemahamannya. Cahaya kasih yang sempurna bagi Sang Penebus membersihkan kabut yang telah menyela antara jiwanya dan Allah. Kehendak Allah telah menjadi kehendaknya, murni, luhur, dimurnikan, dan disucikan. Wajahnya menyingkapkan terang surga. Tubuhnya adalah bait suci yang layak bagi Roh Kudus. Kekudusan menghiasi tabiatnya. Allah dapat berkomunikasi dengannya; karena jiwa dan tubuh selaras dengan Allah. (LT 139, 1898). 7BC 909.7, 8
1 TESALONIKA 5
Berjaga-jaga
1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, 2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. 3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman–maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin–mereka pasti tidak akan luput. 4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, 5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. 6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. 7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. 8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. 9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, 10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. 11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
Nasihat-nasihat
12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; 13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain. 14 Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. 15 Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. 16 Bersukacitalah senantiasa. 17 Tetaplah berdoa. 18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 19 Janganlah padamkan Roh, 20 dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. 21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 22 Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.
Salam
23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya. 25 Saudara-saudara, doakanlah kami. 26 Sampaikanlah salam kami kepada semua saudara dengan cium yang kudus. 27 Demi nama Tuhan aku minta dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua saudara. 28 Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Signs of the times—While laboring at Thessalonica, Paul had so fully covered the subject of the signs of the times, showing what events would occur prior to the revelation of the Son of man in the clouds of heaven, that he did not think it necessary to write at length regarding this subject. He, however, pointedly referred to his former teachings. “Of the times and the seasons,” he said, “ye have no need that I write unto you. For yourselves know perfectly that the day of the Lord so cometh as a thief in the night. For when they shall say, Peace and safety; then sudden destruction cometh upon them.” (1 Thessalonians 5:1-3). AA 259.4
There are in the world today many who close their eyes to the evidences that Christ has given to warn men of His coming. They seek to quiet all apprehension, while at the same time the signs of the end are rapidly fulfilling, and the world is hastening to the time when the Son of man shall be revealed in the clouds of heaven. Paul teaches that it is sinful to be indifferent to the signs which are to precede the second coming of Christ. Those guilty of this neglect he calls children of the night and of darkness. He encourages the vigilant and watchful with these words: “But ye, brethren, are not in darkness, that that day should overtake you as a thief. Ye are all the children of light, and the children of the day: we are not of the night, nor of darkness. Therefore let us not sleep, as do others; but let us watch and be sober.” (1 Thessalonians 5:4-8). AA 260.1
The watchful Christian is a working Christian, seeking zealously to do all in his power for the advancement of the gospel. As love for his Redeemer increases, so also does love for his fellow men. He has severe trials, as had his Master; but he does not allow affliction to sour his temper or destroy his peace of mind. He knows that trial, if well borne, will refine and purify him, and bring him into closer fellowship with Christ. Those who are partakers of Christ’s sufferings will also be partakers of His consolation and at last sharers of His glory. AA 261.1.
Clearing Away the Miasma of Sin—Sanctification—how many understand its full meaning? The mind is befogged by sensual malaria. The thoughts need purifying. What might not men and women have been had they realized that the treatment of the body has everything to do with the vigor and purity of mind and heart. 7BC 909.7
The true Christian obtains an experience which brings holiness. He is without a spot of guilt upon the conscience, or a taint of corruption upon the soul. The spirituality of the law of God, with its limiting principles, is brought into his life. The light of truth irradiates his understanding. A glow of perfect love for the Redeemer clears away the miasma which has interposed between his soul and God. The will of God has become his will, pure, elevated, refined, and sanctified. His countenance reveals the light of heaven. His body is a fit temple for the Holy Spirit. Holiness adorns his character. God can commune with him; for soul and body are in harmony with God. (Letter 139, 1898). 7BC 909.8