Renungan Pagi 11 Januari 2025

KEMAKMURAN BERKAT KETAATAN

Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya: yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat.” Yesaya 56:1-2.

Kemakmuran umat Allah bergantung pada ketaatan mereka. 15LtMs, Lt 98, 1900, par. 18.

Nabi Yesaya, yang menantikan datangnya masa injil, mengemukakan dengan cara yang paling mengesankan kewajiban Sabat dan berkat-berkat yang menyertai ketaatannya….

Nubuat ini menjangkau hingga berabad-abad ke masa ketika manusia durhaka mencoba untuk membatalkan salah satu perintah hukum Allah, menginjak-injak Sabat asli milik Allah, dan sebagai gantinya meninggikan salah satu ciptaannya sendiri….

Ada dua lembaga yang didirikan di Eden yang tidak akan hilang dalam Kejatuhan—yakni, Sabat dan hubungan pernikahan. Ini dibawa oleh manusia melampaui gerbang surga. Semua yang mengasihi dan menaati Sabat, dan menjaga kemurnian lembaga pernikahan, dengan demikian membuktikan diri mereka sebagai sahabat manusia dan sahabat Allah. Semua orang yang dengan ajaran atau teladannya mengurangi kewajiban lembaga-lembaga suci ini adalah musuh Allah dan manusia, dan menggunakan pengaruh dan bakat yang diberikan Allah kepada mereka untuk mendatangkan kekacauan dan kerusakan moral.—Signs of the Times, 28 Februari 1884. FH 356.

Thus saith the LORD, Keep ye judgment, and do justice: for my salvation is near to come, and my righteousness to be revealed.Blessed is the man that doeth this, and the son of man that layeth hold on it; that keepeth the sabbath from polluting it, and keepeth his hand from doing any evil.” Isaiah 56:1-2

The prosperity of God’s people is dependent on their obedience. 15LtMs, Lt 98, 1900, par. 18.

The prophet Isaiah, looking forward to the gospel dispensation, sets forth in the most impressive manner the obligation of the Sabbath and the blessings attending its observance….

This prophecy reaches down the centuries to the time when the man of sin attempted to make void one of the precepts of God’s law, to trample underfoot the original Sabbath of Jehovah, and in its stead exalt one of his own creation….

There were two institutions founded in Eden that were not lost in the Fall—the Sabbath and the marriage relation. These were carried by humanity beyond the gates of paradise. All who love and observe the Sabbath, and maintain the purity of the marriage institution, thereby prove themselves the friends of humanity and the friends of God. All who by precept or example lessen the obligation of these sacred institutions are the enemies of both God and humanity, and are using their influence and their God-given talents to bring in a state of confusion and moral corruption.—Signs of the Times, February 28, 1884. FH 356.